Gua Lawa di Lereng Timur Gunung Slamet Terbentuk oleh Magma
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gua aliran lava Gunung Slamet kuno ditemukan di Desa Siwaraj, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Gua ini disebut juga dengan Gua Lawa atau Kelelawar.
Agustina Djafar, Tim Kerja Penyelidikan dan Konservasi Museum Geologi mengatakan, gua ini bernama Gua Lawa atau Kelelawar, memiliki panjang sekitar 1,5 km, luas ± 5 km2, serta terdiri dari empat belas ruang.
"Pada dinding Goa, terlihat kesan perlapisan berupa garis horizontal yang mencerminkan arah aliran lava, serta stalaktit pada bagian atap goa yang terbentuk sebagai hasil dari pendinginan aliran lava," katanya, dikutip dari laman Museum Geologi, Minggu (25/6/2023).
Dilanjutkan dia, menariknya lorong lava terbentuk bukan karena proses pelarutan, melainkan terbentuk pada saat magma cair naik ke permukaan dan membentuk aliran lava.
"Saat mengalir, bagian luar aliran lava akan mendingin dan mengeras terlebih dahulu karena kontak dengan udara luar, membentuk selubung tabung," sambungnya.
Sementara itu, di bawah permukaan yang mengeras (kerak), lava panas masih terus mengalir. Ketika letusan berhenti, lava tetap mengalir keluar tabung meninggalkan rongga yang kosong.
"Pada akhirnya, kerak luar yang tersisa akan membentuk dinding, langit-langit, dan lantai gua," tandasnya.
Agustina Djafar, Tim Kerja Penyelidikan dan Konservasi Museum Geologi mengatakan, gua ini bernama Gua Lawa atau Kelelawar, memiliki panjang sekitar 1,5 km, luas ± 5 km2, serta terdiri dari empat belas ruang.
"Pada dinding Goa, terlihat kesan perlapisan berupa garis horizontal yang mencerminkan arah aliran lava, serta stalaktit pada bagian atap goa yang terbentuk sebagai hasil dari pendinginan aliran lava," katanya, dikutip dari laman Museum Geologi, Minggu (25/6/2023).
Dilanjutkan dia, menariknya lorong lava terbentuk bukan karena proses pelarutan, melainkan terbentuk pada saat magma cair naik ke permukaan dan membentuk aliran lava.
"Saat mengalir, bagian luar aliran lava akan mendingin dan mengeras terlebih dahulu karena kontak dengan udara luar, membentuk selubung tabung," sambungnya.
Sementara itu, di bawah permukaan yang mengeras (kerak), lava panas masih terus mengalir. Ketika letusan berhenti, lava tetap mengalir keluar tabung meninggalkan rongga yang kosong.
"Pada akhirnya, kerak luar yang tersisa akan membentuk dinding, langit-langit, dan lantai gua," tandasnya.
(san)