12 Jenis Kambing yang Populer di Indonesia Beserta Karakteristik

Selasa, 27 Juni 2023 - 13:08 WIB
loading...
12 Jenis Kambing yang Populer di Indonesia Beserta Karakteristik
12 Jenis Kambing yang Populer. FOTO/ DAILY
A A A
JAKARTA - Kambing merupakan salah satu ternak yang sering diternakkan oleh masyarakat di Indonesia. Ada banyak jenis kambing yang dapat ditemukan di tanah air kita.

BACA JUGA - Sensasi Makan Kambing Zaitun sampai Kambing Uleg

Beberapa di antaranya adalah hasil domestikasi lokal, sementara yang lain merupakan hasil impor dari luar negeri. Dalam artikel ini, kami akan mengulas 12 jenis kambing populer di Indonesia. Simak penjelasan berikut!

1. Kambing Kacang

Kambing Kacang merupakan salah satu jenis kambing yang paling populer di Indonesia. Jenis kambing ini memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap berbagai kondisi alam.

Selain itu, kambing kacang juga memiliki daya reproduksi yang tinggi. Ciri-ciri kambing kacang antara lain tubuh yang ramping, kepala kecil, telinga tegak, bulu pendek dengan variasi warna hitam, putih, cokelat, atau kombinasi ketiganya. Bobot kambing kacang berkisar antara 25-30 kilogram tergantung jenis kelaminnya.

2. Kambing Etawa

Kambing Etawa adalah jenis kambing yang berasal dari daerah Etawah, India. Kambing ini dibawa ke Indonesia oleh pemerintah Hindia-Belanda pada tahun 1930-an.

Kambing Etawa terkenal dengan susu berkualitas tinggi dan daging yang lezat. Ciri fisik kambing Etawa meliputi tubuh yang besar dengan bobot rata-rata 91 kilogram untuk jantan dan 63 kilogram untuk betina.

Kambing Etawa memiliki telinga terkulai ke bawah dan hidung yang berbentuk cembung. Mereka juga mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari.

3. Kambing Peranakan Etawa (PE)

Kambing Peranakan Etawa (PE) adalah hasil persilangan antara kambing Etawa dan kambing kacang. Kambing PE memiliki penampilan fisik yang mirip dengan Etawa, tetapi memiliki sifat reproduksi seperti kambing kacang.

Ciri-ciri kambing PE meliputi bulu dengan pola belang hitam, putih, merah, dan cokelat, telinga lebar yang terkulai, serta kemampuan menghasilkan susu hingga tiga liter per hari, mirip dengan kambing Etawa.

4. Kambing Jawarandu

Kambing Jawarandu merupakan hasil persilangan antara kambing PE dan kambing kacang. Jenis kambing ini populer karena memiliki ukuran tubuh yang lebih besar daripada kambing kacang, mudah digembalakan, dan dapat mengonsumsi berbagai jenis pakan. Ciri fisik kambing Jawarandu meliputi bobot tubuh lebih dari 40 kilogram, tanduk pada jantan maupun betina, telinga lebar yang terbuka dan terkulai. Kambing Jawarandu mampu menghasilkan susu hingga 1,5 liter per hari dan dagingnya dapat dimanfaatkan sebagai sumber protein.

5. Kambing Boer

Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan dan telah ada di Indonesia sejak sekitar 65 tahun yang lalu. Kambing Boer dikenal sebagai jenis kambing pedaging karena memiliki ukuran tubuh yang besar.

Pada usia enam bulan, kambing ini dapat mencapai berat hingga 45 kilogram. Daging kambing Boer juga memiliki persentase yang lebih tinggi, sekitar 40-50 persen lebih banyak dibandingkan dengan jenis kambing lainnya.

Ciri khas yang membedakan kambing Boer adalah ukuran tubuhnya yang besar. Kambing Boer dapat hidup di berbagai kondisi suhu, mulai dari -25 derajat Celsius hingga 43 derajat Celsius.

6. Kambing Saanen

Kambing Saanen berasal dari Swiss, tepatnya bagian barat Switzerland. Jenis kambing ini memiliki tubuh yang besar, namun sulit berkembang di wilayah tropis karena tidak tahan terhadap terik matahari.

Di Indonesia, kambing Saanen dikawinkan dengan jenis kambing lain yang lebih tahan terhadap kondisi sekitar, seperti kambing Etawa.

Ciri fisik kambing Saanen adalah bulunya yang pendek dengan warna putih atau krem. Terdapat juga titik-titik hitam di telinga, hidung, dan kelenjar susu. Kambing ini memiliki hidung lurus dan wajah berbentuk segitiga, ekor tipis dan pendek, serta bobot tubuh berkisar antara 36-91 kilogram tergantung pada jenis kelaminnya.

7. Kambing Gembrong

Kambing Gembrong merupakan jenis kambing yang sering ditemukan di kawasan timur Pulau Bali, terutama di Karangasem. Penampilannya mirip dengan anjing karena memiliki bulu yang sangat tebal. Awalnya, kambing Gembrong merupakan hasil persilangan antara kambing Kashmir dan kambing Turki yang dibawa dari luar negeri sebagai hadiah untuk raja dan bangsawan di Bali.

Ciri fisik yang paling mencolok dari kambing Gembrong adalah bulunya yang mengilap dan menutupi seluruh tubuhnya. Jika dibiarkan, bulu kambing Gembrong jantan bisa tumbuh hingga 30 sentimeter. Kambing ini memiliki tanduk kecil dan warna tubuh yang bervariasi, antara cokelat, cokelat muda, atau putih. Berat tubuhnya berkisar antara 32-45 kilogram tergantung pada jenis kelaminnya.

8. Kambing Boerawa dan Boerka

Kambing Boerawa adalah hasil persilangan antara kambing Boer jantan dengan kambing PE betina. Kambing ini banyak dipelihara sebagai hewan ternak di daerah Lampung.

Sementara itu, kambing Boerka adalah hasil persilangan antara kambing Boer jantan dengan kambing Kacang betina. Kambing Boerka memiliki ukuran tubuh yang besar seperti kambing Boer, namun memiliki produktivitas reproduksi yang lebih tinggi seperti kambing lokal. Kambing Boerka telah diternakkan di 15 provinsi di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Maluku Utara.

9. Kambing Muara

Kambing Muara, seperti namanya, dapat ditemukan di Kecamatan Muara, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Kambing Muara memiliki bentuk fisik yang kokoh dengan bulu berwarna cokelat kemerahan dan putih, serta beberapa garis hitam yang memanjang dari kepala hingga ekor.

Kambing Muara memiliki sifat reproduksi yang prolifik dan produktif. Jenis kambing ini dapat melahirkan dua hingga empat anak dalam satu kali persalinan. Induk kambing Muara juga menghasilkan susu berkualitas, sehingga anak-anaknya bisa tumbuh sehat tanpa bantuan susu tambahan.

10. Kambing Kosta

Kambing Kosta banyak ditemukan di wilayah Jakarta dan Banten, dan seringkali disamakan dengan kambing Kacang. Meskipun memiliki produktivitas yang hampir sama, terdapat perbedaan fisik yang mencolok.

Kambing Kosta memiliki motif garis sejajar pada wajahnya dan bulu yang lebih lebat pada bagian kaki belakang. Sayangnya, populasi kambing Kosta terus berkurang meskipun tubuhnya yang besar sangat cocok untuk dikonsumsi sebagai daging.

11. Kambing Marica

Kambing Marica adalah jenis kambing lokal yang berasal dari provinsi Sulawesi Selatan. Daerah Maros, Jeneponto, Sopeng, dan Makassar adalah tempat dengan populasi kambing Marica yang cukup banyak.

Kambing Marica dapat bertahan hidup di daerah dengan curah hujan rendah dan hanya mengandalkan rumput kering sebagai makanan. Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mengkategorikan kambing Marica sebagai genotipe asli Indonesia. Sayangnya, kambing ini termasuk dalam kategori hampir punah.

12. Kambing Samosir

Kambing Samosir merupakan hewan peliharaan turun-temurun di Pulau Samosir, Sumatera Utara, yang terletak di tengah Danau Toba. Kebanyakan kambing Samosir berwarna putih bersih.

Kambing Samosir dahulu digunakan sebagai persembahan dalam ritual keagamaan. Topografi pulau yang berbukit dan kering dengan banyak batuan membuat jenis kambing ini memiliki ketahanan tubuh yang kuat.

Ciri fisik kambing Samosir hampir sama dengan kambing Kacang yang diternakkan di Sumatera Utara. Namun, kambing Samosir cenderung memiliki warna dominan putih atau belang hitam. Masyarakat lokal juga menyebut kambing Samosir dengan sebutan kambing putih atau kambing Batak.

Itulah 12 jenis kambing yang dapat ditemukan di Indonesia. Setiap jenis kambing memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri. Dengan mengenal jenis-jenis kambing ini, kita dapat lebih menghargai keragaman hewan ternak lokal serta memahami kelebihan dan kekurangan setiap jenisnya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda yang tertarik dengan dunia peternakan kambing.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1372 seconds (0.1#10.140)