Kuburan Ini Diyakini Lebih Tua dari Makam Habil Anak Nabi Adam

Kamis, 29 Juni 2023 - 14:59 WIB
loading...
Kuburan Ini Diyakini...
Kuburan Homo Neledi yang diyakini lebih tua dan makam Habil. FOTO/ LC
A A A
CAPE TOWN - Pertikaian dua anak Nabi Adam yang bernama Qabil dan Habil dan membuat Habil tewas. Dan dikuburnya Habil dengan bantuan burung gagak dipercaya sebagai peristiwa pemakan pertama di Bumi.



Namun baru-baru ini, temuan tengkorak seorang anak kecil dari spesies manusia yang berbeda telah ditemukan jauh di dalam sistem gua di Afrika Selatan.

Tim yang membuat penemuan itu menamai anak itu Leti dan percaya tengkorak itu menunjukkan bahwa Homo naledi adalah spesies manusia purba yang mengubur mayat.

Tengkorak Leti ditemukan di celah sempit yang hampir mustahil untuk diakses. Untuk itu, tim berpendapat bahwa tengkorak itu sengaja diletakkan di sana, sebagai bentuk praktik pemakaman.

Mempresentasikan temuan mereka pada konferensi pers virtual, para peneliti mengatakan itu adalah bukti bahwa hominid telah melakukan hak penguburan selama ratusan ribu tahun—bahkan hominid dengan otak yang jauh lebih kecil dari kita.

Juliet Brophy adalah seorang profesor di Louisiana State University dan afiliasi penelitian kehormatan di University of the Witwatersrand mengatakan, ini adalah tengkorak parsial pertama dari seorang anak Homo naledi yang belum ditemukan.

"Penemuan ini memberi kita wawasan tentang semua tahap kehidupan spesies yang luar biasa ini," kata kata Brophy, penulis utama studi yang menganalisis tengkorak itu.

Tidak diketahui apakah fosil tersebut merupakan anak itu laki-laki atau perempuan, tetapi para peneliti menjuluki fosil itu "Leti". Nama ini merupakan kependekan dari "letimela," yang berarti "yang hilang" dalam bahasa Setswana, salah satu dari 11 bahasa resmi Afrika Selatan.

Ini adalah rekonstruksi tengkorak Leti yang ditemukan di sistem gua Bintang Baru di luar Johannesburg, Afrika Selatan.

Tim peneliti yang menemukan sebagian tengkorak, yang disusun dari 28 fragmen dan enam gigi, Tim peneliti fosil Leti ini dipimpin oleh Lee Berger, seorang profesor di Universitas Witwatersrand. Tidak diketahui bagaimana Leti meninggal, sedangkan penentuan usia dilakukan berdasarkan pada giginya.

"Tetapi saat ini kami belum menetapkan secara pasti seberapa cepat anak-anak Homo naledi tumbuh, jadi kemungkinan dia lebih muda," kata para peneliti seperti dilansir dari Live Science.

Leti ditemukan pada tahun 2017 di tempat yang digambarkan sebagai bagian yang sangat jauh dari Rising Star Cave System, sekitar 39 kaki (12 meter) dari tempat tim Berger menemukan sisa-sisa Homo naledi pertama. Sistem gua ini terletak di Cradle of Humankind, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO di provinsi Gauteng, Afrika Selatan.

Para peneliti masih menyelidiki apakah sistem gua itu benar-benar tempat pemakaman Homo naledi. Karena sebelumnya, diyakini hanya manusia modern yang menguburkan mayat mereka.

"Penemuan satu tengkorak seorang anak, di lokasi terpencil di dalam sistem gua menambah misteri tentang bagaimana banyak sisa-sisa ini bisa berada di sistem gua ini," kata Berger, direktur Pusat Eksplorasi di Universitas Wits dan penjelajah pada umumnya untuk National Geographic Society, dalam sebuah pernyataan.

Penelitian tersebut dipublikasikan dalam dua makalah di jurnal PaleoAnthropology. Satu makalah menggambarkan tengkorak itu sendiri dan yang lainnya berfokus pada lokasi di dalam sistem gua tempat Leti ditemukan.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2869 seconds (0.1#10.140)