China dan Korsel Beberkan Dampak Limbah Nuklir Jepang Dibuang ke Laut

Jum'at, 30 Juni 2023 - 17:39 WIB
loading...
China dan Korsel Beberkan Dampak Limbah Nuklir Jepang Dibuang ke Laut
Jepang bersiap membuang air limbah radioaktif yang diolah dari pembangkit nuklir Fukushima ke laut. FOTO/ REUTERS
A A A
TOKYO - Saat Jepang bersiap untuk melepaskan air limbah radioaktif yang diolah dari pembangkit nuklir Fukushima ke laut.



Aksi tersebut membuat berbagai pihak menyuarakan keberatan yang kuat terhadap rencana yang telah memicu kontroversi di seluruh wilayah tersebut.

Saat ini, pengawas nuklir Jepang telah memulai pemeriksaan akhir terhadap lebih dari satu juta metrik ton air radioaktif yang disimpan dalam 1.000 tangki besar di wilayah tersebut.

Air tersebut digunakan, khususnya, untuk mendinginkan reaktor yang rusak di pembangkit listrik Fukushima di utara Tokyo, setelah dilanda gempa dan tsunami pada 2011.

Dalam prosesnya, akan disaring dan diencerkan sebelum dikeluarkan melalui terowongan bawah tanah yang membentang sekitar satu kilometer ke arah laut.

Namun, setelah Tokyo melakukan due diligence untuk membenarkan tindakannya seperti mendapatkan persetujuan dari regulator nuklir domestik untuk memastikan bahwa air limbah memenuhi standar keamanan internasional, tindakan tersebut masih menimbulkan kontroversi.

Pernyataan Greenpeace menyatakan keprihatinan bahwa pembuangan air limbah dikhawatirkan mengubah DNA manusia sementara negara-negara Kepulauan Pasifik menegaskan bahwa langkah tersebut dapat berkontribusi terhadap polusi nuklir di Pasifik Biru.

Isu tersebut juga memicu perdebatan di Korea Selatan yang berujung pada boikot kosmetik buatan Jepang di China.

Di Hong Kong, Sekretaris Lingkungan dan Ekologi Tse Chin-wan mengatakan bahwa jika pembuangan air limbah berjalan sesuai rencana, kota tersebut akan segera melarang impor produk akuatik dari wilayah pesisir dekat Fukushima dan memberlakukan kontrol impor yang ketat terhadap barang lain di Jepang.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1519 seconds (0.1#10.140)