Apa yang Membuat Kembang Api Bisa Berwarna-warni? Ini Penjelasannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Apa yang membuat kembang api bisa berwarna-warni? menjadi pertayaan yang selalu ditanyakan bagi setiap anak-anak saat melihat kembang api menyala.
BACA JUGA- Viral! Pesta Pernikahan dengan Kembang Api Berujung Kebakaran
Hal sederhana yang mungkin menjadi pertanyaan adalah bagaimana warna-warna itu dapat terbentuk?
Butiran kecil yang diberi nama "bintang" menjadi kunci warna kembang api.
Bintang-bintang itu diisi dengan kombinasi garam logam berbeda yang masing-masing menambahkan warna cerah pada kembang api saat meledak. Demikian dilaporkan Earth Sky.
Dikutip dari Mental Floss, unsur kimia berbeda akan menghasilkan warna yang beda pula. Strontium karbonat untuk merah, kalsium klorida untuk oranye, natrium nitra untuk warna kuning
Sebab, kembang api dibuat menggunakan unsur kimia yang bisa meledak dan menghasilkan percikan api di angkasa.
Lantas, bagaimana caranya kembang api bisa menghasilkan warna?
Keindahan kembang api selalu berkutat soal warna-warni yang mengudara ketika dinyalakan.
Inilah 4 Alasan Warna Cantik Kembang Api!
Kembang api mengandung senyawa kimia utama sebagai penyusunnya, yaitu campuran bubuk mesiu dan juga garam logam.
Umumnya bubuk mesiu ini terbuat dari campuran kalium nitrat, karbon, dan sulfur yang apabila terbakar akan menimbulkan ledakan.
Selanjutnya, garam logam merupakan komponen yang berperan dalam menghasilkan warna bunga api, contohnya: stronsium, barium, natrium dll.
Apabila garam logam ini terbakar maka akan menimbulkan percikan warna berbeda sesuai dengan jenis logamnya.
Selain itu juga terdapat senyawa pengikat, contohnya dekstrin yang juga berfungsi sebagai bahan bakar setelah penyalaan.
Zat pengoksidasi juga diperlukan untuk menghasilkan oksigen yang dibutuhkan untuk membakar campuran, contohnya nitrat, klorat, atau perklorat.
Apabila kembang api dibakar, maka timbulah reaksi berkecepatan tinggi disertai terbentuknya gas-gas serta menimbulkan efek panas dan tekanan yang sangat tinggi.
Ketika terjadi ledakan di udara, material tersebut akan tersebar dalam kondisi yang sangat panas. Garam logam di dalamnya pun ikut terbakar sehingga menyebabkan elektron dalam atom logam tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi.
Keadaan tereksitasi ini tidak stabil, sehingga elektron dengan cepat kembali ke energi aslinya (atau keadaan dasar), dan menghasilkan energi berlebih sebagai cahaya.
Logam yang berbeda akan memiliki energi yang berbeda antara keadaan dasar dan keadaan tereksitasi, sehingga menghasilkan warna cahaya yang berbeda seperti gambar di bawah ini.
Beberapa kembang api dapat meledak dengan warna yang rapi dan berurutan. Hal ini karena garam logam (stars) yang berbeda ditempatkan pada beberapa lapisan yang berbeda.
Sehingga saat terbakar, garam logam yang akan menyala terlebih dahulu adalah yang paling dekat ke bubuk mesiu (bursting charge) lalu merambat ke lapisan lapisan berikutnya.
Kesimpulannya, warna – warni kembang api terbentuk karena adanya reaksi kimia garam logam yang berbeda beda pada proses pembakarannya.
BACA JUGA- Viral! Pesta Pernikahan dengan Kembang Api Berujung Kebakaran
Hal sederhana yang mungkin menjadi pertanyaan adalah bagaimana warna-warna itu dapat terbentuk?
Butiran kecil yang diberi nama "bintang" menjadi kunci warna kembang api.
Bintang-bintang itu diisi dengan kombinasi garam logam berbeda yang masing-masing menambahkan warna cerah pada kembang api saat meledak. Demikian dilaporkan Earth Sky.
Dikutip dari Mental Floss, unsur kimia berbeda akan menghasilkan warna yang beda pula. Strontium karbonat untuk merah, kalsium klorida untuk oranye, natrium nitra untuk warna kuning
Sebab, kembang api dibuat menggunakan unsur kimia yang bisa meledak dan menghasilkan percikan api di angkasa.
Lantas, bagaimana caranya kembang api bisa menghasilkan warna?
Keindahan kembang api selalu berkutat soal warna-warni yang mengudara ketika dinyalakan.
Inilah 4 Alasan Warna Cantik Kembang Api!
1. Komposisi Kembang Api
Kembang api mengandung senyawa kimia utama sebagai penyusunnya, yaitu campuran bubuk mesiu dan juga garam logam.
Umumnya bubuk mesiu ini terbuat dari campuran kalium nitrat, karbon, dan sulfur yang apabila terbakar akan menimbulkan ledakan.
Selanjutnya, garam logam merupakan komponen yang berperan dalam menghasilkan warna bunga api, contohnya: stronsium, barium, natrium dll.
Apabila garam logam ini terbakar maka akan menimbulkan percikan warna berbeda sesuai dengan jenis logamnya.
Selain itu juga terdapat senyawa pengikat, contohnya dekstrin yang juga berfungsi sebagai bahan bakar setelah penyalaan.
Zat pengoksidasi juga diperlukan untuk menghasilkan oksigen yang dibutuhkan untuk membakar campuran, contohnya nitrat, klorat, atau perklorat.
2. Reaksi Kimia
Apabila kembang api dibakar, maka timbulah reaksi berkecepatan tinggi disertai terbentuknya gas-gas serta menimbulkan efek panas dan tekanan yang sangat tinggi.
3. Reaksi Kimia Kembang Api
Ketika terjadi ledakan di udara, material tersebut akan tersebar dalam kondisi yang sangat panas. Garam logam di dalamnya pun ikut terbakar sehingga menyebabkan elektron dalam atom logam tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi.
Keadaan tereksitasi ini tidak stabil, sehingga elektron dengan cepat kembali ke energi aslinya (atau keadaan dasar), dan menghasilkan energi berlebih sebagai cahaya.
Logam yang berbeda akan memiliki energi yang berbeda antara keadaan dasar dan keadaan tereksitasi, sehingga menghasilkan warna cahaya yang berbeda seperti gambar di bawah ini.
4. Susunan Kembang Api
Beberapa kembang api dapat meledak dengan warna yang rapi dan berurutan. Hal ini karena garam logam (stars) yang berbeda ditempatkan pada beberapa lapisan yang berbeda.
Sehingga saat terbakar, garam logam yang akan menyala terlebih dahulu adalah yang paling dekat ke bubuk mesiu (bursting charge) lalu merambat ke lapisan lapisan berikutnya.
Kesimpulannya, warna – warni kembang api terbentuk karena adanya reaksi kimia garam logam yang berbeda beda pada proses pembakarannya.
(wbs)