Militer AS dan NASA Rencanakan Peluncuran Roket Nuklir ke Orbit Awal 2026

Kamis, 27 Juli 2023 - 17:39 WIB
loading...
Militer AS dan NASA Rencanakan Peluncuran Roket Nuklir ke Orbit Awal 2026
Militer Amerika Serikat (AS) dan NASA berencana meluncurkan pesawat ruang angkasa bertenaga nuklir ke orbit Bumi pada akhir 2025 atau awal 2026. Foto/DARPA/Lockheed Martin
A A A
FLORIDA - Militer Amerika Serikat (AS) dan NASA berencana meluncurkan pesawat ruang angkasa bertenaga nuklir ke orbit Bumi pada akhir 2025 atau awal 2026. Proyek yang diberi nama sebagai DRACO (Demonstration Rocket for Agile Cislunar Operations), bertujuan menguji propulsi termal nuklir (NTP) di ruang angkasa.

Teknologi NTP atau nuclear thermal propulsion merupakan teknologi revolusioner potensial yang dapat membantu manusia mendirikan posko di Mars dan dunia jauh lainnya di luar angkasa. Jadi proyek DRACO yang dikembangkan dan dibangun Lockheed Martin merupakan teknologi propulsi yang berpotensi revolusioner.

“Kami akan menerbangkan demonstrasi ini, mengumpulkan banyak data hebat. Teknologi ini mengantarkan era baru bagi Amerika Serikat dan umat manusia, untuk mendukung misi eksplorasi ruang angkasa,” kata Kirk Shireman, Wakil Presiden Lockheed Martin Lunar Exploration Campaigns, saat konferensi pers dikutip SINDOnews dari laman Space, Kamis (27/7/2023).



Proyek DRACO bukanlah hal baru. Badan Proyek Penelitian Lanjutan Pertahanan AS (Defense Advanced Research Projects Agency/DARPA) memulai program tersebut pada tahun 2021, dan NASA bergabung pada awal tahun 2023.

Keterlibatan NASA seharusnya tidak mengejutkan karena memandang propulsi termal nuklir sebagai terobosan untuk memangkas waktu perjalanan ke dan dari Planet Mars. Roket termal nuklir membawa reaktor fisi kecil, yang melepaskan panas dalam jumlah luar biasa saat membelah atom.
Militer AS dan NASA Rencanakan Peluncuran Roket Nuklir ke Orbit Awal 2026


Panas ini kemudian diterapkan pada gas propelan, yang mengembang dan disalurkan ke ruang angkasa melalui nosel untuk menciptakan daya dorong. Proses ini berbeda dari yang digunakan oleh generator termoelektrik radioisotop (RTG), teknologi nuklir yang telah terbang di atas kapal penjelajah sejak awal era ruang angkasa.

RTG tidak menyediakan tenaga penggerak, karena memanfaatkan panas peluruhan radioaktif untuk menghasilkan listrik. Kemudian digunakan menggerakkan instrumen, motor, dan perlengkapan pesawat ruang angkasa lainnya.



Lockheed bermitra dengan perusahaan BWX Technologies yang berbasis di Virginia, yang akan mengembangkan reaktor nuklir pesawat ruang angkasa DRACO dan memproduksi bahan bakar HALEU (uranium yang diperkaya rendah kadar tinggi). Pesawat ruang angkasa akan menuju ke orbit yang relatif tinggi di sekitar Bumi antara 700 hingga 2.000 kilometer.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1699 seconds (0.1#10.140)