Fenomena Jejak Pelangi Langka dari Pesawat Tertangkap Kamera, Begini Penjelasan Ilmiahnya
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Serangkaian contrails pelangi yang langka dan menakjubkan tertangkap kamera fotografer amatir Soumyadeep Mukherjee, dari Kolkata, India. Contrails adalah sejenis awan es yang dihasilkan ketika uap air dari mesin pesawat mengembun dan membeku di sekitar partikel debu yang sudah ada di udara.
Menurut NASA contrails pelangi dihasilkan ketika tetesan air beku membelokkan sinar matahari ke arah yang sama. Menurut Contrail Science, fenomena ini dikenal sebagai contrails aerodinamis dan terbentuk ketika tekanan udara dan suhu di atas sayap turun.
Kondisi ini menyebabkan uap air membeku menjadi tetesan dengan ukuran berbeda. Saat disinari matahari, tetesan air beku ini membiaskan cahaya pada panjang gelombang yang berbeda, tampak seperti pelangi.
“Ini semua terjadi ketika berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat,” tulis NASA dikutip SINDOnews dari laman Space, Kamis (27/7/2023).
Mukherjee mengabadikan fenomena langka ini ketika berangkat memotret Stasiun Luar Angkasa Internasional yang sedang transit, tetapi awan segera menghentikannya. Dia kemudian mengalihkan pandangannya ke sepetak sinar matahari yang terkonsentrasi dengan pembesaran rendah saat dia melihat pesawat terbang di bidang pandang.
“Saya dengan cepat memperbesar lensa saya pada 600mm dan sangat terkejut melihat beberapa warna pada contrail. Saya tidak percaya bahwa saya menangkapnya karena warnanya redup dan tidak terlihat dengan mata telanjang,” kata Mukherjee.
Dia menunjukkan hasil tangkapan kamera dalam sebuah kolase dari 7 gambar individu yang diambil selama 40 detik. Terlihat beberapa perubahan dalam warna-warna cerah dan juga dalam bentuk contrail.
Menurut NASA contrails pelangi dihasilkan ketika tetesan air beku membelokkan sinar matahari ke arah yang sama. Menurut Contrail Science, fenomena ini dikenal sebagai contrails aerodinamis dan terbentuk ketika tekanan udara dan suhu di atas sayap turun.
Kondisi ini menyebabkan uap air membeku menjadi tetesan dengan ukuran berbeda. Saat disinari matahari, tetesan air beku ini membiaskan cahaya pada panjang gelombang yang berbeda, tampak seperti pelangi.
“Ini semua terjadi ketika berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat,” tulis NASA dikutip SINDOnews dari laman Space, Kamis (27/7/2023).
Mukherjee mengabadikan fenomena langka ini ketika berangkat memotret Stasiun Luar Angkasa Internasional yang sedang transit, tetapi awan segera menghentikannya. Dia kemudian mengalihkan pandangannya ke sepetak sinar matahari yang terkonsentrasi dengan pembesaran rendah saat dia melihat pesawat terbang di bidang pandang.
“Saya dengan cepat memperbesar lensa saya pada 600mm dan sangat terkejut melihat beberapa warna pada contrail. Saya tidak percaya bahwa saya menangkapnya karena warnanya redup dan tidak terlihat dengan mata telanjang,” kata Mukherjee.
Dia menunjukkan hasil tangkapan kamera dalam sebuah kolase dari 7 gambar individu yang diambil selama 40 detik. Terlihat beberapa perubahan dalam warna-warna cerah dan juga dalam bentuk contrail.
(wib)