Rusia Luncurkan Pendarat Bulan Luna-25, Pertama Kali dalam 47 Tahun
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia menghidupkan kembali program eksplorasi ke bulan dengan mengirimkan wahana pendarat Luna-25. Misi pendarat bulan Luna-25 diluncurkan menggunakan roket Soyuz-2.1b dari Kosmodrom Vostochny di wilayah Amur timur jauh Rusia, 10 Agustus 2023.
Wahana Luna-25 adalah satelit bulan pertama yang diproduksi di dalam negeri dalam sejarah modern Rusia. Terakhir kali, Rusia (ketika itu masih Uni Soviet) meluncurkan misi Luna-24 ke bulan pada tahun 1976 atau 47 tahun lalu dan berhasil mengirimkan sampel bulan seberat 170 gram ke Bumi.
Jika semua berjalan sesuai rencana, Luna-25 akan menghabiskan lima hari untuk melakukan perjalanan ke bulan. Kemudian selama lima hingga tujuh haru lagi mengelilingi bulan. Pesawat ruang angkasa kemudian akan mendarat di wilayah kutub selatan bulan, dekat Kawah Boguslawsky.
Dua tempat pendaratan cadangan juga sudah disiapkan, yaitu barat daya Kawah Manzini dan selatan Kawah Pentland A. Setelah mendarat dengan aman dan selamat, wahana Luna-25 akan bekerja di permukaan bulan setidaknya selama satu tahun.
Peluncuran wahana Luna-25 mengalami penundaan selama hampir 2 tahun akibat pecah konflik antara Rusia dan Ukraina Februari 2022. Konflik itu membuat Badan Antariksa Eropa (ESA) membatalkan kerja sama dengan Rusia, padahal telah sepakat untuk menyediakan kamera navigasi Pilot-D untuk membantu Luna-25 melakukan pendaratan presisi di bulan.
Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin ketika melakukan kunjungan ke Kosmodrom Vostochny pada April 2022, mengatakan sanksi yang dilakukan AS dan Uni Eropa tidak akan menghalangi misi eksplorasi luar angkasa Rusia.
"Terlepas dari semua kesulitan dan upaya untuk mengganggu dari luar, kami pasti akan menerapkan semua rencana kami dengan konsistensi dan kegigihan," kata Putin dikutip SINDOnews dari laman Space, Sabtu (12/8/2023).
Wahana pendarat bulan Luna-25 dirancang, dibangun, dan diuji oleh perusahaan kedirgantaraan Rusia NPO Lavochkin. Satelit Luna-25 terdiri dari dua bagian utama, yaitu landasan pendaratan yang dilengkapi dengan sistem propulsi dan roda pendaratan, termasuk pengukur kecepatan dan jangkauan Doppler.
Bagian lainnya adalah wadah instrumen tanpa tekanan yang sarat dengan peralatan ilmiah, radiator, elektronik, panel surya, sumber daya dan panas radioisotop, antena, dan kamera televisi. Satelit Luna-25 seberat 1,6 ton direncanakan mendarat di zona khatulistiwa bulan di wilayah sirkumpolar bulan, di lokasi yang melibatkan medan yang rumit.
Tujuan utama Luna-25 adalah menguji teknologi untuk pendaratan lunak di bulan di masa depan, menganalisis kotoran dan bebatuan bulan, serta melakukan penelitian ilmiah lainnya. Jika pendaratannya berhasil, Luna-25 akan mempelajari lapisan atas regolith bulan, menilai atmosfer bulan yang sangat tipis, dan mencari tanda-tanda air es di wilayah kutub selatan.
Wahana Luna-25 adalah satelit bulan pertama yang diproduksi di dalam negeri dalam sejarah modern Rusia. Terakhir kali, Rusia (ketika itu masih Uni Soviet) meluncurkan misi Luna-24 ke bulan pada tahun 1976 atau 47 tahun lalu dan berhasil mengirimkan sampel bulan seberat 170 gram ke Bumi.
Jika semua berjalan sesuai rencana, Luna-25 akan menghabiskan lima hari untuk melakukan perjalanan ke bulan. Kemudian selama lima hingga tujuh haru lagi mengelilingi bulan. Pesawat ruang angkasa kemudian akan mendarat di wilayah kutub selatan bulan, dekat Kawah Boguslawsky.
Dua tempat pendaratan cadangan juga sudah disiapkan, yaitu barat daya Kawah Manzini dan selatan Kawah Pentland A. Setelah mendarat dengan aman dan selamat, wahana Luna-25 akan bekerja di permukaan bulan setidaknya selama satu tahun.
Peluncuran wahana Luna-25 mengalami penundaan selama hampir 2 tahun akibat pecah konflik antara Rusia dan Ukraina Februari 2022. Konflik itu membuat Badan Antariksa Eropa (ESA) membatalkan kerja sama dengan Rusia, padahal telah sepakat untuk menyediakan kamera navigasi Pilot-D untuk membantu Luna-25 melakukan pendaratan presisi di bulan.
Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin ketika melakukan kunjungan ke Kosmodrom Vostochny pada April 2022, mengatakan sanksi yang dilakukan AS dan Uni Eropa tidak akan menghalangi misi eksplorasi luar angkasa Rusia.
"Terlepas dari semua kesulitan dan upaya untuk mengganggu dari luar, kami pasti akan menerapkan semua rencana kami dengan konsistensi dan kegigihan," kata Putin dikutip SINDOnews dari laman Space, Sabtu (12/8/2023).
Wahana pendarat bulan Luna-25 dirancang, dibangun, dan diuji oleh perusahaan kedirgantaraan Rusia NPO Lavochkin. Satelit Luna-25 terdiri dari dua bagian utama, yaitu landasan pendaratan yang dilengkapi dengan sistem propulsi dan roda pendaratan, termasuk pengukur kecepatan dan jangkauan Doppler.
Bagian lainnya adalah wadah instrumen tanpa tekanan yang sarat dengan peralatan ilmiah, radiator, elektronik, panel surya, sumber daya dan panas radioisotop, antena, dan kamera televisi. Satelit Luna-25 seberat 1,6 ton direncanakan mendarat di zona khatulistiwa bulan di wilayah sirkumpolar bulan, di lokasi yang melibatkan medan yang rumit.
Tujuan utama Luna-25 adalah menguji teknologi untuk pendaratan lunak di bulan di masa depan, menganalisis kotoran dan bebatuan bulan, serta melakukan penelitian ilmiah lainnya. Jika pendaratannya berhasil, Luna-25 akan mempelajari lapisan atas regolith bulan, menilai atmosfer bulan yang sangat tipis, dan mencari tanda-tanda air es di wilayah kutub selatan.
(wib)