Profesor Indonesia Temukan Beton Densitas Tinggi Perisai Radiasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ruangan berisiko radiasi tinggi membutuhkan material bangunan khusus yang memiliki kerapatan massa (densitas) tinggi. Material lokal hasil ciptaan anak bangsa ternyata sudah ada yang memenuhi spesifikasi tersebut.
Bahan densitas tinggi biasanya dibutuhkan untuk memenuhi standar di rumah sakit dan laboratorium. Lantaran dinding-dindingnya rentan terpapar radiasi sinar Gamma, Proton dan Neutron, maka diperlukan konstruksi beton dengan densitas tinggi, sehingga dapat menyerap radiasi.
High Density Concrete (HDC) adalah beton yang memiliki densitas tinggi ≥ 4,8 T/m3 dan memiliki komposisi khusus sehingga dapat meningkatkan sifat etenuasinya, sedangkan beton konvensional densitasnya berkisar 2,4 T/m3. Beton densitas tinggi digunakan untuk perisai radiasi karena menjamin bahwa orang dapat bekerja dengan aman di gedung-gedung dimana radiasi pengion terjadi.
Beton dengan densitas tinggi terutama digunakan untuk perisai radiasi, atau untuk penyeimbang dan penggunaan lain di mana densitas tinggi tersebut diperlukan. Beton densitas tinggi memiliki sifat perisai yang lebih baik, sehingga dapat melindungi radiasi berbahaya seperti sinar-X, sinar gamma, dan neutron.
Agregat yang digunakan untuk pembuatan HDC, antara lain Barite, Magnetite, Ilmenite, Limonite dan Hematite. Namun sayangnya, selama ini bahan utama pembuatan HDC berasal dari material impor, yang menyebabkan harganya menjadi sangat mahal.
Guru Besar Bidang Teknik Sipil Universitas Pancasila, Jakarta Prof Jonbi telah berhasil mengembangkan beton HDC dengan material lokal.
“Material yang memiliki Specific Gravity dan nomor atom tinggi memiliki kemampuan menyerap berkas radias i lebih baik. Salah satu material yang memenuhi persyaratan ini adalah beton densitas tinggi yang dapat diperoleh dengan menggunakan agregat yang mempunyai Specific Gravity tinggi,” kata Prof Jonbi dari siaran pers, Kamis (17/8/2023).
HDC yang dihasilkan relatif jauh lebih murah daripada menggunakan impor. Material HDC yang kegunaannya sama dengan material impor ini dinamakan J. High Density Concrete (JHDC) adalah beton dengan densitas sangat tinggi sebesar ≥ 4,8T/M3. JHDC dapat menghasilkan kuat tekan ≥ 30 MPa densitas yang tinggi dan kemampuan kerja yang baik. Kegunaan utamanya adalah blok pelindung radiasi, Bridge counterweight, offshore platform noise and vibration dampak, Gravity Seawall, Crystal protection, break water, ballas for Ocean viessel.
JHDC ini ramah lingkungan dan tak beracun, bisa meredam Radiasi Gamma, Sinar X, Proton dan memiliki sifat mekanis yang baik, menggunakan material lokal (TKDN tinggi), harga relatif jauh lebih murah dibandingkan dengan material luar negeri dan mudah dikerjakan.
“Komposisinya disesuaikan dengan density yang disyaratkan Cara pemakaiannya perlu koordinasi dengan pihak JHDC. Material ini dikemas khusus agar diperoleh hasil campuran yang maksimal. Sedangkan untuk pengecoran dalam jumlah besar harus konsultasi dengan expert JHDC,” kata Prof. Jonbi yang juga sebagai Sekjen Asosiasi Inventor Indonesia, organisasi yang menghimpun para anggotanya yang telah memiliki paten.
Bahan densitas tinggi biasanya dibutuhkan untuk memenuhi standar di rumah sakit dan laboratorium. Lantaran dinding-dindingnya rentan terpapar radiasi sinar Gamma, Proton dan Neutron, maka diperlukan konstruksi beton dengan densitas tinggi, sehingga dapat menyerap radiasi.
High Density Concrete (HDC) adalah beton yang memiliki densitas tinggi ≥ 4,8 T/m3 dan memiliki komposisi khusus sehingga dapat meningkatkan sifat etenuasinya, sedangkan beton konvensional densitasnya berkisar 2,4 T/m3. Beton densitas tinggi digunakan untuk perisai radiasi karena menjamin bahwa orang dapat bekerja dengan aman di gedung-gedung dimana radiasi pengion terjadi.
Beton dengan densitas tinggi terutama digunakan untuk perisai radiasi, atau untuk penyeimbang dan penggunaan lain di mana densitas tinggi tersebut diperlukan. Beton densitas tinggi memiliki sifat perisai yang lebih baik, sehingga dapat melindungi radiasi berbahaya seperti sinar-X, sinar gamma, dan neutron.
Agregat yang digunakan untuk pembuatan HDC, antara lain Barite, Magnetite, Ilmenite, Limonite dan Hematite. Namun sayangnya, selama ini bahan utama pembuatan HDC berasal dari material impor, yang menyebabkan harganya menjadi sangat mahal.
Guru Besar Bidang Teknik Sipil Universitas Pancasila, Jakarta Prof Jonbi telah berhasil mengembangkan beton HDC dengan material lokal.
“Material yang memiliki Specific Gravity dan nomor atom tinggi memiliki kemampuan menyerap berkas radias i lebih baik. Salah satu material yang memenuhi persyaratan ini adalah beton densitas tinggi yang dapat diperoleh dengan menggunakan agregat yang mempunyai Specific Gravity tinggi,” kata Prof Jonbi dari siaran pers, Kamis (17/8/2023).
HDC yang dihasilkan relatif jauh lebih murah daripada menggunakan impor. Material HDC yang kegunaannya sama dengan material impor ini dinamakan J. High Density Concrete (JHDC) adalah beton dengan densitas sangat tinggi sebesar ≥ 4,8T/M3. JHDC dapat menghasilkan kuat tekan ≥ 30 MPa densitas yang tinggi dan kemampuan kerja yang baik. Kegunaan utamanya adalah blok pelindung radiasi, Bridge counterweight, offshore platform noise and vibration dampak, Gravity Seawall, Crystal protection, break water, ballas for Ocean viessel.
JHDC ini ramah lingkungan dan tak beracun, bisa meredam Radiasi Gamma, Sinar X, Proton dan memiliki sifat mekanis yang baik, menggunakan material lokal (TKDN tinggi), harga relatif jauh lebih murah dibandingkan dengan material luar negeri dan mudah dikerjakan.
“Komposisinya disesuaikan dengan density yang disyaratkan Cara pemakaiannya perlu koordinasi dengan pihak JHDC. Material ini dikemas khusus agar diperoleh hasil campuran yang maksimal. Sedangkan untuk pengecoran dalam jumlah besar harus konsultasi dengan expert JHDC,” kata Prof. Jonbi yang juga sebagai Sekjen Asosiasi Inventor Indonesia, organisasi yang menghimpun para anggotanya yang telah memiliki paten.
(msf)