Peneliti Ungkap Tradisi Firaun Mesir Menikahi Kerabat Sendiri

Minggu, 27 Agustus 2023 - 06:59 WIB
loading...
Peneliti Ungkap Tradisi Firaun Mesir Menikahi Kerabat Sendiri
Para peneliti mengungkap tradisi penguasa Mesir kuno menikahi kerabatnya pada periode 30 SM hingga 395 Masehi. Foto/HistoryExtra
A A A
KAIRO - Para peneliti mengungkap tradisi penguasa Mesir kuno menikahi kerabatnya pada periode 30 SM hingga 395 Masehi. Ada berbagai macam alasan tradisi menikahi kerabat dilakukan penguasa Mesir kuno, mulai dari keyakinan agama yang dianut hingga untuk melindungi kekayaan.

Sering disebutkan keluarga kerajaan Mesir kuno menikah dalam satu keluarga, bahkan firaun menikahi saudara kandung dan terkadang bahkan anak-anak. Sebagai contoh Ramses II menikahi putrinya dan Cleopatra VII menikahi saudara laki-lakinya.

Dikutip dari laman Live Science, Minggu (27/8/2023), orang-orang Mesir kuno, baik bangsawan maupun non-kerajaan, menikah dengan kerabat memiliki alasan berbeda-beda menurut periode waktu dan kelas. Di kalangan masyarakat umum, pernikahan saudara laki-laki dan perempuan sering terjadi pada masa Romawi menguasai Mesir mulai tahun 30 SM hingga tahun 395 M.



Namun, menurut catatan kuno, hal ini lebih jarang terjadi pada periode waktu sebelumnya. Sementara itu, para bangsawan Mesir kuno terkadang menikahi saudara mereka sebuah praktik yang mungkin mencerminkan keyakinan agama, bahkan para firaun terkadang menikahi putrinya sendiri.

Contoh penguasa Mesir yang menikah dengan saudara kandungnya antara lain Senwosret I (memerintah sekitar tahun 1961 SM hingga 1917 SM). Dia menikah dengan saudara perempuannya Neferu.

Amenhotep I (memerintah sekitar tahun 1525 SM hingga 1504 SM), menikah dengan saudara perempuannya Ahmose-Meritamun. Cleopatra VII (memerintah sekitar tahun 51 SM hingga 30 SM), yang menikah dengan saudara laki-lakinya Ptolemy XIV sebelum dia dibunuh.

Ada juga contoh firaun yang menikahi putri mereka: Ramses II (memerintah sekitar tahun 1279 SM hingga 1213 SM) mengambil Meritamen, salah satu putrinya, sebagai istri. Meksipun firaun di Mesir sering kali memiliki banyak istri dan selir, dan pernikahan inses terkadang menghasilkan anak.



Beberapa ahli berpendapat bahwa perkawinan sedarah berkontribusi terhadap masalah medis. Tim yang dipimpin oleh Zahi Hawass, mantan menteri barang antik Mesir, menulis dalam artikel tahun 2010 yang diterbitkan di jurnal JAMA, kondisi ini dialami firaun Tutankhamun.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1493 seconds (0.1#10.140)