Dihantam Puing-puing Luar Angkasa, Satelit Tua Soviet Pecah di Orbit

Kamis, 31 Agustus 2023 - 10:56 WIB
loading...
A A A
Pada Januari 2023, satelit mata-mata Soviet yang mati dan roket bekas Soviet berada dalam jarak 6 meter satu sama lain di wilayah yang berantakan sekitar 1.000 km di atas Bumi. Tabrakan penuh antara kedua benda tersebut akan menghasilkan ribuan puing baru yang berbahaya.

Para peneliti tidak mengetahui dan kemungkinan besar tidak akan pernah mengetahui penyebab pecahan puing (fragmentasi) Kosmos yang hancur akibat tabrakan pada Rabu, 30 Agustus 2023. Apalagi radar berbasis bumi hanya melacak objek yang berukuran lebih dari 10 sentimeter.
Dihantam Puing-puing Luar Angkasa, Satelit Tua Soviet Pecah di Orbit


Menurut Badan Antariksa Eropa (ESA) ada sekitar 34.550 objek seperti itu saat ini diketahui ada di orbit bumi. Namun selain pecahan puing luar angkasa yang terlihat, ada sekitar 1 juta benda puing berukuran 1 cm hingga 10 cm.



Belum lagi ada 130 juta pecahan yang lebih kecil dari 0,4 inci meluncur melintasi angkasa. Pecahan sampah luar angkasa sekecil 0,4 inci pun bisa menyebabkan kerusakan serius. Pada tahun 2016, pecahan puing luar angkasa yang lebarnya hanya beberapa milimeter membuat lubang selebar 40 cm di salah satu panel surya satelit pengamat Bumi Sentinel 2 di Eropa.

Tabrakan tersebut menghasilkan beberapa pecahan yang cukup besar untuk dilacak dari Bumi. Sentinel 2 selamat dari insiden tersebut, namun para insinyur ESA mengatakan jika sampah luar angkasa menghantam badan utama pesawat tersebut, misi tersebut bisa saja berakhir.

Para peneliti telah membunyikan peringatan selama bertahun-tahun karena meningkatnya jumlah sampah luar angkasa di orbit bumi. Beberapa pihak khawatir situasi ini perlahan-lahan mendekati skenario yang dikenal sebagai Sindrom Kessler.

Dinamakan berdasarkan nama pensiunan fisikawan NASA Donald Kessler, skenario ini memperkirakan bahwa semakin banyak fragmen yang dihasilkan oleh tabrakan orbit pada akhirnya akan membuat area di sekitar Bumi tidak dapat digunakan. Sebab, setiap jatuhnya puing-puing luar angkasa akan memicu serangkaian tabrakan berikutnya.
(wib)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2001 seconds (0.1#10.140)