Wanita Bangsawan Mesir Kuno Dibalsem dengan Bahan Eksotis Berbau Vanila

Jum'at, 01 September 2023 - 15:39 WIB
loading...
Wanita Bangsawan Mesir...
Sebuah penelitian baru mengidentifikasi bahan eksotis kumarin (Coumarin) yang beraroma mirip vanila untuk membalsam seorang wanita bangsawan. Foto/Live Science
A A A
KAIRO - Orang Mesir kuno ahli dalam pembalseman dan menciptakan ramuan rumit untuk membuat mumi orang mati. Sebuah penelitian baru mengidentifikasi bahan eksotis kumarin (Coumarin) yang beraroma mirip vanila untuk membalsam seorang wanita bangsawan.

Analisis kimia mengungkap komponen spesifik yang digunakan orang Mesir kuno untuk membalsem orang mati, termasuk bahan-bahan eksotik yang diperoleh melalui perdagangan. Zat kimia yang digunakan berasal dari pemakamannya di Lembah Para Raja, sebuah pemakaman kerajaan untuk para firaun dan elite lainnya.

Para arkeolog menemukan mumi Senetnay, seorang wanita bangsawan yang bekerja sebagai perawat Firaun Amenhotep II selama masa pertumbuhannya sekitar tahun 1450 SM. Di samping mumi tersebut, para peneliti menemukan empat toples berpenutup berbentuk seperti kepala manusia yang berisi organ-organnya, termasuk paru-paru dan hatinya.



Meskipun organ-organ tersebut telah hilang seiring berjalannya waktu, dua toples yang menjadi bagian dari koleksi di Museum August Kestner di Jerman, tersedia bagi para ilmuwan untuk mengumpulkan berbagai sampel zat kimia.

Menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports Kamis 31 Agustus, setelah dilakukan analisis kimia para peneliti menemukan campuran bahan kompleks yang digunakan orang Mesir kuno untuk membuat balsam. Beberapa di antaranya bukan bahan asli daerah tersebut.
Wanita Bangsawan Mesir Kuno Dibalsem dengan Bahan Eksotis Berbau Vanila


Bahan untuk balsem seperti lilin lebah, minyak nabati, dan lemak hewani, semuanya merupakan bahan pembalseman yang umum. Namun para peneliti juga mengidentifikasi kumarin (Coumarin) dan asam benzoat dalam sampel yang diambil dari kedua toples mumi Senetnay.

Coumarin adalah aroma yang mirip dengan vanila yang ditemukan pada kayu manis dan tanaman kacang polong. Sedangkan asam benzoat terdapat dalam resin dan gusi dari tanaman sejenis balsam.



Dalam toples yang digunakan untuk menyimpan paru-paru Senetnay, para ilmuwan juga menemukan jejak dua bahan eksotik lainnya. Pertama, larixol, resin yang ditemukan di pohon larch dan damar, getah wangi dari kayu pohon Pistacia.

Kehadiran bahan-bahan tersebut di dalam toples mengejutkan para peneliti karena tidak ada bahan yang tumbuh di Mesir kuno pada saat itu. Sebaliknya, pohon larch banyak ditemukan di Eropa utara dan tengah, sedangkan pohon Pistacia banyak ditemukan di Asia Tenggara.

Namun, bahan-bahan eksotik tersebut memiliki sejumlah khasiat yang membuatnya menarik bagi orang Mesir kuno. “Banyak bahan yang mereka gunakan tidak biasa di wilayah tersebut, karena tidak tersedia di Mesir kuno. Kemungkinan besar mereka memperoleh bahan-bahan ini melalui jaringan perdagangan,” kata Barbara Huber, peneliti di Institut Geoantropologi Max Planck di Jerman, kepada Live Science, Jumat (1/9/2023).
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1620 seconds (0.1#10.140)