370 Bejana Berisi Residu Bahan Pembalseman, Ungkap Proses Pembuatan Mumi Mesir Kuno
loading...
A
A
A
KAIRO - Sebanyak 370 bejana besar dan sejumlah artefak kecil yang digunakan dalam proses mumifikasi ditemukan di pekuburan Mesir kuno Abusir, selatan Kairo. Bejana kuno dari batu kapur yang ditemukan Tim Arkeolog Ceko ini berisi berbagai bahan pembalseman.
Ini adalah penemuan terbesar artefak dari Mesir Kuno yang ditemukan hingga saat ini. Tim ahli Mesir Kuno dari Universitas Charles di Praha menemukan ratusan artefak ini saat melakukan penggalian sekelompok makam poros besar di Abusir.
Kumpulan bejana keramik besar yang berisi residu berbagai bahan yang digunakan selama ritual mumifikasi, ditemukan dalam satu poros besar. Deposit yang berasal dari abad ke-6 SM ditempatkan secara hati-hati dalam 14 lapisan.
“Di antara benda-benda yang kami temukan ada bejana lain yang lebih kecil serta potongan abu dari api yang membakar di suatu tempat di dekat tempat orang itu dimumikan. Kami juga menemukan sisa-sisa natron, zat yang digunakan orang Mesir untuk mengeringkan mayat,” kata Jiri Janak dari Institut Egyptology dikutip SINDOnews dari laman english.radio.cz, Kamis (17/2/2022).
Para ahli juga menemukan residu resin, minyak atau mur dalam wadah berbentuk amphora. Selain itu, deposit tersebut juga berisi empat toples kanopi yang terbuat dari batu kapur, yang digunakan untuk menyimpan jeroan yang dikeluarkan dari tubuh selama proses pembalseman.
“Yang kami temukan adalah toples kanopi kosong, yang belum digunakan. Menariknya, ada tulisan di atasnya termasuk nama pemiliknya. Itulah yang membantu kami mengidentifikasi orang yang memiliki simpanan ini,” tambah Jiri Janak.
Sejauh ini, para peneliti hanya membuka sebagian dari hampir 400 bejana yang disegel. Tahun ini, mereka akan terus menganalisis wadah keramik dan isinya. Sebagian anggota tim akan memeriksa struktur yang berdekatan tepat di sebelah deposit mumifikasi. Kemungkinan besar itu adalah makam pemiliknya, yang menurut prasasti di guci itu bernama Wahibre-mery-Neith.
Tim ahli Mesir Kuno Ceko telah bekerja di situs di Abusir sejak tahun 1960-an dan memiliki salah satu situs arkeologi terbesar yang dipinjamkan oleh orang Mesir kepada orang asing. “Bayangkan luasnya sekitar dua kilometer persegi. Kami perkirakan baru sekitar sepuluh persen dari total area yang telah dieksplorasi,” kata arkeolog Veronika Dulíkova.
Ini adalah penemuan terbesar artefak dari Mesir Kuno yang ditemukan hingga saat ini. Tim ahli Mesir Kuno dari Universitas Charles di Praha menemukan ratusan artefak ini saat melakukan penggalian sekelompok makam poros besar di Abusir.
Kumpulan bejana keramik besar yang berisi residu berbagai bahan yang digunakan selama ritual mumifikasi, ditemukan dalam satu poros besar. Deposit yang berasal dari abad ke-6 SM ditempatkan secara hati-hati dalam 14 lapisan.
“Di antara benda-benda yang kami temukan ada bejana lain yang lebih kecil serta potongan abu dari api yang membakar di suatu tempat di dekat tempat orang itu dimumikan. Kami juga menemukan sisa-sisa natron, zat yang digunakan orang Mesir untuk mengeringkan mayat,” kata Jiri Janak dari Institut Egyptology dikutip SINDOnews dari laman english.radio.cz, Kamis (17/2/2022).
Para ahli juga menemukan residu resin, minyak atau mur dalam wadah berbentuk amphora. Selain itu, deposit tersebut juga berisi empat toples kanopi yang terbuat dari batu kapur, yang digunakan untuk menyimpan jeroan yang dikeluarkan dari tubuh selama proses pembalseman.
“Yang kami temukan adalah toples kanopi kosong, yang belum digunakan. Menariknya, ada tulisan di atasnya termasuk nama pemiliknya. Itulah yang membantu kami mengidentifikasi orang yang memiliki simpanan ini,” tambah Jiri Janak.
Sejauh ini, para peneliti hanya membuka sebagian dari hampir 400 bejana yang disegel. Tahun ini, mereka akan terus menganalisis wadah keramik dan isinya. Sebagian anggota tim akan memeriksa struktur yang berdekatan tepat di sebelah deposit mumifikasi. Kemungkinan besar itu adalah makam pemiliknya, yang menurut prasasti di guci itu bernama Wahibre-mery-Neith.
Tim ahli Mesir Kuno Ceko telah bekerja di situs di Abusir sejak tahun 1960-an dan memiliki salah satu situs arkeologi terbesar yang dipinjamkan oleh orang Mesir kepada orang asing. “Bayangkan luasnya sekitar dua kilometer persegi. Kami perkirakan baru sekitar sepuluh persen dari total area yang telah dieksplorasi,” kata arkeolog Veronika Dulíkova.
(wib)