Astronom Sebut Sampah Satelit Luar Angkasa Rusia Membahayakan Bumi
loading...
A
A
A
MOSCOW - Satelit Uni Soviet berusia 30 tahun yang mengorbit sekitar 1.400 kilometer di atas Bumi dilaporkan hancur setelah bertabrakan dengan puing-puing luar angkasa.
Tabrakan dahsyat dua puing satelit tersebut diperkirakan akan menimbulkan ribuan serpihan baru yang berbahaya di luar angkasa.
Ahli astrofisika dan puing-puing luar angkasa Jonathan McDowell mengatakan bahwa satelit lama Uni Soviet yang dihancurkan oleh puing-puing luar angkasa dikenal sebagai Kosmos-2143 atau Kosmos-2145.
Tabrakan tersebut sekaligus akan menghasilkan lebih banyak sampah luar angkasa yang mengancam pengoperasian satelit lain.
“Fragmen baru ini berasal dari Kosmos-2143 atau Kosmos-2145 yang merupakan dua dari 8 satelit Strela-1M yang diluncurkan dengan roket yang sama,” kata McDowell melalui akun X yang dulunya Twitter dan dikutip Space, Minggu (3/9/2023)
Sampah luar angkasa sisa puing-puing mesin yang ditinggalkan manusia di luar angkasa. Puing-puing tersebut muncul dalam bentuk satelit yang tidak berfungsi atau gagal berfungsi setelah diluncurkan dari bumi.
Saat ini masih banyak satelit-satelit lama era Uni Soviet yang berusia lebih dari 60 tahun beredar di orbit sehingga menjadi ancaman bagi satelit-satelit baru yang masih berfungsi.
Selain itu, satelit Uni Soviet dan roket bekas yang ditinggalkan di ketinggian melebihi 800 kilometer di atas bumi telah membuat khawatir para peneliti luar angkasa.
Satelit-satelit ini melayang terlalu tinggi untuk dijatuhkan oleh tarikan gravitasi bumi dan hancur di atmosfer.
Menurut Badan Antariksa Eropa (ESA) saat ini terdapat sekitar 34.550 objek yang diketahui berada di orbit Bumi.
Sejak lama, para peneliti telah memperingatkan karena meningkatnya jumlah sampah luar angkasa di orbit bumi.
Mereka juga prihatin, dengan terjadinya Sindrom Kessler, yang diambil dari makalah ilmuwan Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA), Donald Kessler pada tahun 1978, ketika memprediksi peningkatan puing-puing luar angkasa di orbit yang memicu tabrakan dengan benda lain.
Tabrakan dahsyat dua puing satelit tersebut diperkirakan akan menimbulkan ribuan serpihan baru yang berbahaya di luar angkasa.
Ahli astrofisika dan puing-puing luar angkasa Jonathan McDowell mengatakan bahwa satelit lama Uni Soviet yang dihancurkan oleh puing-puing luar angkasa dikenal sebagai Kosmos-2143 atau Kosmos-2145.
Tabrakan tersebut sekaligus akan menghasilkan lebih banyak sampah luar angkasa yang mengancam pengoperasian satelit lain.
“Fragmen baru ini berasal dari Kosmos-2143 atau Kosmos-2145 yang merupakan dua dari 8 satelit Strela-1M yang diluncurkan dengan roket yang sama,” kata McDowell melalui akun X yang dulunya Twitter dan dikutip Space, Minggu (3/9/2023)
Sampah luar angkasa sisa puing-puing mesin yang ditinggalkan manusia di luar angkasa. Puing-puing tersebut muncul dalam bentuk satelit yang tidak berfungsi atau gagal berfungsi setelah diluncurkan dari bumi.
Saat ini masih banyak satelit-satelit lama era Uni Soviet yang berusia lebih dari 60 tahun beredar di orbit sehingga menjadi ancaman bagi satelit-satelit baru yang masih berfungsi.
Selain itu, satelit Uni Soviet dan roket bekas yang ditinggalkan di ketinggian melebihi 800 kilometer di atas bumi telah membuat khawatir para peneliti luar angkasa.
Satelit-satelit ini melayang terlalu tinggi untuk dijatuhkan oleh tarikan gravitasi bumi dan hancur di atmosfer.
Menurut Badan Antariksa Eropa (ESA) saat ini terdapat sekitar 34.550 objek yang diketahui berada di orbit Bumi.
Sejak lama, para peneliti telah memperingatkan karena meningkatnya jumlah sampah luar angkasa di orbit bumi.
Mereka juga prihatin, dengan terjadinya Sindrom Kessler, yang diambil dari makalah ilmuwan Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA), Donald Kessler pada tahun 1978, ketika memprediksi peningkatan puing-puing luar angkasa di orbit yang memicu tabrakan dengan benda lain.
(wbs)