Australia Siap Kirimkan Penjelajah Bulan Bersama Misi Artemis NASA Tahun 2026
loading...
A
A
A
CANBERRA - Australia telah menyiapkan misi penjelajah bulan bersama misi Artemis NASA pada tahun 2026. Australian Space Agency (ASA) belum memberi nama robot penjelajah bulan yang sedang dipersiapkan ini.
Untuk pemberian nama wahana penjelajah bulan tersebut, Badan Antariksa Australia meluncurkan kompetisi secara terbuka kepada penduduk Australia. Semua boleh mengusulkan nama sampai batas waktu hingga 20 Oktober 2023.
Badan Antariksa Australia akan memilih empat nama favoritnya yang disarankan Masyarakat secara terbuka. Kemudian menyerahkan daftar tersebut ke pemungutan suara public dan pemenangnya akan diumumkan pada awal Desember.
Bagi Australia misi pendaratan di bulan menjadi agenda penting untuk memajukan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi. Apalagi sejumlah negara Asia, seperti China dan India sudah berhasil mendaratkan misi di Bulan.
“Dengan memanfaatkan keahlian operasi jarak jauh Australia yang terkemuka di dunia, penjelajah ini akan mengumpulkan tanah bulan, yang dikenal sebagai regolith,” tulis Badan Antariksa Australia dikutip SINDOnews, Kamis (7/9/2023).
NASA melalui program Artemis berupaya membuka jalan kehadiran manusia secara permanen dan berkelanjutan di dan sekitar bulan pada akhir tahun 2020-an. Keterampilan dan pengetahuan yang dipelajari akan memungkinkan menjadi lompatan besar umat manusia berikutnya, yaitu misi berawak ke Mars.
NASA telah meluncurkan satu misi Artemis hingga saat ini, yaitu Artemis 1, yang mengirim pesawat ruang angkasa Orion yang tidak berawak ke orbit bulan dan kembali lagi akhir tahun lalu. Badan tersebut bersiap untuk mengirim empat astronot mengelilingi bulan dengan Artemis 2, yang dijadwalkan lepas landas pada akhir tahun 2024.
Misi berikutnya setelah itu, Artemis 3, akan mendarat di dekat kutub selatan bulan pada akhir tahun 2025 atau 2026, jika semuanya berjalan sesuai rencana. NASA memanfaatkan berbagai kemitraan komersial dan internasional untuk mencapai tujuan ambisius Artemis, seperti penyertaan penjelajah Australia.
Selain itu, Badan Antariksa Eropa menyediakan modul layanan Orion, dan kendaraan Starship generasi berikutnya dari SpaceX akan menjadi pendarat bulan berawak pertama dalam program tersebut. NASA saat ini berupaya mengekstraksi oksigen dari sampel (regolith) di bulan sebagai langkah kunci menuju keberadaan manusia yang berkelanjutan di bulan.
Untuk pemberian nama wahana penjelajah bulan tersebut, Badan Antariksa Australia meluncurkan kompetisi secara terbuka kepada penduduk Australia. Semua boleh mengusulkan nama sampai batas waktu hingga 20 Oktober 2023.
Badan Antariksa Australia akan memilih empat nama favoritnya yang disarankan Masyarakat secara terbuka. Kemudian menyerahkan daftar tersebut ke pemungutan suara public dan pemenangnya akan diumumkan pada awal Desember.
Bagi Australia misi pendaratan di bulan menjadi agenda penting untuk memajukan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi. Apalagi sejumlah negara Asia, seperti China dan India sudah berhasil mendaratkan misi di Bulan.
“Dengan memanfaatkan keahlian operasi jarak jauh Australia yang terkemuka di dunia, penjelajah ini akan mengumpulkan tanah bulan, yang dikenal sebagai regolith,” tulis Badan Antariksa Australia dikutip SINDOnews, Kamis (7/9/2023).
NASA melalui program Artemis berupaya membuka jalan kehadiran manusia secara permanen dan berkelanjutan di dan sekitar bulan pada akhir tahun 2020-an. Keterampilan dan pengetahuan yang dipelajari akan memungkinkan menjadi lompatan besar umat manusia berikutnya, yaitu misi berawak ke Mars.
NASA telah meluncurkan satu misi Artemis hingga saat ini, yaitu Artemis 1, yang mengirim pesawat ruang angkasa Orion yang tidak berawak ke orbit bulan dan kembali lagi akhir tahun lalu. Badan tersebut bersiap untuk mengirim empat astronot mengelilingi bulan dengan Artemis 2, yang dijadwalkan lepas landas pada akhir tahun 2024.
Misi berikutnya setelah itu, Artemis 3, akan mendarat di dekat kutub selatan bulan pada akhir tahun 2025 atau 2026, jika semuanya berjalan sesuai rencana. NASA memanfaatkan berbagai kemitraan komersial dan internasional untuk mencapai tujuan ambisius Artemis, seperti penyertaan penjelajah Australia.
Selain itu, Badan Antariksa Eropa menyediakan modul layanan Orion, dan kendaraan Starship generasi berikutnya dari SpaceX akan menjadi pendarat bulan berawak pertama dalam program tersebut. NASA saat ini berupaya mengekstraksi oksigen dari sampel (regolith) di bulan sebagai langkah kunci menuju keberadaan manusia yang berkelanjutan di bulan.
(wib)