Diam-diam Australia Pesan Robot Penjelajah Bulan, NASA Sebut 2026 Dioperasikan
loading...
A
A
A
CAMBERRA - Badan Antariksa Australia telah menandatangani perjanjian dengan Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS ( NASA ) untuk pemesanan robot atau wahana penjelajah eksplorasi ke Bulan . Informasi yang dikutip BulgarianMilitary .com pada pertengahan Oktober 2021, NASA menyebutkan robot penjelajah permukaan bulan pesanan Australia akan dioperasikan pada tahun 2026.
“Badan (NASA – red) telah menandatangani perjanjian baru dengan Badan Antariksa Australia untuk membantu kedua negara dalam misi astronot dan robotika di Bulan,” keterangan dalam laporan itu. “Secara khusus, konsorsium perusahaan dan organisasi penelitian Australia akan mengembangkan penjelajah kecil yang mampu beroperasi di permukaan Bulan.”
“Penjelajah akan dapat mengekstrak dan mentransfer regolith Bulan (batu dan debu) ke sistem ekstraksi sumber daya ISRU NASA pada modul bulan komersial. Penjelajah seperti itu dapat dikirim ke Bulan sekitar awal 2026,” keterangan laporan tersebut. (Baca juga; Wahana Penjelajah Curiosity Temukan Molekul Organik Baru di Planet Mars )
Sebagai bagian dari perjanjian, pemerintah Australia akan menyediakan dana USD150 juta. Teknologi yang dikembangkan untuk membantu penelitian manusia di bulan dan misi ilmiah kedua lembaga. Pakar Australia mengatakan tugas utama mereka adalah mengembangkan sistem robotik untuk pekerjaan di lapangan, serta teknologi sensor dan ekstraksi sumber daya.
Dengan bantuan ISRU, spesialis akan mencoba mengekstraksi oksigen dari regolith Bulan. Menurut NASA, tanah Bulan mengandung oksigen dalam bentuk senyawa kimia dengan unsur-unsur, seperti besi dan silikon. (Baca juga; Bakteri Dikirim ke Mars Jadi Bahan Bakar Roket Pesawat Luar Angkasa )
Menguji teknologi ini pada rover akan membantu mengembangkan teknologi yang lebih besar dan lebih kuat di masa depan. Jadi para astronot dapat menggunakan sumber daya yang ditambang di Bulan untuk membuat bahan bakar roket serta bahan dan zat lain yang diperlukan untuk misi tersebut.
Dilaporkan juga, selain mengumpulkan dan menyimpan tanah untuk sistem ISRU, wahana atau robot penjelajah ini akan dilengkapi dengan sistem ekstraksi tanah yang berdekatan untuk meningkatkan peluang keberhasilan pengujian.
“Badan (NASA – red) telah menandatangani perjanjian baru dengan Badan Antariksa Australia untuk membantu kedua negara dalam misi astronot dan robotika di Bulan,” keterangan dalam laporan itu. “Secara khusus, konsorsium perusahaan dan organisasi penelitian Australia akan mengembangkan penjelajah kecil yang mampu beroperasi di permukaan Bulan.”
“Penjelajah akan dapat mengekstrak dan mentransfer regolith Bulan (batu dan debu) ke sistem ekstraksi sumber daya ISRU NASA pada modul bulan komersial. Penjelajah seperti itu dapat dikirim ke Bulan sekitar awal 2026,” keterangan laporan tersebut. (Baca juga; Wahana Penjelajah Curiosity Temukan Molekul Organik Baru di Planet Mars )
Sebagai bagian dari perjanjian, pemerintah Australia akan menyediakan dana USD150 juta. Teknologi yang dikembangkan untuk membantu penelitian manusia di bulan dan misi ilmiah kedua lembaga. Pakar Australia mengatakan tugas utama mereka adalah mengembangkan sistem robotik untuk pekerjaan di lapangan, serta teknologi sensor dan ekstraksi sumber daya.
Dengan bantuan ISRU, spesialis akan mencoba mengekstraksi oksigen dari regolith Bulan. Menurut NASA, tanah Bulan mengandung oksigen dalam bentuk senyawa kimia dengan unsur-unsur, seperti besi dan silikon. (Baca juga; Bakteri Dikirim ke Mars Jadi Bahan Bakar Roket Pesawat Luar Angkasa )
Menguji teknologi ini pada rover akan membantu mengembangkan teknologi yang lebih besar dan lebih kuat di masa depan. Jadi para astronot dapat menggunakan sumber daya yang ditambang di Bulan untuk membuat bahan bakar roket serta bahan dan zat lain yang diperlukan untuk misi tersebut.
Dilaporkan juga, selain mengumpulkan dan menyimpan tanah untuk sistem ISRU, wahana atau robot penjelajah ini akan dilengkapi dengan sistem ekstraksi tanah yang berdekatan untuk meningkatkan peluang keberhasilan pengujian.
(wib)