USGS Sebut Kekuatan Guncangan Gempa Maroko Dirasakan hingga Puncak Gunung Atlas
loading...
A
A
A
RABAT - Ribuan orang tercatat meninggal dunia akibat gempa berskala magnitudo 6,8 di Maroko 8 September 2023 waktu setempat. Fenomena alam dasyat ini begitu mematikan karena gaya dorong dan sesar yang terus mendorong hingga Pegunungan Atlas.
Berdasarkan Survei Geologi AS (USGS), gempa yang terjadi pada pukul 23.11 waktu setempat (3.41 pagi IST) itu berkekuatan 6,8. Gempa susulan berkekuatan 4,9 mengguncang wilayah tersebut hanya 19 menit kemudian.
Pusat gempa berada di kota Ighil, sekitar 70 km barat daya Marrakesh. USGS melaporkan bahwa pusat gempa berada sekitar 18,5 km di bawah permukaan bumi, meskipun badan seismik Maroko sendiri memperkirakan kedalamannya berada pada 11 km. Bagaimanapun, gempa yang terjadi cukup dangkal.
Sehubungan dengan gempa kemarin, USGS mengaitkannya dengan “sesar miring terbalik pada kedalaman dangkal di pegunungan Atlas Tinggi Maroko”.
Sesar adalah rekahan atau zona rekahan antara dua blok batuan. Sesar memungkinkan balok-balok tersebut bergerak relatif satu sama lain, menyebabkan gempa bumi jika pergerakannya terjadi dengan cepat. Saat terjadi gempa, batu di satu sisi patahan tiba-tiba tergelincir terhadap sisi lainnya.’
Para ilmuwan menggunakan sudut sesar terhadap permukaan (dikenal sebagai kemiringan) dan arah slip di sepanjang sesar untuk mengklasifikasikan sesar.
Sesar yang bergerak searah dengan bidang kemiringan disebut sesar dip-slip, sedangkan sesar yang bergerak secara horizontal disebut sesar mendatar.
Sesar miring menunjukkan karakteristik sesar dip-slip dan sesar strike-slip. Istilah 'terbalik' mengacu pada situasi di mana blok atas, yang berada di atas bidang patahan, bergerak ke atas dan melewati blok bawah. Jenis patahan ini biasa terjadi di daerah kompresi, yaitu ketika satu lempeng tektonik menyatu dengan lempeng lainnya.
Meskipun tingkat kegempaan memang lebih rendah di wilayah ini, sehingga gempa bumi lebih jarang terjadi, namun gempa bumi bukanlah hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
“Gempa bumi besar yang merusak telah tercatat dan terjadi Mediterania barat”. lapor Menurut USGS, seperti dilansir dari BBC, Minggu (10/9/2023).
Gempa tersebut terjadi karena “konvergensi lempeng Afrika ke arah utara terhadap lempeng Eurasia di sepanjang batas lempeng yang kompleks”.
Survei Geologi AS menjalankan model yang memperkirakan kemungkinan besarnya korban jiwa dan kerugian ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah korban tewas bisa mencapai ratusan hingga ribuan.
Berdasarkan Survei Geologi AS (USGS), gempa yang terjadi pada pukul 23.11 waktu setempat (3.41 pagi IST) itu berkekuatan 6,8. Gempa susulan berkekuatan 4,9 mengguncang wilayah tersebut hanya 19 menit kemudian.
Pusat gempa berada di kota Ighil, sekitar 70 km barat daya Marrakesh. USGS melaporkan bahwa pusat gempa berada sekitar 18,5 km di bawah permukaan bumi, meskipun badan seismik Maroko sendiri memperkirakan kedalamannya berada pada 11 km. Bagaimanapun, gempa yang terjadi cukup dangkal.
Sehubungan dengan gempa kemarin, USGS mengaitkannya dengan “sesar miring terbalik pada kedalaman dangkal di pegunungan Atlas Tinggi Maroko”.
Sesar adalah rekahan atau zona rekahan antara dua blok batuan. Sesar memungkinkan balok-balok tersebut bergerak relatif satu sama lain, menyebabkan gempa bumi jika pergerakannya terjadi dengan cepat. Saat terjadi gempa, batu di satu sisi patahan tiba-tiba tergelincir terhadap sisi lainnya.’
Para ilmuwan menggunakan sudut sesar terhadap permukaan (dikenal sebagai kemiringan) dan arah slip di sepanjang sesar untuk mengklasifikasikan sesar.
Sesar yang bergerak searah dengan bidang kemiringan disebut sesar dip-slip, sedangkan sesar yang bergerak secara horizontal disebut sesar mendatar.
Sesar miring menunjukkan karakteristik sesar dip-slip dan sesar strike-slip. Istilah 'terbalik' mengacu pada situasi di mana blok atas, yang berada di atas bidang patahan, bergerak ke atas dan melewati blok bawah. Jenis patahan ini biasa terjadi di daerah kompresi, yaitu ketika satu lempeng tektonik menyatu dengan lempeng lainnya.
Meskipun tingkat kegempaan memang lebih rendah di wilayah ini, sehingga gempa bumi lebih jarang terjadi, namun gempa bumi bukanlah hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
“Gempa bumi besar yang merusak telah tercatat dan terjadi Mediterania barat”. lapor Menurut USGS, seperti dilansir dari BBC, Minggu (10/9/2023).
Gempa tersebut terjadi karena “konvergensi lempeng Afrika ke arah utara terhadap lempeng Eurasia di sepanjang batas lempeng yang kompleks”.
Survei Geologi AS menjalankan model yang memperkirakan kemungkinan besarnya korban jiwa dan kerugian ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah korban tewas bisa mencapai ratusan hingga ribuan.