Benteng Berjalan Kim Jong-un Dilengkapi Senjata Berat, Helikopter dan Gadis-Gadis Cantik

Rabu, 13 September 2023 - 17:14 WIB
loading...
Benteng Berjalan Kim Jong-un Dilengkapi Senjata Berat, Helikopter dan Gadis-Gadis Cantik
Kereta Hijau Kim Jong-un kebal peluru dan bom serta dilengkapi persenjataan berat dan helikopter bak benteng berjalan. (Foto: AFP)
A A A
JAKARTA - Sosok Kim Jon-un, pemimpin Korea Utara, selalu menyimpan kejutan. Kali ini kereta hijau miliknya menjadi sorotan lantaran ditunggangi dari Pyognyang ke Rusia untuk bertemu Vladimir Putin.

Kereta hijau Kim Jon-un memang layaknya Benteng Berjalan. Kereta api ini kebal peluru dan bom serta dilengkapi senjata serang dan helikopter untuk melarikan diri dalam keadaan darurat.

Dikutip dari Aljazeera, Kamis (13/9/2023), sejak mengambil alih kekuasaan pada 2011, Kim Jon-un telah melakukan tujuh perjalanan internasional dan melintasi perbatasan ke Korea Selatan dua kali, menggunakan kereta api untuk sebagian besar perjalanannya ke luar negeri.

Mengapa kereta api?

Dari perjalanannya ke Beijing pada 2018 hingga pertemuan puncak 2019 di Hanoi dengan Presiden AS Donald Trump, Kim Jon-un telah menggunakan kereta api untuk banyak kunjungan penting.

Kecintaan pada lokomotif ada dalam keluarga. Ayah Kim Jon-un, Kim Jong Il, dikenal karena takut terbang, sehingga membatasi perjalanan luar negerinya hanya pada perjalanan darat ke Tiongkok dan Rusia dengan kereta lapis baja.



Kim pernah naik kereta dari Pyongyang ke Moskow, perjalanan maraton sepanjang 20.000 km (12.400 mil) pada tahun 2001 yang memakan waktu sekitar 24 hari.

Menurut akun resmi Korea Utara, Kim Jong Il sedang berada di kereta untuk kunjungan pada tahun 2011 ketika meninggal karena serangan jantung.

Kereta yang digunakan oleh Kim Jong Il dan ayahnya sendiri serta pendahulunya, pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, kini dipajang di Istana Peringatan Kumsusan di Pyongyang, tempat jenazah kedua pemimpin tersebut disemayamkan.

Seberapa amankah kereta apinya?

Keluarga Kim dilaporkan memiliki beberapa kereta yang hampir identik yang dibuat oleh pabrikan di Pyongyang.

Dijuluki Benteng Berjalan, kereta Kim Jon-un memiliki jendela antipeluru serta dinding dan lantai yang diperkuat untuk melindungi dari bahan peledak, menurut Kementerian Unifikasi Korea Selatan.



“Kereta ini dilengkapi dengan senjata serang dan helikopter untuk melarikan diri jika terjadi keadaan darurat,” kata kementerian itu.

Untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan, Pyongyang telah meminta penjagaan dikerahkan di sepanjang jalur kereta, seperti yang dilakukan pada kunjungan Kim ke Hanoi. Juga ada kereta lain untuk menyapu rute depan dan belakang.

Seberapa cepat keretanya?

Karena beratnya perlengkapan tambahan, kereta api hanya bergerak 55 kilometer per jam. Lokomotif kereta harus mengangkut 90 gerbong yang dilapisi dari atas ke bawah dengan baja berat beserta semua barang yang dikemas di dalamnya.

Benteng Bergerak adalah moda transportasi yang sangat lambat. Perjalanan Kim ke Vietnam untuk bertemu Trump memakan waktu 65 jam. Namun kereta api memiliki keunggulan dibandingkan pesawat terbang, terutama menawarkan lebih banyak fleksibilitas dalam keadaan tak terduga, termasuk serangan.

“Jika pesawat yang membawa Kim diserang, maka peluang keselamatan akan berkurang secara signifikan,” kata Kementerian Unifikasi.

Seberapa mewahkah kereta hijau?

Gambar interior kereta yang disediakan oleh kantor berita negara KCNA menunjukkan Kim Jon-un duduk bersama penumpang lain di barisan panjang kursi kulit berwarna merah muda. Beberapa gerbongnya dirancang membawa kendaraan mewah untuk transportasi darat di tempat tujuan.

Konstantin Pulikovsky, seorang pejabat Rusia, pernah melakukan perjalanan dengan kereta bersama ayah Kim di Rusia timur pada 2001.

Dalam bukunya Orient Express, Pulikovsky menceritakan beberapa menu yang ditawarkan, termasuk lobster segar, daging babi barbeque, dan anggur Prancis berkualitas. Sementara gadis-gadis yang diperkenalkan sebagai kondektur wanita menyanyikan lagu untuk para penumpang.

“Dimungkinkan untuk memesan hidangan apa pun dari masakan Rusia, China, Korea, Jepang, dan Prancis,” tulis Pulikovsky.



Kim Jong Il memiliki beberapa kereta mewah yang dilengkapi dengan ruang resepsi, ruang konferensi dan fasilitas komunikasi berteknologi tinggi.

Setelah meninggalkan ibu kota Korea Utara, Pyongyang, kereta api Kim Jon-un dilaporkan terlihat di kota Ussuriysk, Rusia, di utara Vladivostok. Dia kemudian menaiki lokomotif baru dan melanjutkan perjalanan dengan Kereta Api Trans-Siberia ke Khabarovsk atau mungkin Komsomolsk-on-Amur, sebagaimana laporan Bloomberg News.

Perjalanan sejauh 680 km dari Pyongyang ke Vladivostok memakan waktu sekitar 20 jam.

Apakah Kim Jon-un pernah terbang?

Kim Jon-un, 39, telah melakukan tujuh perjalanan ke luar negeri sebelumnya: empat ke Tiongkok dan masing-masing satu ke Rusia, Vietnam, dan Singapura. Dua pertemuan terakhir adalah untuk pertemuan puncak dengan Trump. Dia juga telah melintasi perbatasan ke Korea Selatan sebanyak dua kali.

Berbeda dengan ayahnya, dia tidak takut terbang. Dia melakukan tiga kali perjalanan, dua ke Tiongkok dan satu ke Singapura, dan bahkan pernah terlihat menerbangkan pesawat dalam tayangan media pemerintah pada 2014.

Pesawat pribadinya, yang menerbangkannya ke Tiongkok pada 2018, dikenal sebagai Chammae-1 yang diambil dari nama burung nasional Korea Utara, dan merupakan Ilyushin-62 buatan Rusia era Perang Dingin.

Pesawat Pengecoh

Chammae-1 terbang ke Singapura pada 2018 ketika Kim sedang menuju ke kota tersebut untuk bertemu Trump, tapi pemimpin Korea Utara itu tidak ada di dalamnya. Sebaliknya, dia terbang dengan Air China 747 yang disediakan oleh Beijing, sekutu terpenting Pyongyang.

Menurut situs pelacakan penerbangan Flightradar24, pesawat lepas landas menggunakan nomor penerbangan CA122, sebutan standar untuk rute maskapai tersebut dari Pyongyang ke Beijing. Di udara, ia mengubah tanda panggilnya menjadi CA061 dan menuju ke selatan.

Pada saat itu, para analis berpendapat bahwa Tiongkok telah meminjamkan pesawat jet kepada Kim untuk menjamin keselamatannya dan dalam upaya untuk memastikan bahwa negara tersebut tidak dikesampingkan pada pertemuan puncak di mana hubungan Washington-Pyongyang tampaknya akan membaik. Namun diplomasi yang dilakukan Kim Jong-un dan Trump gagal pada 2019.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2823 seconds (0.1#10.140)