Terperangkap Ledakan Badai Matahari, Pesawat Ruang Angkasa NASA Lolos dari Maut

Kamis, 21 September 2023 - 14:59 WIB
loading...
Terperangkap Ledakan...
Parker Solar Probe, pesawat ruang angkasa milik NASA yang bertugas memantau aktivitas matahari, terperangkap dalam ledakan badai matahari atau coronal mass ejection (CME). Foto/NASA/Live Science
A A A
FLORIDA - Parker Solar Probe, pesawat ruang angkasa milik NASA yang bertugas memantau aktivitas matahari, terperangkap dalam ledakan badai matahari atau coronal mass ejection (CME). Secara tak terduga Parker Solar Probe bisa lolos tanpa mengalami kerusakan apa pun.

Peristiwa ini menjadikan Parker Solar Probe sebagai pesawat ruang angkasa pertama yang terbang melalui badai matahari. Peristiwa mengerikan itu terekam kamera yang dipasang pada Parker Solar Probe.

Video yang menakjubkan itu menunjukkan pesawat ruang angkasa melewati letusan matahari besar-besaran pada 5 September 2022. Mereka mempublikasikan temuan mereka tepat setahun kemudian pada 5 September di The Astrophysical Journal.



Pesawat luar angkasa tersebut melonjak melalui putaran tepi depan gelombang plasma (gelombang kejutnya) sebelum meledak ke sisi lainnya. Dengan mempelajari kejadian ini, para ilmuwan akan mengumpulkan lebih banyak dinamika misterius di dalam matahari. Penelitian ini bermanfaat untuk memprediksi dengan lebih baik letusan matahari yang mengancam Bumi.

“Ini adalah jarak terdekat dengan matahari yang pernah kami amati dari CME (badai matahari),” kata Nour Raouafi, ilmuwan proyek Parker Solar Probe di Laboratorium Fisika Terapan Johns Hopkins di Maryland, dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Kamis (21/9/2023).
Terperangkap Ledakan Badai Matahari, Pesawat Ruang Angkasa NASA Lolos dari Maut


Badai matahari (CME) adalah letusan seperti cincin asap yang dimuntahkan oleh bintik matahari, yaitu wilayah di permukaan matahari tempat medan magnet kuat. Fenomena ini diciptakan oleh aliran muatan listrik, membentuk simpul sebelum tiba-tiba patah.

Setelah diluncurkan, CME melakukan perjalanan jutaan mil per jam, menyapu partikel bermuatan dari angin matahari untuk membentuk gabungan muka gelombang raksasa. Sedangkan Parker Solar Probe yang diluncurkan ke arah matahari pada bulan Agustus 2018, terbang hanya 9,2 juta km di atas permukaan matahari.



Wahana Parker Solar Probe dilengkapi dengan pelindung panas dan radiator untuk pertemuan jarak dekat dengan matahari. “Kami belum pernah melihat peristiwa sebesar ini pada jarak sejauh ini,” tambah Nour Raouafi.

Badai matahari terbesar di zaman modern adalah Peristiwa Carrington tahun 1859, yang melepaskan energi setara dengan 10 miliar bom atom berkekuatan 1 megaton. Setelah menghantam Bumi, aliran kuat partikel matahari menggoreng sistem telegraf di seluruh dunia dan menyebabkan aurora yang lebih terang dari cahaya bulan purnama muncul hingga ke selatan Karibia.

Para ilmuwan memperingatkan bahwa jika peristiwa serupa terjadi hari ini, hal ini akan menyebabkan kerusakan senilai triliunan dolar, memicu pemadaman listrik secara luas, dan membahayakan ribuan nyawa. Badai matahari pada tahun 1989 melepaskan gumpalan gas senilai miliaran ton yang menyebabkan pemadaman listrik di seluruh Quebec.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2054 seconds (0.1#10.140)