Belum Terbangun Setelah Hibernasi, Pendarat Bulan Chandrayaan-3 India Diprediksi Sudah Mati
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Setelah melewati masa hibernasi selama dua minggu, pendarat dan penjelajah bulan Chandrayaan-3 milik India belum juga terbangun kembali. Para insinyur di Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) berusaha membangunkan dan menjalin komunikasi, namun misi Chandrayaan-3 tidak merespons.
Pendarat dan penjelajah bulan India memasuki hibernasi pada awal September ketika bulan memasuki malam yang dingin. Para insinyur ISRO telah memulai upaya untuk membangunkan sejak Jumat 22 September 2023, namun sampai Senin 25 September 2023 misi Chandrayaan-3 tidak merespons.
“ISRO terus melakukan upaya untuk menjalin komunikasi dengan pendarat Vikram dan penjelajah Pragyan untuk membangunkan mereka. Upaya untuk menjalin kontak akan terus berlanjut,” kata ISRO dalam postingannya di X (dulu Twitter) dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Selasa (26/9/2023).
Misi Chandrayaan-3 mendarat di dekat kutub selatan bulan pada 23 Agustus 2023. Keberhasilan ini menjadikan India negara keempat dalam sejarah yang melakukan pendaratan di bulan, setelah AS, Rusia, dan China.
Dalam dua minggu berikutnya, Pragyan menjelajahi lokasi pendaratan, mengirimkan gambar kembali ke Bumi. Sementara Vikram melakukan serangkaian eksperimen ilmiah termasuk mengukur suhu lapisan atas regolit bulan.
Wahana ini juga menganalisis komposisi kimia debu bulan dan menemukan jejak belerang, yang mungkin menyimpan petunjuk aktivitas gunung berapi di masa lalu. Penjelajah Pragyan ditidurkan pada 2 September, ketika semua instrumennya dimatikan.
Pendarat Vikram mengikutinya dua hari kemudian. Misi tersebut menyelesaikan tujuan utamanya, tetapi ISRO berharap kedua pesawat ruang angkasa tersebut mampu bertahan di malam bulan yang sangat dingin.
Chandrayaan-3 adalah upaya kedua India untuk mendarat di bulan. Pendahulu misi tersebut, Chandrayaan-2, jatuh pada tahun 2019 karena kesalahan perangkat lunak. Namun, pengorbit Chandrayaan-2 masih mempelajari bulan dari orbit bulan.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Pendarat dan penjelajah bulan India memasuki hibernasi pada awal September ketika bulan memasuki malam yang dingin. Para insinyur ISRO telah memulai upaya untuk membangunkan sejak Jumat 22 September 2023, namun sampai Senin 25 September 2023 misi Chandrayaan-3 tidak merespons.
“ISRO terus melakukan upaya untuk menjalin komunikasi dengan pendarat Vikram dan penjelajah Pragyan untuk membangunkan mereka. Upaya untuk menjalin kontak akan terus berlanjut,” kata ISRO dalam postingannya di X (dulu Twitter) dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Selasa (26/9/2023).
Misi Chandrayaan-3 mendarat di dekat kutub selatan bulan pada 23 Agustus 2023. Keberhasilan ini menjadikan India negara keempat dalam sejarah yang melakukan pendaratan di bulan, setelah AS, Rusia, dan China.
Dalam dua minggu berikutnya, Pragyan menjelajahi lokasi pendaratan, mengirimkan gambar kembali ke Bumi. Sementara Vikram melakukan serangkaian eksperimen ilmiah termasuk mengukur suhu lapisan atas regolit bulan.
Wahana ini juga menganalisis komposisi kimia debu bulan dan menemukan jejak belerang, yang mungkin menyimpan petunjuk aktivitas gunung berapi di masa lalu. Penjelajah Pragyan ditidurkan pada 2 September, ketika semua instrumennya dimatikan.
Pendarat Vikram mengikutinya dua hari kemudian. Misi tersebut menyelesaikan tujuan utamanya, tetapi ISRO berharap kedua pesawat ruang angkasa tersebut mampu bertahan di malam bulan yang sangat dingin.
Baca Juga
Chandrayaan-3 adalah upaya kedua India untuk mendarat di bulan. Pendahulu misi tersebut, Chandrayaan-2, jatuh pada tahun 2019 karena kesalahan perangkat lunak. Namun, pengorbit Chandrayaan-2 masih mempelajari bulan dari orbit bulan.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(wib)