Peluncuran Pertama, Roket Vega Arianespace Kirim 12 Satelit ke Orbit
loading...
A
A
A
KOUROU - Roket Vega Arianespace mengirimkan 12 satelit ke orbit pada peluncuran pertama dari Pelabuhan Antariksa Eropa di Kourou, Guyana Prancis, Minggu 8 Oktober 2023 malam. Ke-12 satelit tersebut semuanya akan ditematkan ke orbit rendah Bumi (LEO) sekitar 105 menit setelah peluncuran.
Roket Vega, yang dioperasikan oleh perusahaan Arianespace yang berbasis di Prancis , memiliki tinggi 30 meter dan dirancang untuk menampung muatan yang relatif kecil. Menurut keterangan Arianespace, roket Vega mampu membawa beban seberat 1.500 kilogram ke orbit melingkar 700 kilometer di atas Bumi.
Ini merupakan peluncuran pertama roket Vega VV23 pada tahun 2023. Roket Vega memulai debutnya pada bulan Februari 2012 dan telah terbang sebanyak 22 kali hingga saat ini. Penerbangan tersebut merupakan yang pertama untuk varian standar Vega sejak November 2021.
Sepupunya yang ditingkatkan dan lebih bertenaga, Vega-C, telah terbang dua kali sejak itu, pada Juli 2022 dan Desember 2022. Misi Vega-C yang terakhir berakhir dengan kegagalan, karena cacat pada nozel yang digunakan pada tahap kedua roket.
Dua muatan utama dibawa ke VV23 adalah THEOS-2 ("Thailand Earth Observation System-2"), satelit pencitraan Bumi seberat 417 kg yang akan digunakan oleh pemerintah Thailand. Satelit lainnya FormoSat-7R/Triton seberat 241 kg, yang dikembangkan oleh badan antariksa Taiwan.
“FormoSat-7R/Triton dilengkapi dengan Global Navigation Satellite System-Reflectometry (GNSS-R), yang mengumpulkan sinyal yang memantul dari permukaan laut,” tulis Arianespace dalam siaran persnya dikutip SINDOnews dari laman Space.
Satelit ini membantu para ilmuwan menghitung medan angin di lautan. Data ini akan dibagikan kepada komunitas meteorologi global, sehingga berkontribusi terhadap perkiraan intensitas dan lintasan topan.
VV23 juga mengirimkan 10 muatan lainnya untuk enam pelanggan berbeda. Secara keseluruhan, 12 satelit yang diluncurkan memiliki berat 1.242 kg.
Roket Vega, yang dioperasikan oleh perusahaan Arianespace yang berbasis di Prancis , memiliki tinggi 30 meter dan dirancang untuk menampung muatan yang relatif kecil. Menurut keterangan Arianespace, roket Vega mampu membawa beban seberat 1.500 kilogram ke orbit melingkar 700 kilometer di atas Bumi.
Ini merupakan peluncuran pertama roket Vega VV23 pada tahun 2023. Roket Vega memulai debutnya pada bulan Februari 2012 dan telah terbang sebanyak 22 kali hingga saat ini. Penerbangan tersebut merupakan yang pertama untuk varian standar Vega sejak November 2021.
Sepupunya yang ditingkatkan dan lebih bertenaga, Vega-C, telah terbang dua kali sejak itu, pada Juli 2022 dan Desember 2022. Misi Vega-C yang terakhir berakhir dengan kegagalan, karena cacat pada nozel yang digunakan pada tahap kedua roket.
Dua muatan utama dibawa ke VV23 adalah THEOS-2 ("Thailand Earth Observation System-2"), satelit pencitraan Bumi seberat 417 kg yang akan digunakan oleh pemerintah Thailand. Satelit lainnya FormoSat-7R/Triton seberat 241 kg, yang dikembangkan oleh badan antariksa Taiwan.
“FormoSat-7R/Triton dilengkapi dengan Global Navigation Satellite System-Reflectometry (GNSS-R), yang mengumpulkan sinyal yang memantul dari permukaan laut,” tulis Arianespace dalam siaran persnya dikutip SINDOnews dari laman Space.
Satelit ini membantu para ilmuwan menghitung medan angin di lautan. Data ini akan dibagikan kepada komunitas meteorologi global, sehingga berkontribusi terhadap perkiraan intensitas dan lintasan topan.
VV23 juga mengirimkan 10 muatan lainnya untuk enam pelanggan berbeda. Secara keseluruhan, 12 satelit yang diluncurkan memiliki berat 1.242 kg.
(wib)