Saingi Bintang, Satelit BlueWalker 3 Bersinar Terang di Langit Malam
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jangan salah, benda langit bercahaya terang yang muncul di langit malam kini belum tentu bintang atau bulan. Bisa jadi benda tersebut adalah satelit BlueWalker 3.
Dilansir dari lama Bgr, Selasa (10/10/2023), satelit ini kecerahan cahayanya setara dengan bintang-bintang terang terbesar di langit malam.
Prototipe satelit ini terlihat di langit pada dini hari Senin, 2 Oktober, dan mencapai kecerahan yang hampir sama dengan dua dari bintang- bintang terang di langit, Achernar dan Procryon.
Meskipun tidak konstan, kecerahan BlueWalker 3 telah menimbulkan kekhawatiran terkait polusi cahaya secara keseluruhan yang dapat disebabkan oleh satelit seperti ini.
Ketika terbentang, BlueWalker 3 adalah larik seluas 64 meter persegi yang terlihat di langit gelap dan langit perkotaan. Meskipun satelit ini mungkin hanya terlihat di langit perkotaan ketika tepat di atas kepala, gugusan konstelasi besar seperti ini merupakan tantangan besar bagi astronomi berbasis daratan, menghalangi cahaya potensial dari planet dan bintang yang mungkin ingin diamati oleh para astronom.
Namun, kekhawatiran tidak berhenti di situ. BlueWalker 3 juga menggunakan frekuensi radio yang sangat dekat dengan frekuensi yang digunakan untuk radio astronomi. Artinya, hal ini juga dapat mengganggu observasi berbasis daratan.
Dikembangkan oleh AST SpaceMobile, satelit baru ini diluncurkan pada bulan September 2022. Sekarang, setelah berada di orbit dan terbuka sepenuhnya, satelit ini memantulkan sinar matahari dari area yang sangat besar. Jarak satelit ini dengan Bumi, karena orbit rendahnya, membuat kecerahan menjadi begitu mengkhawatirkan.
Jika ditempatkan dalam orbit geosinkron yang lebih jauh, satelit mungkin tidak akan menimbulkan masalah besar bagi pengamat langit dan astronom yang menggunakan teleskop berbasis daratan.
Tanpa adanya batasan, suatu hari nanti manusia mungkin akan memiliki langit yang begitu tercemar oleh cahaya buatan sehingga tidak dapat mengamati apa pun di luar sana.
Dilansir dari lama Bgr, Selasa (10/10/2023), satelit ini kecerahan cahayanya setara dengan bintang-bintang terang terbesar di langit malam.
Prototipe satelit ini terlihat di langit pada dini hari Senin, 2 Oktober, dan mencapai kecerahan yang hampir sama dengan dua dari bintang- bintang terang di langit, Achernar dan Procryon.
Meskipun tidak konstan, kecerahan BlueWalker 3 telah menimbulkan kekhawatiran terkait polusi cahaya secara keseluruhan yang dapat disebabkan oleh satelit seperti ini.
Ketika terbentang, BlueWalker 3 adalah larik seluas 64 meter persegi yang terlihat di langit gelap dan langit perkotaan. Meskipun satelit ini mungkin hanya terlihat di langit perkotaan ketika tepat di atas kepala, gugusan konstelasi besar seperti ini merupakan tantangan besar bagi astronomi berbasis daratan, menghalangi cahaya potensial dari planet dan bintang yang mungkin ingin diamati oleh para astronom.
Namun, kekhawatiran tidak berhenti di situ. BlueWalker 3 juga menggunakan frekuensi radio yang sangat dekat dengan frekuensi yang digunakan untuk radio astronomi. Artinya, hal ini juga dapat mengganggu observasi berbasis daratan.
Dikembangkan oleh AST SpaceMobile, satelit baru ini diluncurkan pada bulan September 2022. Sekarang, setelah berada di orbit dan terbuka sepenuhnya, satelit ini memantulkan sinar matahari dari area yang sangat besar. Jarak satelit ini dengan Bumi, karena orbit rendahnya, membuat kecerahan menjadi begitu mengkhawatirkan.
Jika ditempatkan dalam orbit geosinkron yang lebih jauh, satelit mungkin tidak akan menimbulkan masalah besar bagi pengamat langit dan astronom yang menggunakan teleskop berbasis daratan.
Tanpa adanya batasan, suatu hari nanti manusia mungkin akan memiliki langit yang begitu tercemar oleh cahaya buatan sehingga tidak dapat mengamati apa pun di luar sana.
(msf)