NASA Segera Bangun Rumah di Bulan Pakai Teknologi Printer 3D
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Antariksa Amerika Serikat NASA akan membangun sebuah rumah di Bulan pada 2040. Hunian ini diperuntukkan bagi astronot dan warga sipil yang diklaim memakai teknologi printer 3D canggih.
Proyek ini digarap sebuah perusahaan teknik konstruksi ICON dengan nilai investasi sebesar 60 juta dollar AS atau setara dengan Rp9,4 miliar. NASA juga melakukan kerja sama dengan universitas dan juga perusahaan swasta untuk membangun pintu, ubin, dan furnitur rumah di Bulan.
Rencana tahap awal desain rumah dimulai dari 2022. Kontraktor menggunakan keahlian pencetakan 3 dimensi di permukaan bumi. Teknologi tersebut menerapkan campuran semen, pasir, dan air sebagai filamen. Filamen pada dasarnya merupakan sebuah tinta yang keluar dari printer seperti pita tebal yang ditumpuk satu sama lain. Semua komponen rumah seperti dinding dan atap dicetak secara terpisah dan kemudian ditempatkan bersama-sama setelahnya.
Rumah yang dibangun dengan cara ini menjadi semakin populer karena cepat dibangun. Para pengembang menjamin rumah tersebut dapat mengatasi krisis lahan di Amerika Serikat.
ICON menyampaikan bahwa infrastruktur harus lebih melindungi termal, radiasi, dan mikrometeorit. NASA pertama-tama harus menyiapkan landasan pendaratan untuk roket untuk membawa printer 3D ke permukaan bulan.
Raymond Clinton, Wakil Direktur Sains dan Teknologi di Marshall Space Flight Center NASA mengatakan kepada The New York Times bahwa ia tidak pernah melihat orang Amerika tinggal di permukaan Bulan selama hidupnya.
“Proyek ini untuk mengubah paradigma eksplorasi ruang angkasa dan memerlukan sistem yang kuat, tangguh, permanen, dan berkemampuan luas memanfaatkan sumber daya lokal di bulan dan benda-benda planet lainnya," kata salah satu pendiri dan juga CEO ICON Jason Ballard dilansir Dailymail, Kamis (12/10/2023).
ICON berencana untuk menguji printernya di NASA pada Februari 2024 mendatang untuk melihat bagaimana printer tersebut menangani kondisi vakum dan tingkat radiasi di ruang angkasa.
MG/Athaya Ramadhan
Proyek ini digarap sebuah perusahaan teknik konstruksi ICON dengan nilai investasi sebesar 60 juta dollar AS atau setara dengan Rp9,4 miliar. NASA juga melakukan kerja sama dengan universitas dan juga perusahaan swasta untuk membangun pintu, ubin, dan furnitur rumah di Bulan.
Rencana tahap awal desain rumah dimulai dari 2022. Kontraktor menggunakan keahlian pencetakan 3 dimensi di permukaan bumi. Teknologi tersebut menerapkan campuran semen, pasir, dan air sebagai filamen. Filamen pada dasarnya merupakan sebuah tinta yang keluar dari printer seperti pita tebal yang ditumpuk satu sama lain. Semua komponen rumah seperti dinding dan atap dicetak secara terpisah dan kemudian ditempatkan bersama-sama setelahnya.
Baca Juga
Rumah yang dibangun dengan cara ini menjadi semakin populer karena cepat dibangun. Para pengembang menjamin rumah tersebut dapat mengatasi krisis lahan di Amerika Serikat.
ICON menyampaikan bahwa infrastruktur harus lebih melindungi termal, radiasi, dan mikrometeorit. NASA pertama-tama harus menyiapkan landasan pendaratan untuk roket untuk membawa printer 3D ke permukaan bulan.
Raymond Clinton, Wakil Direktur Sains dan Teknologi di Marshall Space Flight Center NASA mengatakan kepada The New York Times bahwa ia tidak pernah melihat orang Amerika tinggal di permukaan Bulan selama hidupnya.
Baca Juga
“Proyek ini untuk mengubah paradigma eksplorasi ruang angkasa dan memerlukan sistem yang kuat, tangguh, permanen, dan berkemampuan luas memanfaatkan sumber daya lokal di bulan dan benda-benda planet lainnya," kata salah satu pendiri dan juga CEO ICON Jason Ballard dilansir Dailymail, Kamis (12/10/2023).
ICON berencana untuk menguji printernya di NASA pada Februari 2024 mendatang untuk melihat bagaimana printer tersebut menangani kondisi vakum dan tingkat radiasi di ruang angkasa.
MG/Athaya Ramadhan
(msf)