Bahaya Fosfor Putih Israel yang Ditembakkan ke Gaza, Bisa Bakar Kulit hingga Tulang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Amunisi fosfor putih tengah menjadi pembicaraan khalayak karena menjadi senjata pembakar pasukan Israel di Lebanon dan Gaza.
Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang zat kimia ini dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (14/10/2023).
"Fosfor putih secara ilegal meledak di daerah perkotaan yang padat dapat membakar rumah dan menyebabkan kerusakan serius pada warga sipil," kata Lama Fakih, Direktur Timur Tengah dan Afrika Utara Human Rights Watch (HRW).
Namun, militer Israel menyangkal menggunakan fosfor putih untuk disebarkan di area perang Gaza.
Amunisi fosfor putih sulit dipadamkan hingga fosfor terbakar habis atau tidak lagi terpapar oksigen. Penggunaanya bisa menyerupai peluru artileri, bom, roket, atau granat.
"Ledakan udara fosfor putih menyebarkan zat tersebut di area luas, tergantung pada ketinggian ledakan, dan hal itu mengenai lebih banyak warga sipil serta infrastruktur daripada ledakan di tanah yang terlokalisir," kata Ahmed Benchemsi, direktur komunikasi Divisi Timur Tengah dan Afrika Utara HRW kepada Al Jazeera, Jumat (13/10/2023).
"Luka bakar memiliki efek ganda. Mereka memiliki efek lokal karena luka bakar itu sendiri, yang umumnya sangat parah dan sangat dalam, dan efek kedua adalah metabolik, yang dapat membunuh pasien," kata Roman Hossein Khonsari, profesor bedah maksilofasial dan bedah plastik di Rumah Sakit Necker-Enfants Malades Paris.
Gangguan metabolik bisa termasuk kadar kalium yang abnormal yang menyebabkan gagal jantung. Khonsari, yang bekerja di Yerevan selama perang antara Armenia dan Azerbaijan ini mengatakan bahwa jika luka bakar tidak diidentifikasi oleh dokter sebagai disebabkan oleh fosfor putih, korban mungkin tidak akan menerima perawatan yang diperlukan untuk risiko kegagalan organ.
Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang zat kimia ini dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (14/10/2023).
Apa yang dikatakan HRW?
Kelompok hak asasi manusia mengatakan telah memverifikasi penggunaan amunisi fosfor putih oleh Israel melalui wawancara dan video yang menunjukkan bahwa zat kimia tersebut ditembakkan ke dua lokasi di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon dan di pelabuhan Kota Gaza.Baca Juga
"Fosfor putih secara ilegal meledak di daerah perkotaan yang padat dapat membakar rumah dan menyebabkan kerusakan serius pada warga sipil," kata Lama Fakih, Direktur Timur Tengah dan Afrika Utara Human Rights Watch (HRW).
Namun, militer Israel menyangkal menggunakan fosfor putih untuk disebarkan di area perang Gaza.
Apa itu fosfor putih?
Fosfor putih berupa zat beracun berbentuk lilin yang terbakar pada suhu lebih dari 800 derajat Celsius serta cukup tinggi untuk melelehkan logam. Kemampuannya membakar api dengan cepat dan menciptakan asap tebal di area luas telah membuat fosfor putih menjadi pilihan bagi militer untuk menciptakan tirai asap. Lantaran asapnya cenderung bertahan selama tujuh menit.Amunisi fosfor putih sulit dipadamkan hingga fosfor terbakar habis atau tidak lagi terpapar oksigen. Penggunaanya bisa menyerupai peluru artileri, bom, roket, atau granat.
"Ledakan udara fosfor putih menyebarkan zat tersebut di area luas, tergantung pada ketinggian ledakan, dan hal itu mengenai lebih banyak warga sipil serta infrastruktur daripada ledakan di tanah yang terlokalisir," kata Ahmed Benchemsi, direktur komunikasi Divisi Timur Tengah dan Afrika Utara HRW kepada Al Jazeera, Jumat (13/10/2023).
Apakah fosfor putih berbahaya bagi manusia?
Fosfor putih dapat membakar kulit hingga tulang. Zat kimia tersebut dapat diserap oleh tubuh hingga menyebabkan disfungsi pada beberapa organ, termasuk hati, ginjal, dan jantung."Luka bakar memiliki efek ganda. Mereka memiliki efek lokal karena luka bakar itu sendiri, yang umumnya sangat parah dan sangat dalam, dan efek kedua adalah metabolik, yang dapat membunuh pasien," kata Roman Hossein Khonsari, profesor bedah maksilofasial dan bedah plastik di Rumah Sakit Necker-Enfants Malades Paris.
Baca Juga
Gangguan metabolik bisa termasuk kadar kalium yang abnormal yang menyebabkan gagal jantung. Khonsari, yang bekerja di Yerevan selama perang antara Armenia dan Azerbaijan ini mengatakan bahwa jika luka bakar tidak diidentifikasi oleh dokter sebagai disebabkan oleh fosfor putih, korban mungkin tidak akan menerima perawatan yang diperlukan untuk risiko kegagalan organ.