Kehebatan Dagger, Sistem AI Buatan NASA yang Kirimkan Alarm 30 Menit sebelum Kiamat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Para ilmuwan berhasil menciptakan alat bernama Dagger. Sistem AI buatan NASA ini diklaim mampu mengirimkan alarm 30 menit sebelum kiamat, yaitu badai matahari.
Seperti sirine tornado, Dagger dapat memberi peringatan dini bahkan memprediksi cuaca luar angkasa berbahaya serta memberikan waktu yang cukup untuk mengantisipasinya.
"Dengan demikian meminimalkan atau bahkan mencegah kerusakan," ujar Vishal Upendran dari Pusat Antar-Universitas untuk Astronomi dan Astrofisika di India, yang merupakan penulis utama makalah tentang model Dagger yang diterbitkan dalam jurnal Space Weather, dikutip dari laman NASA, Sabtu (14/10/2023).
Badai matahari terbukti telah menimbulkan kerusakan luar biasa pada 1989 di Quebec, Kanada. Menyebabkan pemadaman listrik di Quebec selama 12 jam, memasukkan jutaan orang Kanada ke dalam kegelapan dan menutup sekolah dan bisnis.
Badai matahari juga menimbulkan kerusakan dahsyat di Carrington pada 1859, memicu kebakaran di stasiun telegraf. Jika Kejadian Carrington terjadi hari ini, dampaknya akan jauh lebih parah, seperti gangguan listrik dan gangguan komunikasi global. Kekacauan seperti itu dapat melumpuhkan ekonomi dan membahayakan keselamatan serta mata pencaharian orang di seluruh dunia.
Teknologi Dagger menggunakan AI untuk menganalisis pengukuran wahana antariksa tentang angin surya dan memprediksi di mana badai matahari yang akan datang akan melanda di Bumi, dengan peringatan 30 menit sebelumnya. Hal ini memberikan cukup waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi badai dan mencegah dampak serius pada jaringan listrik dan infrastruktur penting lainnya. Badai matahari selanjutnya diprediksi akan melanda Bumi pada 2025.
Teknologi Dagger telah diuji pada dua badai geomagnetik yang terjadi pada Agustus 2011 dan Maret 2015. Dalam setiap kasus, Dagger dapat dengan cepat dan akurat memprediksi dampak badai di seluruh dunia.
Kode komputer Dagger bersifat open source, sehingga dapat diadopsi oleh operator jaringan listrik, pengendali satelit, perusahaan telekomunikasi, untuk mengaplikasikan prediksi sesuai kebutuhan.
Peringatan seperti itu dapat memberi waktu untuk mengambil tindakan melindungi aset dan infrastruktur dari badai matahari yang akan datang. Mulai dari mematikan sistem sensitif untuk sementara atau memindahkan satelit ke orbit yang berbeda untuk meminimalkan kerusakan.
Dengan teknologi Dagger, suatu saat nanti mungkin akan ada sirene badai matahari yang mengeluarkan peringatan di stasiun listrik dan pusat pengendalian satelit di seluruh dunia, sama seperti sirene tornado di Amerika.
Lihat Juga: 5 Tanda Kiamat yang Muncul dari Mekkah, dari Gunung Berlubang hingga Bayangan Kabah Tidak Terlihat
Seperti sirine tornado, Dagger dapat memberi peringatan dini bahkan memprediksi cuaca luar angkasa berbahaya serta memberikan waktu yang cukup untuk mengantisipasinya.
"Dengan demikian meminimalkan atau bahkan mencegah kerusakan," ujar Vishal Upendran dari Pusat Antar-Universitas untuk Astronomi dan Astrofisika di India, yang merupakan penulis utama makalah tentang model Dagger yang diterbitkan dalam jurnal Space Weather, dikutip dari laman NASA, Sabtu (14/10/2023).
Badai matahari terbukti telah menimbulkan kerusakan luar biasa pada 1989 di Quebec, Kanada. Menyebabkan pemadaman listrik di Quebec selama 12 jam, memasukkan jutaan orang Kanada ke dalam kegelapan dan menutup sekolah dan bisnis.
Badai matahari juga menimbulkan kerusakan dahsyat di Carrington pada 1859, memicu kebakaran di stasiun telegraf. Jika Kejadian Carrington terjadi hari ini, dampaknya akan jauh lebih parah, seperti gangguan listrik dan gangguan komunikasi global. Kekacauan seperti itu dapat melumpuhkan ekonomi dan membahayakan keselamatan serta mata pencaharian orang di seluruh dunia.
Teknologi Dagger menggunakan AI untuk menganalisis pengukuran wahana antariksa tentang angin surya dan memprediksi di mana badai matahari yang akan datang akan melanda di Bumi, dengan peringatan 30 menit sebelumnya. Hal ini memberikan cukup waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi badai dan mencegah dampak serius pada jaringan listrik dan infrastruktur penting lainnya. Badai matahari selanjutnya diprediksi akan melanda Bumi pada 2025.
Teknologi Dagger telah diuji pada dua badai geomagnetik yang terjadi pada Agustus 2011 dan Maret 2015. Dalam setiap kasus, Dagger dapat dengan cepat dan akurat memprediksi dampak badai di seluruh dunia.
Kode komputer Dagger bersifat open source, sehingga dapat diadopsi oleh operator jaringan listrik, pengendali satelit, perusahaan telekomunikasi, untuk mengaplikasikan prediksi sesuai kebutuhan.
Peringatan seperti itu dapat memberi waktu untuk mengambil tindakan melindungi aset dan infrastruktur dari badai matahari yang akan datang. Mulai dari mematikan sistem sensitif untuk sementara atau memindahkan satelit ke orbit yang berbeda untuk meminimalkan kerusakan.
Dengan teknologi Dagger, suatu saat nanti mungkin akan ada sirene badai matahari yang mengeluarkan peringatan di stasiun listrik dan pusat pengendalian satelit di seluruh dunia, sama seperti sirene tornado di Amerika.
Lihat Juga: 5 Tanda Kiamat yang Muncul dari Mekkah, dari Gunung Berlubang hingga Bayangan Kabah Tidak Terlihat
(msf)