Penemuan Makam Pejabat Mesir Kuno, Tubuh Mumi Berusia 3.400 Tahun Ini Penuh Warna
loading...
A
A
A
KAIRO - Penemuan makam berusia 3.400 tahun milik pejabat dan pendeta dari dinasti ke-18 Mesir kuno bikin heboh arkeolog. Makam batu dan kayu kuno berisi mumi tubuh pendeta dan pejabat tinggi yang penuh dengan warna.
Pemakaman kuno itu berisi peti mati kayu bertuliskan nama dua wanita ditemukan di daerah Al-Ghuraifa di pekuburan Tuna El-Gebel di Minya, sekitar 220 km selatan Kairo, Mesir. Sementara sebuah papirus yang menampilkan Kitab Orang Mati juga ditemukan bersama dengan sejumlah jimat dan ornamen.
Situs pemakaman ini berasal dari era Kerajaan Baru, periode ketika Mesir menjadi kekuatan global antara abad ke-16 dan ke-11 SM. Periode sejarah Mesir kuno ini mencakup Dinasti Kedelapan Belas, Dinasti Kesembilan Belas, dan Dinasti Kedua Puluh dari tahun 1549 SM hingga 1069 SM.
Di antara temuan baru tersebut adalah peti mati kayu berwarna berukir putri seorang pendeta tinggi Djehuti, dewa Mesir kuno yang juga dikenal sebagai Thoth. Dia adalah dewa bulan, teks suci, matematika, ilmu pengetahuan, sihir, pembawa pesan dan pencatat para dewa, dan sering digambarkan sebagai burung ibis atau babon.
Para arkeolog juga mengungkapkan bahwa mereka telah menemukan sebuah papirus yang panjangnya sekitar 15 meter dalam kondisi baik, seperti baru diwarnai kemarin. Semua penemuan itu akan dipajang di Museum Agung Mesir.
menurut Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir dan Dewan Tertinggi Purbakala (SCA), pemakaman tersebut mencakup sejumlah besar makam batu dan ratusan temuan arkeologi lainnya. “Kami telah mencari pemakaman Kerajaan Baru ini selama tujuh tahun,” kata Mostafa Waziri, sekretaris jenderal SCA dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Selasa (17/10/2023).
Kawasan Al-Ghuraifa di Minya yang ditemukan pada tahun 1925 dan terkenal dengan penemuan arkeologisnya, antara lain 35 makam, 90 peti mati, dan 10.000 patung. Mesir telah mengungkap beberapa penemuan arkeologi besar dalam beberapa tahun terakhir, terutama di pekuburan Saqqara di selatan ibu kota Kairo.
Tahun lalu, ditemukan sarkofagus granit merah muda milik Ptah-em-wia, seorang bangsawan Mesir berpangkat tinggi yang menjabat sebagai kepala bendahara di bawah Ramses Agung. Peti berusia 3.300 tahun itu bertuliskan dengan lambang, hieroglif dan gelar.
Pemakaman kuno itu berisi peti mati kayu bertuliskan nama dua wanita ditemukan di daerah Al-Ghuraifa di pekuburan Tuna El-Gebel di Minya, sekitar 220 km selatan Kairo, Mesir. Sementara sebuah papirus yang menampilkan Kitab Orang Mati juga ditemukan bersama dengan sejumlah jimat dan ornamen.
Situs pemakaman ini berasal dari era Kerajaan Baru, periode ketika Mesir menjadi kekuatan global antara abad ke-16 dan ke-11 SM. Periode sejarah Mesir kuno ini mencakup Dinasti Kedelapan Belas, Dinasti Kesembilan Belas, dan Dinasti Kedua Puluh dari tahun 1549 SM hingga 1069 SM.
Di antara temuan baru tersebut adalah peti mati kayu berwarna berukir putri seorang pendeta tinggi Djehuti, dewa Mesir kuno yang juga dikenal sebagai Thoth. Dia adalah dewa bulan, teks suci, matematika, ilmu pengetahuan, sihir, pembawa pesan dan pencatat para dewa, dan sering digambarkan sebagai burung ibis atau babon.
Para arkeolog juga mengungkapkan bahwa mereka telah menemukan sebuah papirus yang panjangnya sekitar 15 meter dalam kondisi baik, seperti baru diwarnai kemarin. Semua penemuan itu akan dipajang di Museum Agung Mesir.
menurut Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir dan Dewan Tertinggi Purbakala (SCA), pemakaman tersebut mencakup sejumlah besar makam batu dan ratusan temuan arkeologi lainnya. “Kami telah mencari pemakaman Kerajaan Baru ini selama tujuh tahun,” kata Mostafa Waziri, sekretaris jenderal SCA dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Selasa (17/10/2023).
Kawasan Al-Ghuraifa di Minya yang ditemukan pada tahun 1925 dan terkenal dengan penemuan arkeologisnya, antara lain 35 makam, 90 peti mati, dan 10.000 patung. Mesir telah mengungkap beberapa penemuan arkeologi besar dalam beberapa tahun terakhir, terutama di pekuburan Saqqara di selatan ibu kota Kairo.
Tahun lalu, ditemukan sarkofagus granit merah muda milik Ptah-em-wia, seorang bangsawan Mesir berpangkat tinggi yang menjabat sebagai kepala bendahara di bawah Ramses Agung. Peti berusia 3.300 tahun itu bertuliskan dengan lambang, hieroglif dan gelar.