Arab Saudi Makin Hijau, Pecahkan Rekor Pertanian Terbesar di Dunia
loading...
A
A
A
ARAB SAUDI - Arab Saudi semakin hijau dan area gurun pasir sebagian diubah menjadi lahan pertanian dengan sistem irigasi canggih.
Dilansir dari Gulf News, Kamis (19/10/2023), Arab Saudi berhasil memecahkan rekor dunia dalam bidang pertanian. Lahan pertaniannya di Wadi Bin Hashbal, wilayah Asir, diakui sebagai pertanian terbesar di dunia.
Penghargaan ini diberikan dalam acara yang diselenggarakan oleh Program Terumbu Karang Saudi di Riyadh. Menteri Lingkungan Hidup, Air, dan Pertanian, Abdulrahman bin Abdulmohsen Al Fadhli, berbahagia menerima sertifikat penghargaan.
Meliputi area sekitar 3,2 juta meter persegi, pertanian ini terbagi menjadi dua bagian, masing-masing dilengkapi dengan tangki beton berkapasitas 500 meter kubik. Lahan pertanian ini menggunakan jaringan irigasi otomatis untuk menyuburkan semua tanaman di dua area yang luas. Di dalamnya terdapat lima rumah kaca berpendingin udara bersama dengan infrastruktur lainnya.
Sistem pengolahan air yang masif menjadi dasar metodologi irigasi di pertanian ini, diatur melalui berbagai tahap oleh sekelompok ahli berbagai disiplin keilmuan seperti irigasi, pemupukan, pencegahan hama, dan manajemen peralatan. Mereka mengolah total 50 area yang didedikasikan untuk pohon buah, disamping 20 area tambahan untuk reklamasi dan penanaman di masa depan.
Di antara hasil produksi yang mencolok adalah jeruk, delima, anggur, buah tin , almond, dan zaitun. Pertanian ini juga memiliki lapangan percobaan, yang menangguhkan berbagai varietas pertanian yang beragam, memperlihatkan inovasi dan keberlanjutan yang menjadi inti dari keajaiban pertanian ini.
Dilansir dari Gulf News, Kamis (19/10/2023), Arab Saudi berhasil memecahkan rekor dunia dalam bidang pertanian. Lahan pertaniannya di Wadi Bin Hashbal, wilayah Asir, diakui sebagai pertanian terbesar di dunia.
Penghargaan ini diberikan dalam acara yang diselenggarakan oleh Program Terumbu Karang Saudi di Riyadh. Menteri Lingkungan Hidup, Air, dan Pertanian, Abdulrahman bin Abdulmohsen Al Fadhli, berbahagia menerima sertifikat penghargaan.
Meliputi area sekitar 3,2 juta meter persegi, pertanian ini terbagi menjadi dua bagian, masing-masing dilengkapi dengan tangki beton berkapasitas 500 meter kubik. Lahan pertanian ini menggunakan jaringan irigasi otomatis untuk menyuburkan semua tanaman di dua area yang luas. Di dalamnya terdapat lima rumah kaca berpendingin udara bersama dengan infrastruktur lainnya.
Sistem pengolahan air yang masif menjadi dasar metodologi irigasi di pertanian ini, diatur melalui berbagai tahap oleh sekelompok ahli berbagai disiplin keilmuan seperti irigasi, pemupukan, pencegahan hama, dan manajemen peralatan. Mereka mengolah total 50 area yang didedikasikan untuk pohon buah, disamping 20 area tambahan untuk reklamasi dan penanaman di masa depan.
Di antara hasil produksi yang mencolok adalah jeruk, delima, anggur, buah tin , almond, dan zaitun. Pertanian ini juga memiliki lapangan percobaan, yang menangguhkan berbagai varietas pertanian yang beragam, memperlihatkan inovasi dan keberlanjutan yang menjadi inti dari keajaiban pertanian ini.
(msf)