Tahu Lebih NH4-NO3, Amonium Nitrat yang Gemparkan Beirut
loading...
A
A
A
BEIRUT - Ledakan besar mengguncang kota Beirut, yang berada di pesisir Lebanon, pada Selasa (4/8/2020) petang, waktu setempat.
Menurut laporan yang beredar, lebih dari 70 orang tewas dalam peristiwa itu. Ledakan awal diketahui berasal dari sebuah gudang yang diduga menyimpan 2.750 ton amonium nitrat.(Baca juga: NU Juga Putuskan Tak Ikut POP Kemendikbud Tahun Ini )
Mengutip laman Live Science, amonium nitrat atau NH4-NO3 merupakan senyawa kimia yang sering digunakan untuk meningkatkan kandungan nitrogen pada pupuk pertanian.(Baca juga: Mahasiswa Keluhkan Kuota Internet untuk PJJ, Ini Langkah Kemendikbud )
Senyawa ini diketahui memiliki karakter yang relatif stabil. Selain itu, produksinya juga lebih murah dibandingkan sumber nitrogen lain, sehingga menjadi bahan kimia alternatif yang lebih populer.
Kendati demikian, amonium nitrat bisa menjadi sangat berbahaya dan mematikan, jika terkena api atau penyulut lain yang mengakibatkan ledakan.
Maka dari itu, amonium nitrat juga kerap dijadikan sebagai komponen campuran peledak yang digunakan oleh industri pertambangan, penggalian, dan konstruksi sipil.
Selain di Lebanon, ledakan amonium nitrat juga pernah terjadi di pelabuhan Texas City, Texas, Amerika Serikat, pada 1947. Penyebabnya karena sepuntung rokok yang dilemparkan ke sebuah kapal yang mengangkut sekitar 2.300 amonium nitrat.
Ledakan saat itu begitu kuat, karena mampu menghempaskan korbannya sampai ke Galveston, Texas, yang berjarak sejauh 16 kilometer dari titik ledak.
Ledakan tersebut juga menyebabkan kapal-kapal lain di dekatnya ikut meledak. Diperkirakan ada 581 jiwa melayang akibat peristiwa itu.
Tidak hanya itu, senyawa ini juga pernah digunakan oleh teroris dalam bom Bali di tahun 2002, yang menewaskan 202 jiwa. Pada 2011, bomber di Oslo, AS, juga menggunakan amonium nitrat, yang menewaskan delapan jiwa.
Senyawa ini kerap digunakan berbagai aksi terorisme lainnya. Maka dari itu, penggunaan amonium nitrat di banyak negara dilindungi dalam aturan yang ketat.
Menurut laporan yang beredar, lebih dari 70 orang tewas dalam peristiwa itu. Ledakan awal diketahui berasal dari sebuah gudang yang diduga menyimpan 2.750 ton amonium nitrat.(Baca juga: NU Juga Putuskan Tak Ikut POP Kemendikbud Tahun Ini )
Mengutip laman Live Science, amonium nitrat atau NH4-NO3 merupakan senyawa kimia yang sering digunakan untuk meningkatkan kandungan nitrogen pada pupuk pertanian.(Baca juga: Mahasiswa Keluhkan Kuota Internet untuk PJJ, Ini Langkah Kemendikbud )
Senyawa ini diketahui memiliki karakter yang relatif stabil. Selain itu, produksinya juga lebih murah dibandingkan sumber nitrogen lain, sehingga menjadi bahan kimia alternatif yang lebih populer.
Kendati demikian, amonium nitrat bisa menjadi sangat berbahaya dan mematikan, jika terkena api atau penyulut lain yang mengakibatkan ledakan.
Maka dari itu, amonium nitrat juga kerap dijadikan sebagai komponen campuran peledak yang digunakan oleh industri pertambangan, penggalian, dan konstruksi sipil.
Selain di Lebanon, ledakan amonium nitrat juga pernah terjadi di pelabuhan Texas City, Texas, Amerika Serikat, pada 1947. Penyebabnya karena sepuntung rokok yang dilemparkan ke sebuah kapal yang mengangkut sekitar 2.300 amonium nitrat.
Ledakan saat itu begitu kuat, karena mampu menghempaskan korbannya sampai ke Galveston, Texas, yang berjarak sejauh 16 kilometer dari titik ledak.
Ledakan tersebut juga menyebabkan kapal-kapal lain di dekatnya ikut meledak. Diperkirakan ada 581 jiwa melayang akibat peristiwa itu.
Tidak hanya itu, senyawa ini juga pernah digunakan oleh teroris dalam bom Bali di tahun 2002, yang menewaskan 202 jiwa. Pada 2011, bomber di Oslo, AS, juga menggunakan amonium nitrat, yang menewaskan delapan jiwa.
Senyawa ini kerap digunakan berbagai aksi terorisme lainnya. Maka dari itu, penggunaan amonium nitrat di banyak negara dilindungi dalam aturan yang ketat.
(wbs)