Ilmuwan Temukan Mutasi Genetik yang Bikin Pria Cepat Botak
loading...
A
A
A
LONDON - Ilmuwan telah menemukan mutasi genetik yang bisa membuat pria menjadi botak. Mutasi ini ditemukan di gen yang disebut "AR", yang mengontrol pertumbuhan rambut.
Seperti dilansir dari Mirror, Senin (23/10/2023), mutasi ini menyebabkan rambut menjadi lebih tipis dan lebih mudah rontok.
Penelitian ini dilakukan oleh tim ilmuwan dari University of California, San Francisco. Mereka menganalisis data dari lebih dari 10.000 pria dan menemukan bahwa pria yang memiliki mutasi AR lebih cenderung menjadi botak.
Mutasi ini diperkirakan terjadi pada sekitar 1 dari 10 pria. Pria dengan mutasi ini biasanya mulai mengalami kebotakan pada usia 20-an atau 30-an.
Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang penyebab kebotakan pria. Ini juga dapat mengarah pada pengembangan pengobatan baru untuk kondisi ini.
Berikut adalah beberapa detail lebih lanjut tentang penelitian ini:
Para ilmuwan menggunakan metode analisis genomik untuk menganalisis data dari lebih dari 10.000 pria.
Mereka menemukan bahwa pria yang memiliki mutasi AR lebih cenderung memiliki rambut yang lebih tipis dan lebih mudah rontok.
Mutasi ini diperkirakan terjadi pada sekitar 1 dari 10 pria.
Pria dengan mutasi ini biasanya mulai mengalami kebotakan pada usia 20-an atau 30-an.
Penemuan ini masih dalam tahap awal, tetapi memiliki potensi untuk mengubah cara kita memahami dan mengobati kebotakan pria.
Seperti dilansir dari Mirror, Senin (23/10/2023), mutasi ini menyebabkan rambut menjadi lebih tipis dan lebih mudah rontok.
Penelitian ini dilakukan oleh tim ilmuwan dari University of California, San Francisco. Mereka menganalisis data dari lebih dari 10.000 pria dan menemukan bahwa pria yang memiliki mutasi AR lebih cenderung menjadi botak.
Mutasi ini diperkirakan terjadi pada sekitar 1 dari 10 pria. Pria dengan mutasi ini biasanya mulai mengalami kebotakan pada usia 20-an atau 30-an.
Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang penyebab kebotakan pria. Ini juga dapat mengarah pada pengembangan pengobatan baru untuk kondisi ini.
Berikut adalah beberapa detail lebih lanjut tentang penelitian ini:
Para ilmuwan menggunakan metode analisis genomik untuk menganalisis data dari lebih dari 10.000 pria.
Mereka menemukan bahwa pria yang memiliki mutasi AR lebih cenderung memiliki rambut yang lebih tipis dan lebih mudah rontok.
Mutasi ini diperkirakan terjadi pada sekitar 1 dari 10 pria.
Pria dengan mutasi ini biasanya mulai mengalami kebotakan pada usia 20-an atau 30-an.
Penemuan ini masih dalam tahap awal, tetapi memiliki potensi untuk mengubah cara kita memahami dan mengobati kebotakan pria.
(wbs)