Gunung Berapi Super di Planet Pluto Meletus, Muntahkan Lava Es Metana

Senin, 30 Oktober 2023 - 21:25 WIB
loading...
Gunung Berapi Super...
Data dari pesawat ruang angkasa New Horizons NASA mengunjungi Pluto hampir satu dekade lalu mengungkap adanya letusan gunung berapi super. Foto/NASA
A A A
FLORIDA - Data dari pesawat ruang angkasa New Horizons NASA mengunjungi Pluto hampir satu dekade lalu mengungkap adanya letusan gunung berapi super. Letusan yang diperkirakan terjadi beberapa juta tahun lalu memuntahkan lava es yang mengandung metana.

Peristiwa ini mungkin terdengar sudah sangat lama sekali, namun secara kosmis, hal ini masih cukup baru. Sebagai konteks, tata surya saat ini berusia lebih dari 4,5 miliar tahun.

Keunikan letusan ini, bukan mengeluarkan batuan cair yang keluar dari gunung berapi seperti di bumi. Kawah Kiladze selebar 44 km tampaknya telah memuntahkan lava es ke permukaan Pluto dalam proses yang dikenal sebagai cryovolcanism.



Proses tersebut, kemungkinan besar menciptakan medan misterius lainnya di Pluto, yang diperkirakan telah mendorong air dari lautan bawah permukaan yang tersembunyi ke permukaannya.

Gunung berapi memerlukan semacam sumber panas untuk meledak, sehingga aktivitas baru-baru ini di Pluto menunjukkan bahwa terdapat lebih banyak panas yang tersisa di bagian dalam planet kerdil tersebut.
Gunung Berapi Super di Planet Pluto Meletus, Muntahkan Lava Es Metana


Para peneliti menganalisis gambar yang diambil New Horizons dari kawah Kiladze, yang berada di timur laut Sputnik Planitia. Meskipun pada awalnya kawah tersebut tampak mirip dengan kawah yang ditinggalkan oleh tumbukan meteorit, namun tampaknya kawah tersebut tidak memiliki puncak pusat yang diperkirakan menyebabkan fenomena geologis ini.

“Sebagian besar permukaan Pluto diselimuti oleh es metana dan nitrogen. Letusan ini menunjukkan kawah Kiladze memiliki lapisan es air di sekitar kawah. Es air terlihat jelas dibandingkan es metana yang menutupi sebagian besar permukaan planet ini,” kata Dale Cruikshank, profesor di Universitas Florida Tengah, kepada Space.com, Senin (30/10/2023).



Selama 4,6 miliar tahun masa hidup Pluto, para ilmuwan memperkirakan lapisan es metana ini memiliki ketebalan setidaknya 14 meter. “Bahkan satu atau dua sentimeter kabut organik ini akan menutupi tanda spektral es air yang kami amati,” kata Cruikshank.

Lapisan seperti itu akan terbentuk hanya dalam waktu tiga juta tahun. Hal ini membuat Cruikshank dan timnya menyimpulkan Kiladze hidup hanya beberapa juta tahun yang lalu.

Para ilmuwan belum sepenuhnya memahami cara kerja aktivitas kriovolkanik di Pluto. Dunia ini sangat kecil sehingga sudah lama kehilangan semua panas sejak pembentukannya.

Salah satu kemungkinannya adalah planet kerdil ini mengandung unsur-unsur radioaktif di intinya yang melepaskan panas saat membusuk. Meskipun penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa unsur-unsur tersebut mungkin tidak cukup untuk memberi energi pada Pluto.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1777 seconds (0.1#10.140)