Ahli Beberkan Riset Ilmiah Hamas yang Tak Mudah Dikalahkan oleh Kecanggihan Israel
loading...
A
A
A
GAZA - Perang asimetris adalah perang yang terjadi antara pihak yang memiliki kekuatan militer yang tidak seimbang.
Dalam konteks konflik Israel-Hamas, Hamas merupakan pihak yang lebih lemah secara militer dibandingkan Israel.
Namun, Hamas mampu mengimbangi kekuatan militer Israel dengan menggunakan strategi perang asimetris.
Menurut Zoran Kusovac ahli stratergi perang asal Kroasia, salah satu strategi perang asimetris yang digunakan Hamas adalah serangan roket.
'' Hamas memiliki jaringan rudal yang terintegrasi dan mampu menjangkau wilayah Israel, Hamas menghadapi Israel dengan mental yang kuat dan pantang menyerah. '' tutur Zoran seperti dilansir dari Aj Jazeera
Meskipun Israel memiliki kekuatan militer yang jauh lebih superior, Hamas terus melakukan perlawanan dengan berbagai cara, termasuk serangan roket, serangan terowongan, dan pembajakan.
Hamas juga memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan propagandanya dan mendapatkan dukungan dari dunia internasional.
Mental Hamas dalam menghadapi Israel didasarkan pada beberapa faktor, antara lain:
Keyakinan ideologis. Hamas adalah organisasi Islam yang memiliki keyakinan kuat bahwa perjuangan melawan Israel adalah jihad. Keyakinan ini memberikan kekuatan mental bagi Hamas untuk terus berjuang meskipun menghadapi banyak tantangan.
Dukungan rakyat Palestina. Hamas memiliki dukungan yang kuat dari rakyat Palestina, terutama di Jalur Gaza. Dukungan ini memberikan legitimasi dan kekuatan moral bagi Hamas untuk terus berjuang melawan Israel.
Dalam konteks konflik Israel-Hamas, Hamas merupakan pihak yang lebih lemah secara militer dibandingkan Israel.
Namun, Hamas mampu mengimbangi kekuatan militer Israel dengan menggunakan strategi perang asimetris.
Menurut Zoran Kusovac ahli stratergi perang asal Kroasia, salah satu strategi perang asimetris yang digunakan Hamas adalah serangan roket.
'' Hamas memiliki jaringan rudal yang terintegrasi dan mampu menjangkau wilayah Israel, Hamas menghadapi Israel dengan mental yang kuat dan pantang menyerah. '' tutur Zoran seperti dilansir dari Aj Jazeera
Meskipun Israel memiliki kekuatan militer yang jauh lebih superior, Hamas terus melakukan perlawanan dengan berbagai cara, termasuk serangan roket, serangan terowongan, dan pembajakan.
Hamas juga memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan propagandanya dan mendapatkan dukungan dari dunia internasional.
Mental Hamas dalam menghadapi Israel didasarkan pada beberapa faktor, antara lain:
Keyakinan ideologis. Hamas adalah organisasi Islam yang memiliki keyakinan kuat bahwa perjuangan melawan Israel adalah jihad. Keyakinan ini memberikan kekuatan mental bagi Hamas untuk terus berjuang meskipun menghadapi banyak tantangan.
Dukungan rakyat Palestina. Hamas memiliki dukungan yang kuat dari rakyat Palestina, terutama di Jalur Gaza. Dukungan ini memberikan legitimasi dan kekuatan moral bagi Hamas untuk terus berjuang melawan Israel.