Israel Lepas Burung Pemakan Bangkai untuk Bersihkan Ribuan Mayat di Gaza
loading...
A
A
A
GAZA - Seorang ahli satwa liar mengungkapkan bahwa burung pemakan bangkai akan digunakan untuk mencari warga Israel yang tewas dalam serangan pejuang Hamas pada 7 Oktober.
Otoritas Alam dan Taman Israel, Ohad Hatzofe, mengatakan elang, burung nasar, dan burung pemangsa lainnya yang dilengkapi detektor telah digunakan untuk menemukan sisa-sisa manusia.
“Ketika perang dimulai, saya dikunjungi oleh beberapa tentara cadangan yang bertugas di Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan mereka bertanya apakah saya bisa membantu menemukan mayat-mayat tersebut,” kata Ohat seperti dilansir dari AFP, Jumat (10/11/2023).
Ide pencarian tersebut datang dari EITAN, sebuah unit dalam cabang sumber daya manusia militer yang bertanggung jawab melacak tentara yang hilang.
Hatzofe yang juga pemimpinnya bertugas membuat program untuk mendeteksi burung nasar yang terancam punah, yang kebanyakan memakan bangkai hewan.
Program ini telah berhasil menandai ratusan burung dengan pelacak GPS untuk mempelajari pola migrasi, kebiasaan makan, dan ancaman lingkungan.
“Saya mengirimkan data saya ke tentara dan setelah itu mereka memverifikasinya dan menemukan empat jenazah,” katanya yang tidak bisa mengungkapkan lebih banyak tentang lokasi atau identitas jenazah.
Otoritas Alam dan Taman Israel, Ohad Hatzofe, mengatakan elang, burung nasar, dan burung pemangsa lainnya yang dilengkapi detektor telah digunakan untuk menemukan sisa-sisa manusia.
“Ketika perang dimulai, saya dikunjungi oleh beberapa tentara cadangan yang bertugas di Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan mereka bertanya apakah saya bisa membantu menemukan mayat-mayat tersebut,” kata Ohat seperti dilansir dari AFP, Jumat (10/11/2023).
Ide pencarian tersebut datang dari EITAN, sebuah unit dalam cabang sumber daya manusia militer yang bertanggung jawab melacak tentara yang hilang.
Hatzofe yang juga pemimpinnya bertugas membuat program untuk mendeteksi burung nasar yang terancam punah, yang kebanyakan memakan bangkai hewan.
Program ini telah berhasil menandai ratusan burung dengan pelacak GPS untuk mempelajari pola migrasi, kebiasaan makan, dan ancaman lingkungan.
“Saya mengirimkan data saya ke tentara dan setelah itu mereka memverifikasinya dan menemukan empat jenazah,” katanya yang tidak bisa mengungkapkan lebih banyak tentang lokasi atau identitas jenazah.
(wbs)