Mengenal Kanal Ben Gurion, yang Disebut-sebut Motif Utama Israel Ingin Kuasai Gaza

Sabtu, 11 November 2023 - 14:00 WIB
loading...
Mengenal Kanal Ben Gurion,...
Kanal Ben Gurion akan menjadi pesaing utama Terusan Suez di Mesir. (Foto: Turkiye Newspaper)
A A A
JAKARTA - Proyek Kanal Ben Gurion belakangan menjadi perbincangan hangat lantaran diduga menjadi motif utama Israel memborbardir Gaza. Dengan menguasai Gaza dan mengeliminir Hamas, maka proyek ambisius yang telah lama dicanangkan itu akan terwujud.

Kanal Ben Gurion sendiri dimaksudkan akan menjadi pesaing utama Terusan Suez di Mesir yang sangat strategis dalam mengontrol perdagangan serta kontrol militer dunia. Selain itu, juga penghasil cuan luar biasa. Sebagai perbandingan, pada tahun fiskal 2022-23, Otoritas Terusan Suez Mesir meraup pendapatan tol USD9,4 miliar, menyumbang hampir 2 persen dari PDB Mesir sebesar USD476,8 miliar, menurut Bank Dunia.

Ide pembuatan Kanal Ben Gurion muncul sejak era 1960-an. Nama kanal ini merujuk pada pendiri Israel, David Ben-Gurion (1886-1973). Jika proyek ini benar-benar diselesaikan, maka akan mengubah dinamika maritim global dengan menghapus monopoli Mesir atas rute terpendek antara Eropa dan Asia, yaitu Terusan Suez.

Dilansir dari Indian Express, Sabtu (11/11/2023), Kanal Ben Gurion direncanakan melalui Gurun Negev yang dikendalikan oleh Israel, dari ujung Teluk Aqaba, timur Laut Merah yang mencuat ke ujung selatan Israel dan barat daya Yordania, ke pantai Timur Mediterania.



Bukti dokumenter proyek ambisius Israel ini dapat dilihat dalam memorandum pemerintah AS pada tahun 1963. Memo tersebut menyerukan penggunaan bahan peledak nuklir untuk menggali terusan melalui Gurun Negev di Israel.

"Salah satu aplikasi menarik lain dari ekskavasi nuklir akan menjadi terusan pada ketinggian laut sepanjang 160 mil melintasi Israel, menghubungkan Laut Mediterania dengan Teluk Aqaba (dan dengan demikian Laut Merah dan Samudera Hindia). Terusan seperti itu akan menjadi alternatif yang strategis untuk Terusan Suez yang ada dan mungkin sangat berkontribusi pada pengembangan ekonomi daerah sekitarnya," demikian isi memo tersebut.

Apa yang menghentikan Israel membangun proyek Ben Gurion?


Pertama, proyek ambisius ini membutuhkan dana fantastis. Biaya perkiraan proyek Ben Gurion ditaksir mencapai USD100 miliar, jauh lebih tinggi daripada biaya yang mungkin diperlukan untuk melebarkan Terusan Suez dan mengatasi masalah lalu lintasnya.

Menurut memo AS di atas, biaya menggali terusan konvensional membuat perencana melihat opsi nuklir. Tentu saja, risiko terjadinya dampak nuklir membuat opsi ini sangat berisiko juga.



Rute yang direncanakan untuk kanal Ben Gurion lebih dari 100 km lebih panjang daripada Terusan Suez, terutama karena keterbatasan medan dan topografi. Bahkan jika dibangun, banyak kapal mungkin masih lebih memilih rute lama yang lebih pendek.

Yang paling penting, bagaimanapun, kanal Ben Gurion yang berpotensi memfasilitasi transportasi barang bernilai miliaran dolar setiap hari, tidak dapat berjalan jika di wilayah darat di sekitarnya masih bergolak, baik dari roket Hamas maupun serangan kelompok lain.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1604 seconds (0.1#10.140)