Apakah Keringnya Danau Tiberias Tanda Datangnya Dajjal dan Hancurnya Israel?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Danau Tiberias Israel yang dikenal dengan sebutan Sea of Galilea atau juga Danau Galilea memiliki nilai sejarah dan keagamaan. Danau air tawar terluas di Israel ini menjadi saksi berbagai peristiwa penting dalam kitab suci seperti tempat Yesus berjalan di atas air.
Dalam beberapa tahun terakhir, Danau Tiberias mengalami penurunan tingkat air secara drastis akibat kekeringan yang parah di Israel. Ini bisa dikatakan sebagai yang terburuk dalam seratus tahun.
Menurut laporan media Israel, Danau Tiberias naik menjadi 209,905 meter di bawah permukaan laut pada 17 Desember 2020 karena hujan lebat di daerah sekitarnya. Kenaikan ini masih jauh dari tingkat maksimumnya, yaitu 208,80 meter di bawah permukaan laut.
Jika danau ini terus menyusut, maka akan terjadi kerusakan yang tidak dapat dipulihkan. Misalnya, salinisasi, stagnasi, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Kondisi danau Tiberias ini menimbulkan berbagai spekulasi dan tafsiran, terutama di kalangan umat Islam yang percaya bahwa keringnya danau ini adalah salah satu tanda datangnya Dajjal. Lantas, apakah kepercayaan itu benar? Berikut ulasannya.
Dalam beberapa hadis, disebutkan bahwa Dajjal akan muncul dari arah timur, kemudian berkeliling dunia untuk menyesatkan manusia dengan berbagai tipu daya dan mukjizat palsu. Salah satu mukjizat palsu yang akan ditunjukkan oleh Dajjal adalah membawa air dan api, yang sebenarnya adalah air yang terasa seperti api dan api yang terasa seperti air.
Dajjal juga akan menguasai hampir seluruh dunia, kecuali Mekah dan Madinah, yang akan dilindungi oleh malaikat. Dajjal akan membunuh banyak orang, terutama orang-orang yang beriman, dan akan menantang Allah dengan mengaku sebagai Tuhan.
Salah satu tempat yang akan dikunjungi oleh Dajjal adalah danau Tiberias, yang diyakini sebagai sumber air bagi Dajjal dan pengikutnya. Dalam sebuah riwayat Dajjal pernah berkata:
“Ceritakanlah kepadaku mengenai danau Thabariyah, kami balik bertanya: Engkau mencari berita mengenai apa?, orang itu berkata: Apakah ada airnya?, kami menjawab: Ya danau itu banyak airnya, orang itu berkata: Air danau itu nanti akan habis.”
Perkataan Dajjal ini diungkapkan ketika bertemu dengan sahabat Rasul yang bernama Tamim ad-Dari. Waktu itu, Tamim bersama 30 awak kapalnya terdampar di sebuah pulau tak berpenghuni.
Dalam sebuah hadis lain yang mengisahkan Tamim Ad Dari, keluarnya Dajjal ditandai dengan keringnya Danau Tiberias, keringnya mata air Zughar, serta pohon kurma di Baisan (Yaman) yang tidak lagi berbuah.
Beberapa peristiwa tersebut adalah bagian dari tanda-tanda kemunculan Dajjal berikutnya yang dikatakan Dajjal oleh Tamim ad-Dari. Kurma Baisan adalah kurma yang tumbuh di kota Baisan, yaitu sebuah kota di Palestina di al-Ghaur utara, kota ini berada di dekat sungai Jalut yang mengalir di perkebunan Ibnu Amir.
Jika dilihat dari struktur geografisnya, Danau Tiberias saat ini telah diapit oleh Palestina dan Suriah. Namun secara politis, danau tersebut berada dalam kekuasaan Israel.
Luas Danau Thabariyah diketahui mencapai 166 km persegi dengan kedalaman 43 m pada saat air melimpah. Danau ini juga merupakan danau air tawar terendah di dunia dan danau terendah kedua setelah Laut Mati yang merupakan danau air asin.
Dikutip dari laman Mirror, dengan adanya kekeringan tersebut pemerintah Israel berencana mengisi danau dengan air tawar, setelah bertahun-tahun mengering serta adanya ancaman di masa mendatang.
Selain itu, Danau Tiberias juga termasuk danau yang sangat penting bagi Israel. Oleh karena itu, tak heran jika Israel berupaya membuat danau ini penuh kembali meski melalui desalinasi.
Dalam beberapa tahun terakhir, Danau Tiberias mengalami penurunan tingkat air secara drastis akibat kekeringan yang parah di Israel. Ini bisa dikatakan sebagai yang terburuk dalam seratus tahun.
Menurut laporan media Israel, Danau Tiberias naik menjadi 209,905 meter di bawah permukaan laut pada 17 Desember 2020 karena hujan lebat di daerah sekitarnya. Kenaikan ini masih jauh dari tingkat maksimumnya, yaitu 208,80 meter di bawah permukaan laut.
Jika danau ini terus menyusut, maka akan terjadi kerusakan yang tidak dapat dipulihkan. Misalnya, salinisasi, stagnasi, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Kondisi danau Tiberias ini menimbulkan berbagai spekulasi dan tafsiran, terutama di kalangan umat Islam yang percaya bahwa keringnya danau ini adalah salah satu tanda datangnya Dajjal. Lantas, apakah kepercayaan itu benar? Berikut ulasannya.
Peristiwa Keringnya Danau Tiberias Israel
Dalam beberapa hadis, disebutkan bahwa Dajjal akan muncul dari arah timur, kemudian berkeliling dunia untuk menyesatkan manusia dengan berbagai tipu daya dan mukjizat palsu. Salah satu mukjizat palsu yang akan ditunjukkan oleh Dajjal adalah membawa air dan api, yang sebenarnya adalah air yang terasa seperti api dan api yang terasa seperti air.
Dajjal juga akan menguasai hampir seluruh dunia, kecuali Mekah dan Madinah, yang akan dilindungi oleh malaikat. Dajjal akan membunuh banyak orang, terutama orang-orang yang beriman, dan akan menantang Allah dengan mengaku sebagai Tuhan.
Salah satu tempat yang akan dikunjungi oleh Dajjal adalah danau Tiberias, yang diyakini sebagai sumber air bagi Dajjal dan pengikutnya. Dalam sebuah riwayat Dajjal pernah berkata:
“Ceritakanlah kepadaku mengenai danau Thabariyah, kami balik bertanya: Engkau mencari berita mengenai apa?, orang itu berkata: Apakah ada airnya?, kami menjawab: Ya danau itu banyak airnya, orang itu berkata: Air danau itu nanti akan habis.”
Perkataan Dajjal ini diungkapkan ketika bertemu dengan sahabat Rasul yang bernama Tamim ad-Dari. Waktu itu, Tamim bersama 30 awak kapalnya terdampar di sebuah pulau tak berpenghuni.
Dalam sebuah hadis lain yang mengisahkan Tamim Ad Dari, keluarnya Dajjal ditandai dengan keringnya Danau Tiberias, keringnya mata air Zughar, serta pohon kurma di Baisan (Yaman) yang tidak lagi berbuah.
Beberapa peristiwa tersebut adalah bagian dari tanda-tanda kemunculan Dajjal berikutnya yang dikatakan Dajjal oleh Tamim ad-Dari. Kurma Baisan adalah kurma yang tumbuh di kota Baisan, yaitu sebuah kota di Palestina di al-Ghaur utara, kota ini berada di dekat sungai Jalut yang mengalir di perkebunan Ibnu Amir.
Fakta Danau Tiberias yang Sudah Mengering
Jika dilihat dari struktur geografisnya, Danau Tiberias saat ini telah diapit oleh Palestina dan Suriah. Namun secara politis, danau tersebut berada dalam kekuasaan Israel.
Luas Danau Thabariyah diketahui mencapai 166 km persegi dengan kedalaman 43 m pada saat air melimpah. Danau ini juga merupakan danau air tawar terendah di dunia dan danau terendah kedua setelah Laut Mati yang merupakan danau air asin.
Dikutip dari laman Mirror, dengan adanya kekeringan tersebut pemerintah Israel berencana mengisi danau dengan air tawar, setelah bertahun-tahun mengering serta adanya ancaman di masa mendatang.
Selain itu, Danau Tiberias juga termasuk danau yang sangat penting bagi Israel. Oleh karena itu, tak heran jika Israel berupaya membuat danau ini penuh kembali meski melalui desalinasi.
(okt)