Temukan Koin Emas di Dapur, Pasangan Suami Istri Jadi Miliarder

JAKARTA - Pasangan di Inggris menemukan koin emas langka senilai 850 ribu dollar AS atau senilai Rp13 miliar di bawah dapur rumahnya.

Saat merenovasi rumah mereka, pasangan dari Inggris menemukan penemuan tak terduga berupa simpanan koin emas langka. Dalam sebuah cangkir antik di bawah lantai dapur, tersembunyilah koin emas di antara papan lantai lama.

Awalnya temuan tadi dianggap sebagai temuan sepele, ternyata itu sebuah pot yang memiliki nilai tak terbayangkan. Di dalamnya tersimpan sekira 260 koin emas yang berasal dari 1610 hingga 1727.

Pasangan tersebut memilih menjaga privasinya. Dilansir dari Dailymail, Sabtu (18/11/2023) mereka tinggal di rumah kawasan Ellerby, North Yorkshire selama satu dekade tanpa menyadari harta tersembunyi di bawah lantai dapur mereka hingga ditemukan pada musim panas 2019.



Temuan tersebut mendorong mereka untuk mencari saran profesional, dan akhirnya pasangan itu menghubungi sebuah perusahaan lelang di London.

Para ahli mengonfirmasi keaslian koin-koin tersebut dan melacak asal-usulnya ke keluarga yang tinggal di sana hampir tiga abad yang lalu. Menurut para ahli, rumah tersebut dahuku milik keluarga Fernley-Maisters, sebuah keluarga terkemuka dan kaya dari Hull, Inggris, yang terkenal dalam perdagangan Baltik. Keluarga Fernley-Maisters meninggalkan jejak dalam sejarah, dengan generasi-generasi selanjutnya menjabat sebagai anggota Parlemen dan politisi Whig pada awal abad ke-18, seperti yang dicatat oleh New York Post.

Koin emas langka tadi awalnya dinilai seharga 231.390 dollar AS atau hanya Rp4 miliar. Namun, nilainya melampaui ekspektasi setelah petugas lelang Gregory Edmund menjelaskan keunikan koin-koin tersebut.

Edmund menggambarkan reaksi pasangan tersebut benar-benar terkejut mengetahui hasilnya. "Itu melampaui semua ekspektasi yang telah ada dan mematahkan puluhan rekor lelang dunia," katanya.



Nilai tambah koin- koin emas tersebut di mata para kolektor terletak pada kesalahan yang tidak biasa yang membuatnya menjadi unik. Di antara koin-koin itu, terdapat koib guinea Charles II dengan kesalahan cetak tulisan "CRAOLVS" menggantikan yang seharusnya "CAROLVS."

Selain itu, sebuah koin Skotlandia langka lainnya menambah keunikan koleksi tersebut. Keragaman dan signifikansi sejarah dari koin-koin tersebut turut menyumbang kegembiraan seputar lelang, menarik minat dari kolektor pribadi di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat, Eropa, Australia, Tiongkok, dan Jepang.