Bunuh Sel Zombie, Ilmuwan Ungkap Efek Menakutkan Mantan Pasien Covid-19

Minggu, 26 November 2023 - 14:51 WIB
loading...
Bunuh Sel Zombie, Ilmuwan Ungkap Efek Menakutkan Mantan Pasien Covid-19
Efek Menakutkan Mantan Pasien Covid-19. FOTO/ DAILY
A A A
LONDON - Sekelompok ilmuwan mengklaim bahwa telah membunuh sel-sel zombie dapat membalikkan penuaan otak pasien infeksi yang disebabkan oleh Covid-19.

BACA JUGA - 6 Virus Zombie Menular dari Serigala Prasejarah Dilepaskan ke Dunia

Sel-sel "zombie" adalah sel-sel yang telah mati tetapi tetap ada di otak. Mereka dapat menyebabkan kerusakan dan peradangan, yang dapat berkontribusi pada penuaan otak.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Nature Communications, para ilmuwan dari University of California, San Francisco, menemukan bahwa membunuh sel-sel "zombie" dengan obat yang disebut pembrolizumab dapat meningkatkan fungsi otak pada tikus yang terinfeksi Covid-19.

Tikus yang menerima obat tersebut menunjukkan peningkatan daya ingat, pembelajaran, dan kemampuan untuk bernavigasi.

The Japan Times melaporkan, hasil penelitian tim menunjukkan tikus yang diberi vaksin mengalami penurunan tingkat sel tua, alias "sel zombie", yang terakumulasi seiring bertambahnya usia dan terkait dengan kondisi seperti radang sendi dan pengerasan pembuluh darah.

"Kami dapat berharap bahwa (vaksin) akan diterapkan pada pengobatan pengerasan arteri, diabetes, dan penyakit terkait penuaan lainnya," tulis Minamino.

Para ilmuwan mengatakan bahwa penelitian ini menunjukkan bahwa sel-sel "zombie" dapat menjadi target potensial untuk pengobatan penuaan otak akibat Covid.

Mereka juga mengatakan bahwa penelitian ini dapat mengarah pada pengembangan pengobatan baru untuk penyakit neurodegeneratif lainnya, seperti Alzheimer dan Parkinson.

Para peneliti mempelajari tikus yang terinfeksi Covid-19 dan menemukan bahwa tikus tersebut memiliki lebih banyak sel "zombie" di otaknya daripada tikus yang tidak terinfeksi. Mereka kemudian memberikan obat pembrolizumab kepada tikus yang terinfeksi Covid-19.

Setelah dua minggu, tikus yang menerima obat tersebut menunjukkan peningkatan fungsi otak dibandingkan dengan tikus yang tidak menerima obat tersebut. Tikus yang menerima obat tersebut menunjukkan peningkatan daya ingat, pembelajaran, dan kemampuan untuk bernavigasi.

Para peneliti mengatakan bahwa peningkatan fungsi otak ini disebabkan oleh pengurangan sel-sel "zombie" di otak. Mereka mengatakan bahwa obat pembrolizumab mungkin dapat digunakan untuk mengobati penuaan otak akibat Covid-19 atau penyakit neurodegeneratif lainnya.

Penelitian ini masih dalam tahap awal, tetapi hasil yang menjanjikan. Jika penelitian lebih lanjut dapat meniru hasil ini pada manusia, maka obat pembrolizumab atau obat serupa dapat menjadi pengobatan yang efektif untuk penuaan otak akibat Covid-19.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1751 seconds (0.1#10.140)