Bikin Khawatir, Gunung Es Antartika Bergerak Makin Cepat 5,5 Km Setiap Hari

Kamis, 30 November 2023 - 20:21 WIB
loading...
Bikin Khawatir, Gunung...
Pergerakan gunung es berukuran dua kali kota London ini terekam satelit misi Copernicus Sentinel-1 milik Badan Antariksa Eropa (ESA). Foto/Sentinel ESA
A A A
LONDON - Gunung es terbesar di dunia yang disebut A23a atau gletser Cadman bergerak makin cepat melayang melampaui perairan Antartika. Pergerakan gunung es berukuran dua kali kota London ini terekam satelit misi Copernicus Sentinel-1 milik Badan Antariksa Eropa (ESA).

Misi Copernicus Sentinel-1 Badan Antariksa Eropa telah memantau dengan cermat pergerakan A23a. Citra satelit terbaru mengungkapkan bahwa gunung es yang berbobot hampir satu triliun ton, hanyut dengan kecepatan 3 mil atau 5,5 km setiap hari, dibantu oleh angin kencang dan arus laut.

Misi Copernicus membagikan empat gambar satelit terpisah yang membandingkan perubahan posisi gunung es selama sebulan terakhir dalam sebuah postingan di X (secara resmi Twitter). Gambar-gambar tersebut diambil pada 19 dan 31 Oktober, serta 12 dan 24 November oleh satelit Sentinel-1A.



Gunung es A23a lepas dan bergerak melewati ujung utara Semenanjung Antartika setelah terdampar selama lebih dari tiga dekade. Survei Antartika Inggris membagikan video timelapse pergerakan gunung es menggunakan citra satelit yang diambil oleh citra Copernicus Sentinel-1 dan Google Earth Engine.

“Gunung es terbesar, A23a, sedang bergerak! Berikut perjalanannya keluar dari Laut Weddell setelah mendarat di dasar laut setelah melahirkan pada bulan Agustus 1986,” tulis Survei Antartika Inggris mengatakan dalam postingannya di X (dulu Twitter).
Bikin Khawatir, Gunung Es Antartika Bergerak Makin Cepat 5,5 Km Setiap Hari


Gunung es A23a berukuran sekitar 4.000 km persegi, kira-kira tiga kali ukuran Kota New York dan lebih dari dua kali ukuran London Raya. Meskipun terpisah dari Lapisan Es Filchner di Antartika pada tahun 1986, gunung es A23a terjebak di dasar laut di Laut Weddell dan terdampar selama 37 tahun.

Para peneliti pertama kali melihat gunung es A23a bergerak lagi pada tahun 2020. Namun, gunung es tersebut telah bergerak lebih cepat dalam beberapa bulan terakhir.



Kini setelah mencapai puncak Semenanjung Antartika, gunung es tersebut diperkirakan akan mengarah ke timur sepanjang Arus Lingkar Kutub Antartika. Pergerakan ini akan membawanya menuju Atlantik Selatan melalui jalur yang dikenal sebagai "lorong gunung es".

Pergerakan gunung es telah menimbulkan kekhawatiran ilmuwan karena dapat mengganggu kehidupan satwa liar, seperti anjing laut, penguin, dan burung laut lainnya yang berkembang biak dan mencari makan di perairan sekitarnya. Oleh karena itu, para ilmuwan dan satelit akan terus memantau gunung es tersebut dengan cermat.

Meskipun para peneliti belum mengidentifikasi peristiwa spesifik yang memicu pergeseran tersebut, diyakini bahwa gunung es tersebut mungkin telah menipis seiring berjalannya waktu. Kondisi ini memberikan daya apung ekstra yang memungkinkannya terangkat dari dasar laut.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1888 seconds (0.1#10.140)