Militer Israel Terkejut dengan Kecanggihan Teknologi Terowongan Hamas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Agresi militer Israel di Gaza untuk sementara memasuki fase gencatan senjata, namun diperkirakan perang akan segera berlanjut.
Dengan segala keunggulan sumber daya manusia dan dukungan senjata canggih, faktanya tentara Israel masih ketar-ketir menghadapi para pejuang Hamas. Ditambah lagi, teror terowongan Hamas yang membentang luas jauh di bawah tanah Jalur Gaza.
Teknologi terowongan Hamas yang penuh dengan jebakan serta serangan tak terduga dari para militan membuat perang di Gaza diperkirakan akan berlangsung lama. Unsur kejutan dan kekuatan tak terduga dari para pejuang Hamas membuat pasukan Israel cemas.
Dilansir dari News Week, Sabtu (2/12/2023), seorang perwira insinyur militer Israel (IDF) mengaku terkejut dengan lingkup luas dan kecanggihan teknologi terowongan Hamas di Gaza.
"Kami tahu inilah yang kami harapkan untuk dilihat, tetapi saya tidak mengharapkan terowongan ini begitu kuat, ada banyak beton, tangga, dan persimpangan di dalam terowongan ini. Saya kira itu akan sedikit lebih primitif, tetapi ini benar-benar canggih," katanya.
Dia menjelaskan, pasukan Israel biasanya tidak berani masuk ke dalam terowongan bawah tanah Hamas. Namun, dalam beberapa kesempatan tertentu mereka terpaksa menjelajahinya tentu dengan taruhan nyawa. "Kami biasanya tidak masuk, tetapi kami menjelajahinya, dan kami melihatnya, jadi ini benar-benar mengejutkan," katanya.
Jalur Gaza dikenal memiliki jaringan terowongan bawah tanah yang luas, bahkan sejak masa hampir empat dekade pendudukan Israel. Ketika Hamas mengambil alih wilayah tersebut pada 2007 setelah penarikan diri IDF dan konflik berdarah dengan Fatah yang berbasis di Tepi Barat, jaringan terowongan ini berkembang signifikan.
"Itulah jalur kehidupan. Ketika Israel masih mengontrol Jalur Gaza, kami melakukan operasi terhadap terowongan penyelundupan ini, dan itu bukan hanya barang-barang militer, juga barang-barang sipil, tetapi sebagian besar militer. Dan setelah Israel pergi, itu hanya menjadi semakin menjadi jalur hidup mereka," kata salah seorang perwira militer Israel.
Sekarang, terowongan bawah tanah ini merupakan aset utama Hamas dan menjadi tantangan berat bagi Israel untuk menaklukkannya. Terowongan Hamas memiliki ratusan atau bahkan ribuan lubang dengan banyak rute yang didesain untuk pertahanan dan titik penyerangan, serta distribusi senjata dan barang-barang lainnya.
Israel menuduh sejumlah fasilitas sipil seperti rumah sakit dan tempat ibadah terhubung dengan terowongan ini. Alhasil operasi militer sebelum genjatan senjata menyasar rumah sakit yang penuh dengan pasien dan tempat ibadah termasuk gereja. Aksi keji Israel ini pun menuai kecaman dunia.
Sementara Hamas berulang kali membantah membangun atau menggunakan terowongan di bawah rumah sakit atau situs sipil lainnya yang dilindungi oleh hukum internasional.
Hamas menuduh Israel menyebarkan tipu daya di balik kekejian menyerang rumah sakit dan tempat ibadah. Hingga kini, tercatat serangan Israel di Gaza mengakibatkan lebih dari 15.000 warga Palestina meninggal dunia. Mayoritas korban adalah warga sipil, termasuk wanita, anak-anak dan balita.
Dengan segala keunggulan sumber daya manusia dan dukungan senjata canggih, faktanya tentara Israel masih ketar-ketir menghadapi para pejuang Hamas. Ditambah lagi, teror terowongan Hamas yang membentang luas jauh di bawah tanah Jalur Gaza.
Teknologi terowongan Hamas yang penuh dengan jebakan serta serangan tak terduga dari para militan membuat perang di Gaza diperkirakan akan berlangsung lama. Unsur kejutan dan kekuatan tak terduga dari para pejuang Hamas membuat pasukan Israel cemas.
Dilansir dari News Week, Sabtu (2/12/2023), seorang perwira insinyur militer Israel (IDF) mengaku terkejut dengan lingkup luas dan kecanggihan teknologi terowongan Hamas di Gaza.
"Kami tahu inilah yang kami harapkan untuk dilihat, tetapi saya tidak mengharapkan terowongan ini begitu kuat, ada banyak beton, tangga, dan persimpangan di dalam terowongan ini. Saya kira itu akan sedikit lebih primitif, tetapi ini benar-benar canggih," katanya.
Dia menjelaskan, pasukan Israel biasanya tidak berani masuk ke dalam terowongan bawah tanah Hamas. Namun, dalam beberapa kesempatan tertentu mereka terpaksa menjelajahinya tentu dengan taruhan nyawa. "Kami biasanya tidak masuk, tetapi kami menjelajahinya, dan kami melihatnya, jadi ini benar-benar mengejutkan," katanya.
Jalur Gaza dikenal memiliki jaringan terowongan bawah tanah yang luas, bahkan sejak masa hampir empat dekade pendudukan Israel. Ketika Hamas mengambil alih wilayah tersebut pada 2007 setelah penarikan diri IDF dan konflik berdarah dengan Fatah yang berbasis di Tepi Barat, jaringan terowongan ini berkembang signifikan.
"Itulah jalur kehidupan. Ketika Israel masih mengontrol Jalur Gaza, kami melakukan operasi terhadap terowongan penyelundupan ini, dan itu bukan hanya barang-barang militer, juga barang-barang sipil, tetapi sebagian besar militer. Dan setelah Israel pergi, itu hanya menjadi semakin menjadi jalur hidup mereka," kata salah seorang perwira militer Israel.
Sekarang, terowongan bawah tanah ini merupakan aset utama Hamas dan menjadi tantangan berat bagi Israel untuk menaklukkannya. Terowongan Hamas memiliki ratusan atau bahkan ribuan lubang dengan banyak rute yang didesain untuk pertahanan dan titik penyerangan, serta distribusi senjata dan barang-barang lainnya.
Israel menuduh sejumlah fasilitas sipil seperti rumah sakit dan tempat ibadah terhubung dengan terowongan ini. Alhasil operasi militer sebelum genjatan senjata menyasar rumah sakit yang penuh dengan pasien dan tempat ibadah termasuk gereja. Aksi keji Israel ini pun menuai kecaman dunia.
Sementara Hamas berulang kali membantah membangun atau menggunakan terowongan di bawah rumah sakit atau situs sipil lainnya yang dilindungi oleh hukum internasional.
Hamas menuduh Israel menyebarkan tipu daya di balik kekejian menyerang rumah sakit dan tempat ibadah. Hingga kini, tercatat serangan Israel di Gaza mengakibatkan lebih dari 15.000 warga Palestina meninggal dunia. Mayoritas korban adalah warga sipil, termasuk wanita, anak-anak dan balita.
(msf)