Misteri Kematian 1.000 Anjing Laut di Brazil, Diduga Akibat Flu Burung
loading...
A
A
A
BRAZIL - Hampir 1.000 ekor anjing laut dan singa laut mati mendadak di Brazil Selatan. Hal ini jadi sorotan dunia. Para ilmuwan penasaran apa yang jadi penyebabnya.
Dari penyelidikan awal, diduga kematian anjing laut dan singa laut secara masif itu karena wabah flu burung yang terjadi di daerah tersebut. Bahkan sejumlah terkait menyebut virus mematikan itu berasal dari kawanan unggas yang diperjualbelikan.
Setidaknya ada 942 kematian mamalia laut yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah infeksi oleh flu burung yang sangat patogen (HPAI), hal itu telah dikonfirmasi oleh negara bagian paling Selatang Rio Grande do Sul.
Atas kejadian itu pihaknya mengatakan kejadian ini terjadi untuk pertama kalinya di negara Amerika Selatan pada tahun ini. Ahli kelautan asal Universitas Federal Rio Grande (FURG), Silvina Botta mengatakan bangkai harus dikubur atau dibakar sesegera mungkin karena untuk mengurangi potensi risiko mencemari manusia atau hewan lain.
"Kematian (hewan) yang sangat menyakitkan," kata Botta, dikutip dari laman Reuters, Selasa (12/12).
Lebih lanjut, ilmuwan juga telah menemukan saat virus menyerang sistem saraf, beberapa dari mamalia laut mengalami kejang di sepanjang pantai setempat. Oleh karena itu Pemerintah Kesehatan setempat meminta untuk hewan-hewan di eutanasia segera diselamatkan.
Di sisi lain, Kementerian Pertanian juga mengatakan adapun langkah-langkah pencegahan yang akan dilakukan untuk menghindari wabah di peternakan unggas komersial, sehingga dapat memicu larangan eksport ayam terhadap Brasil, sebagai eksportir ayam teratas dunia.
Meskipun demikian, sebetulnya virus ini telah menyebar dan menginfeksi hewan lainnya seperti burung laut, anjing laut dan singa laut. Untuk itu, pihak berwenang telah mengumpulkan sampel lumba-lumba dan penguin yang juga telah mati tanpa sebab ditemukan di pantai, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Penularan di antara mamalia laut tampaknya telah dimulai di Peru dan kemudian mengelilingi benua Amerika Selatan, menyerang satwa liar di Chili, Argentina, Uruguay dan sekarang Brasil,” ucapnya.
Menyikapi hal tersebut maka Kementerian Pertanian Brasil mengatakan penyakit ini belum dianggap endemik di Brasil, meskipun sudah ada laporan 148 wabah HPAI yang telah terjadi di negara itu, dengan sebagian besar berada di sepanjang pantai.
Dari penyelidikan awal, diduga kematian anjing laut dan singa laut secara masif itu karena wabah flu burung yang terjadi di daerah tersebut. Bahkan sejumlah terkait menyebut virus mematikan itu berasal dari kawanan unggas yang diperjualbelikan.
Setidaknya ada 942 kematian mamalia laut yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah infeksi oleh flu burung yang sangat patogen (HPAI), hal itu telah dikonfirmasi oleh negara bagian paling Selatang Rio Grande do Sul.
Atas kejadian itu pihaknya mengatakan kejadian ini terjadi untuk pertama kalinya di negara Amerika Selatan pada tahun ini. Ahli kelautan asal Universitas Federal Rio Grande (FURG), Silvina Botta mengatakan bangkai harus dikubur atau dibakar sesegera mungkin karena untuk mengurangi potensi risiko mencemari manusia atau hewan lain.
"Kematian (hewan) yang sangat menyakitkan," kata Botta, dikutip dari laman Reuters, Selasa (12/12).
Lebih lanjut, ilmuwan juga telah menemukan saat virus menyerang sistem saraf, beberapa dari mamalia laut mengalami kejang di sepanjang pantai setempat. Oleh karena itu Pemerintah Kesehatan setempat meminta untuk hewan-hewan di eutanasia segera diselamatkan.
Di sisi lain, Kementerian Pertanian juga mengatakan adapun langkah-langkah pencegahan yang akan dilakukan untuk menghindari wabah di peternakan unggas komersial, sehingga dapat memicu larangan eksport ayam terhadap Brasil, sebagai eksportir ayam teratas dunia.
Meskipun demikian, sebetulnya virus ini telah menyebar dan menginfeksi hewan lainnya seperti burung laut, anjing laut dan singa laut. Untuk itu, pihak berwenang telah mengumpulkan sampel lumba-lumba dan penguin yang juga telah mati tanpa sebab ditemukan di pantai, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Penularan di antara mamalia laut tampaknya telah dimulai di Peru dan kemudian mengelilingi benua Amerika Selatan, menyerang satwa liar di Chili, Argentina, Uruguay dan sekarang Brasil,” ucapnya.
Menyikapi hal tersebut maka Kementerian Pertanian Brasil mengatakan penyakit ini belum dianggap endemik di Brasil, meskipun sudah ada laporan 148 wabah HPAI yang telah terjadi di negara itu, dengan sebagian besar berada di sepanjang pantai.
(dan)