AS Sukses Uji Coba Pertahanan Pencegat Rudal Balistik dan Hipersonik

Kamis, 14 Desember 2023 - 13:32 WIB
loading...
AS Sukses Uji Coba Pertahanan...
Badan Pertahanan Rudal Amerika Serikat (The US Missile Defense Agency/MDA) sukses menguji coba sistem pencegat rudal balistik dan hipersonik pada 11 Desember 2023. Foto/MDA/NewAtlas
A A A
WASHINGTON - Badan Pertahanan Rudal Amerika Serikat (The US Missile Defense Agency/MDA) sukses menguji coba sistem pencegat rudal balistik dan hipersonik pada 11 Desember 2023. Sistem darat dan control penembakan ini disebut Ground-Based Midcourse Defense (GMD) dirancang Northrop Grumman, Boeing, dan Raytheon.

Sistem GMD terdiri dari 44 rudal pencegat dan 20 rudal lainnya yang ditempatkan di Alaska dan California. Rudal ini dikombinasikan dengan jaringan sensor kompleks yang dirancang untuk melindungi dari berbagai ancaman.

Untuk pengujian tersebut, kendaraan sasaran dilepaskan dari udara di atas kepulauan Hawaii bagian timur dan terbang di atas Samudera antara Hawaii dan California. Rudal tersebut dilacak oleh serangkaian sensor darat, laut, dan udara, dan sistem GMD menghitung lintasan intersepsi yang sesuai dan meluncurkan rudal.



Setelah itu Exoatmospheric Kill Vehicle (EKV) yang dibawa rudal diluncurkan lebih awal, menghancurkan target dengan hantaman keras. Diketahui EKV dan rudal balistik terbang dengan kecepatan hipersonik, gaya inersia keduanya sudah cukup untuk membuat hancur menjadi seukuran atom.

“Sistem Pertahanan Ground-Based Midcourse Defense sangat penting menghadapi ancaman rudal balistik. Pengujian ini menunjukkan kami terus memberikan peningkatan kemampuan pada armada Pencegat Berbasis Darat yang sudah ada,” kata Direktur MDA Letnan Jenderal Heath Collins dikutip SINDOnews dari laman NewAtlas, Kamis (14/12/2023).
AS Sukses Uji Coba Pertahanan Pencegat Rudal Balistik dan Hipersonik


Sistem pertahanan rudal ini awalnya dirancang hanya untuk menangani ICBM (Intercontinental Ballistic Missile atau Rudal Balistik Antarbenua) yang bergerak di tepi ruang angkasa. Namun, sebagai sistem pertahanan modern juga harus menangani IRBM (Intermediate Range Ballistic Missile atau Rudal Balistik Jarak Menengah), yang memiliki lintasan lebih datar dan ketinggian lebih rendah.

Namun, pencegat yang ada saat ini terdiri dari roket tiga tahap yang menghasilkan akselerasi tinggi sehingga melampaui target. MDA juga telah mengembangkan sebuah pencegat dengan dua dan tiga tahap, sehingga Exoatmospheric Kill Vehicle (EKV) dapat dikerahkan lebih awal sebelum tahap ketiga menembak untuk mencegat IRBM.



Exoatmospheric Kill Vehicle (EKV) merupakan senjata gaya kinetic, bagian dari komponen rudal pencegat berbasis darat dan Sistem Pertahanan Tengah Jalur Darat (Ground-Based Midcourse Defense/GMD). EKV melindungi serangan rudal balistik jarak jauh dengan menghancurkannya saat mereka masih berada di luar angkasa.

Ketika Sistem Pertahanan Midcourse Berbasis Darat melacak ancaman, segera meluncurkan Interceptor Berbasis Darat. Biasanya menggunakan pendorong roket padat tiga tahap untuk terbang keluar dari atmosfer bumi dengan kecepatan mendekati hipersonik.

Setelah keluar dari atmosfer, tugas EKV dimulai. Kendaraan Pembunuh Exoatmospheric (EKV) mencari targetnya menggunakan sensor multi-warna, komputer canggih, dan motor roket yang membantunya mengarahkannya di luar angkasa.

EKV memandu ke target dan, dengan presisi tepat, menghancurkan ancaman hanya dengan menggunakan kekuatan tabrakan besar. Jadi tidak diperlukan hulu ledak konvensional.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1892 seconds (0.1#10.140)