Boeing Kembangan Glider Briker, Senjata Pencegat Rudal Hipersonik
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Badan Proyek Penelitian Lanjutan Pertahanan Pentagon (DARPA) memilih Boeing untuk mengembangkan Glider Briker atau senjata pencegat rudal hipersonik . Glider Biker adalah senjata yang dirancang untuk menghancurkan rudal di tengah penerbangan sebelum mencapai targetnya.
Glide Breaker adalah lompatan besar dalam bidang pencegat rudal, karena dirancang untuk menargetkan kelas senjata yang sangat bermanuver yang dikenal sebagai kendaraan luncur hipersonik. Diketahui kendaraan luncur hipersonik mampu melakukan manuver "zig-zag" secara tiba-tiba saat meluncur tanpa tenaga melalui atmosfer bumi dengan kecepatan tinggi lebih dari Mach 5.
Kombinasi kecepatan dan kemampuan manuver ini membuat senjata semacam itu jauh lebih sulit untuk dilawan dibandingkan rudal tradisional. “Kendaraan hipersonik adalah salah satu ancaman paling berbahaya dan berkembang pesat yang dihadapi keamanan nasional,” Gil Griffin, direktur eksekutif Boeing Phantom Works Advanced Weapons dikutip SINDOnews dari laman Space, Selasa (12/9/2023).
Kontrak Boeing dengan DARPA untuk mendanai simulasi untuk mengevaluasi desain Glide Breaker menggunakan studi terowongan angin dan apa yang dikenal sebagai dinamika fluida komputasi. Ini merupakan model terkomputerisasi tentang bagaimana fluida (udara) berinteraksi dengan objek seperti pencegat rudal.
Boeing juga akan melakukan pengujian untuk mengevaluasi bagaimana pendorong jet Glide Breaker mempengaruhi kinerja aerodinamisnya secara keseluruhan saat menembak. Termasuk kondisi untuk membantu kendaraan bermanuver ke posisinya mencegat dan menghancurkan senjata hipersonik dalam penerbangan.
Karena Glide Breaker dirancang untuk mencegat teknologi rudal hipersonik yang berkembang pesat, Boeing harus menggunakan simulasi yang memodelkan interaksi antara udara dan pencegat pada kecepatan dan ketinggian ekstrem. “Kami beroperasi dengan teknologi terdepan dalam hal mencegat objek yang sangat cepat dalam lingkungan yang sangat dinamis,” kata Griffin.
Pengumuman kontrak Pentagon tertanggal 8 September menyatakan bahwa perjanjian pengembangan Glide Breaker Boeing dengan DARPA bernilai USD70,554,525. Meskipun beberapa gambar awal telah diterbitkan oleh DARPA, masih sedikit yang diketahui tentang desain akhir atau kemampuan keseluruhan dari Glide Breaker.
Glide Breaker adalah lompatan besar dalam bidang pencegat rudal, karena dirancang untuk menargetkan kelas senjata yang sangat bermanuver yang dikenal sebagai kendaraan luncur hipersonik. Diketahui kendaraan luncur hipersonik mampu melakukan manuver "zig-zag" secara tiba-tiba saat meluncur tanpa tenaga melalui atmosfer bumi dengan kecepatan tinggi lebih dari Mach 5.
Kombinasi kecepatan dan kemampuan manuver ini membuat senjata semacam itu jauh lebih sulit untuk dilawan dibandingkan rudal tradisional. “Kendaraan hipersonik adalah salah satu ancaman paling berbahaya dan berkembang pesat yang dihadapi keamanan nasional,” Gil Griffin, direktur eksekutif Boeing Phantom Works Advanced Weapons dikutip SINDOnews dari laman Space, Selasa (12/9/2023).
Kontrak Boeing dengan DARPA untuk mendanai simulasi untuk mengevaluasi desain Glide Breaker menggunakan studi terowongan angin dan apa yang dikenal sebagai dinamika fluida komputasi. Ini merupakan model terkomputerisasi tentang bagaimana fluida (udara) berinteraksi dengan objek seperti pencegat rudal.
Boeing juga akan melakukan pengujian untuk mengevaluasi bagaimana pendorong jet Glide Breaker mempengaruhi kinerja aerodinamisnya secara keseluruhan saat menembak. Termasuk kondisi untuk membantu kendaraan bermanuver ke posisinya mencegat dan menghancurkan senjata hipersonik dalam penerbangan.
Karena Glide Breaker dirancang untuk mencegat teknologi rudal hipersonik yang berkembang pesat, Boeing harus menggunakan simulasi yang memodelkan interaksi antara udara dan pencegat pada kecepatan dan ketinggian ekstrem. “Kami beroperasi dengan teknologi terdepan dalam hal mencegat objek yang sangat cepat dalam lingkungan yang sangat dinamis,” kata Griffin.
Pengumuman kontrak Pentagon tertanggal 8 September menyatakan bahwa perjanjian pengembangan Glide Breaker Boeing dengan DARPA bernilai USD70,554,525. Meskipun beberapa gambar awal telah diterbitkan oleh DARPA, masih sedikit yang diketahui tentang desain akhir atau kemampuan keseluruhan dari Glide Breaker.
(wib)