Punya Rumbai Ekor Indah, Tupai dari Kalimantan Ini Dijuluki Vampir Pembunuh Rusa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sesuai dengan namanya, Tupai tanah berumbai (Rheithrosciurus macrotis), punya ciri khas ekor yang sangat dan bulu yang indah. Di balik keindahan ekornya, tupai asal Kalimantan ini mempunyai gigi tajam, dikabarkan mampu menyayat leher seekor rusa hingga mati.
Hutan Kalimantan adalah rumah bagi tupai dengan ekor yang sangat besar dan gigi yang sangat tajam ini. Dikutip dari laman Live Science, Minggu (24/12/2023), menurut cerita rakyat, gigi tajam tupai tanah mampu menyayat leher rusa.
“Tupai tanah berumbai, hewan pengerat Kalimantan pernah dipercaya untuk mengeluarkan isi perut rusa dan memakan organ tubuh mereka,” tulis laman Live Science.
Rumor mengatakan bahwa tupai tanah berumbai, yang dijuluki tupai "vampir" dalam artikel Sains tahun 2014, melompat turun dari dahan rendah ke punggung rusa dan membunuh mereka dengan menyayat vena jugularis menggunakan gigi setajam silet.
Para pemburu Dayak setempat melaporkan menemukan bangkai rusa yang isi perutnya sudah habis dan mencurigai bahwa tupai tersebut memakan isi perut, jantung, dan hati mangsanya. Di desa-desa dekat tepi hutan, tupai tanah berumbai juga dikatakan membunuh ayam peliharaan untuk dimakan jantung dan hatinya.
Namun pada tahun 2020, para peneliti menemukan bahwa tupai ini bukanlah pemakan daging yang haus darah. Sebaliknya, gigi aneh mereka, termasuk gigi seri besar di rahang atas dan bawah yang memiliki ukiran dalam seperti gergaji, digunakan untuk memakan biji yang sangat keras.
“Kita membicarakan benih dengan sangat keras sehingga manusia kuat yang memiliki palu harus bekerja keras untuk bisa mendapatkannya,” kata penulis utama Andrew Marshall, antropolog biologi di Universitas Michigan, kepada IFLscience pada saat itu.
Tupai tanah berumbai juga memiliki ekor spektakuler berbentuk gada yang 30% lebih besar dari tubuhnya. Ini merupakan salah satu ekor paling besar di antara semua mamalia, dibandingkan dengan ukuran tubuhnya.
Para ilmuwan tidak yakin mengapa tupai memiliki pelengkap yang luar biasa, namun mungkin saja ekor mereka melindungi dari predator, seperti macan dahan Sunda (Neofelis diardi). Ekor besar yang menutupi tubuh kecil mereka dapat membingungkan para predator pemangsa.
Bagaimana tupai ini bisa sampai di Kalimantan masih menjadi misteri. Penelitian menunjukkan kerabat terdekat mereka yang masih hidup adalah sekelompok tupai Amerika Selatan. Namun, tidak ada tanda-tanda kerabat lain baik di Asia atau Amerika Utara yang dapat membantu para ilmuwan melacak perjalanan mereka ke Asia Tenggara.
Sebuah studi pada tahun 2012 menunjukkan bahwa garis keturunan Rheithrosciurus menyimpang dari sekelompok spesies Palearctic sekitar 36 juta tahun yang lalu dan menjajah Kalimantan melalui daratan dari Asia Tenggara. Namun, sejarah evolusi tupai tanah berumbai masih belum jelas.
Palearctic mengacu pada wilayah yang terdiri dari Eurasia di utara Himalaya, Afrika utara, dan bagian beriklim sedang di semenanjung Arab.
Hutan Kalimantan adalah rumah bagi tupai dengan ekor yang sangat besar dan gigi yang sangat tajam ini. Dikutip dari laman Live Science, Minggu (24/12/2023), menurut cerita rakyat, gigi tajam tupai tanah mampu menyayat leher rusa.
“Tupai tanah berumbai, hewan pengerat Kalimantan pernah dipercaya untuk mengeluarkan isi perut rusa dan memakan organ tubuh mereka,” tulis laman Live Science.
Rumor mengatakan bahwa tupai tanah berumbai, yang dijuluki tupai "vampir" dalam artikel Sains tahun 2014, melompat turun dari dahan rendah ke punggung rusa dan membunuh mereka dengan menyayat vena jugularis menggunakan gigi setajam silet.
Para pemburu Dayak setempat melaporkan menemukan bangkai rusa yang isi perutnya sudah habis dan mencurigai bahwa tupai tersebut memakan isi perut, jantung, dan hati mangsanya. Di desa-desa dekat tepi hutan, tupai tanah berumbai juga dikatakan membunuh ayam peliharaan untuk dimakan jantung dan hatinya.
Namun pada tahun 2020, para peneliti menemukan bahwa tupai ini bukanlah pemakan daging yang haus darah. Sebaliknya, gigi aneh mereka, termasuk gigi seri besar di rahang atas dan bawah yang memiliki ukiran dalam seperti gergaji, digunakan untuk memakan biji yang sangat keras.
“Kita membicarakan benih dengan sangat keras sehingga manusia kuat yang memiliki palu harus bekerja keras untuk bisa mendapatkannya,” kata penulis utama Andrew Marshall, antropolog biologi di Universitas Michigan, kepada IFLscience pada saat itu.
Tupai tanah berumbai juga memiliki ekor spektakuler berbentuk gada yang 30% lebih besar dari tubuhnya. Ini merupakan salah satu ekor paling besar di antara semua mamalia, dibandingkan dengan ukuran tubuhnya.
Para ilmuwan tidak yakin mengapa tupai memiliki pelengkap yang luar biasa, namun mungkin saja ekor mereka melindungi dari predator, seperti macan dahan Sunda (Neofelis diardi). Ekor besar yang menutupi tubuh kecil mereka dapat membingungkan para predator pemangsa.
Bagaimana tupai ini bisa sampai di Kalimantan masih menjadi misteri. Penelitian menunjukkan kerabat terdekat mereka yang masih hidup adalah sekelompok tupai Amerika Selatan. Namun, tidak ada tanda-tanda kerabat lain baik di Asia atau Amerika Utara yang dapat membantu para ilmuwan melacak perjalanan mereka ke Asia Tenggara.
Sebuah studi pada tahun 2012 menunjukkan bahwa garis keturunan Rheithrosciurus menyimpang dari sekelompok spesies Palearctic sekitar 36 juta tahun yang lalu dan menjajah Kalimantan melalui daratan dari Asia Tenggara. Namun, sejarah evolusi tupai tanah berumbai masih belum jelas.
Palearctic mengacu pada wilayah yang terdiri dari Eurasia di utara Himalaya, Afrika utara, dan bagian beriklim sedang di semenanjung Arab.
(wib)