Kapal Induk China Fujian Jalani Uji Penambatan, Sistem Peluncuran Elektromagnetik Jadi Sorotan
loading...
A
A
A
BEIJING - Kapal induk China Type 003 Fujian menjalani pengujian penambatan untuk memastikan kinerja mesin utama di galangan kapal Changxing Jiangnan, Shanghai. Saat pengujian kapal induk pertama yang sepenuhnya buatan China, terlihat menggunakan sistem peluncur ketapel (catapuls) bukan dek peluncur (ski jump).
Dikutip dari laman The War Zone, Rabu (3/1/2024), kapal induk Fuian Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (People's Liberation Army Navy/PLAN) China adalah yang pertama menggunakan sistem ketapel.
Diluncurkan pada bulan Juni 2022, kapal induk Fujian yang dikembangkan di dalam negeri memiliki fitur sistem lepas landas dengan bantuan ketapel dan pendaratan pengait kabel (catapult-assisted takeoff but arrested recovery/CATOBAR).
Berbeda dari dua kapal induk China lainnya, Type 001 Liaoning dan Type 002 Shandong, yang menggunakan sistem short takeoff but pressed recovery (STOBAR). Kedua kapal induk yang sudah dioperasikan China ini meluncurkan pesawat dengan kekuatannya melalui ski jump dan mendarat menggunakan kabel arester.
Dalam video yang dirilis oleh jaringan televisi pemerintah China, CCTV, terlihat kapal induk Fujian ditemani dua kapal tunda saat uji tambatan. Selain itu, terlihat sangat jelas tiga ketapel dek penerbangan dipasang secara penuh, terdiri dari dua ketapel busur dan satu ketapel pinggang, di dek penerbangan miring.
Sistem peluncuran ketapel berwarna merah menggunakan sistem peluncuran pesawat elektromagnetik atau electromagnetic aircraft launch system (EMALS) catapults. Sistem ketapel EMALS menawarkan serangkaian keunggulan dibandingkan ketapel berbasis tenaga uap.
“Sistem ini mampu meluncurkan serangan pesawat secara mendadak dalam jumlah lebih tinggi karena waktu reset yang lebih singkat. Sistem ini juga tidak memerlukan pipa yang rumit dan perlengkapan pistol yang besar seperti ketapel bertenaga uap,” tulis The War Zone.
Pada saat yang sama, teknologinya masih relatif baru dan kompleks, namun Tiongkok telah menguji sistem EMALS di darat selama bertahun-tahun. Jika kapal induk Fujian beroperasi, maka China akan menjadi salah satu dari tiga angkatan laut di dunia yang mengoperasikan kapal induk CATOBAR, setelah Angkatan Laut AS dan Prancis.
Selain Fujian dan sistem ketapel elektromagnetik, China mempunyai ambisi untuk memperluas armada kapal induknya di masa depan yang mampu meluncurkan berbagai macam rudal. Termasuk meluncurkan berbagai jenis pesawat yang berbeda dengan caranya sendiri.
Dikutip dari laman The War Zone, Rabu (3/1/2024), kapal induk Fuian Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (People's Liberation Army Navy/PLAN) China adalah yang pertama menggunakan sistem ketapel.
Diluncurkan pada bulan Juni 2022, kapal induk Fujian yang dikembangkan di dalam negeri memiliki fitur sistem lepas landas dengan bantuan ketapel dan pendaratan pengait kabel (catapult-assisted takeoff but arrested recovery/CATOBAR).
Berbeda dari dua kapal induk China lainnya, Type 001 Liaoning dan Type 002 Shandong, yang menggunakan sistem short takeoff but pressed recovery (STOBAR). Kedua kapal induk yang sudah dioperasikan China ini meluncurkan pesawat dengan kekuatannya melalui ski jump dan mendarat menggunakan kabel arester.
Dalam video yang dirilis oleh jaringan televisi pemerintah China, CCTV, terlihat kapal induk Fujian ditemani dua kapal tunda saat uji tambatan. Selain itu, terlihat sangat jelas tiga ketapel dek penerbangan dipasang secara penuh, terdiri dari dua ketapel busur dan satu ketapel pinggang, di dek penerbangan miring.
Sistem peluncuran ketapel berwarna merah menggunakan sistem peluncuran pesawat elektromagnetik atau electromagnetic aircraft launch system (EMALS) catapults. Sistem ketapel EMALS menawarkan serangkaian keunggulan dibandingkan ketapel berbasis tenaga uap.
“Sistem ini mampu meluncurkan serangan pesawat secara mendadak dalam jumlah lebih tinggi karena waktu reset yang lebih singkat. Sistem ini juga tidak memerlukan pipa yang rumit dan perlengkapan pistol yang besar seperti ketapel bertenaga uap,” tulis The War Zone.
Pada saat yang sama, teknologinya masih relatif baru dan kompleks, namun Tiongkok telah menguji sistem EMALS di darat selama bertahun-tahun. Jika kapal induk Fujian beroperasi, maka China akan menjadi salah satu dari tiga angkatan laut di dunia yang mengoperasikan kapal induk CATOBAR, setelah Angkatan Laut AS dan Prancis.
Selain Fujian dan sistem ketapel elektromagnetik, China mempunyai ambisi untuk memperluas armada kapal induknya di masa depan yang mampu meluncurkan berbagai macam rudal. Termasuk meluncurkan berbagai jenis pesawat yang berbeda dengan caranya sendiri.
(wib)