Misteri Lubang Aneh di Dasar Laut Akhirnya Terpecahkan
loading...
A
A
A
LONDON - Sekelompok ilmuwan dari University of Aberdeen, Universitas Oslo, dan Universitas Edinburgh telah memecahkan misteri lubang-lubang aneh yang ditemukan di dasar Laut Utara.
BACA JUGA - Peneliti Temukan Lubang Hitam Terdekat dengan Bumi
Lubang-lubang ini, yang berukuran sekitar 1 meter lebar dan 2 meter dalam, pertama kali ditemukan pada tahun 2019 oleh tim ekspedisi yang dipimpin oleh Dr. Iain Suthers dari University of Aberdeen.
Awalnya, para ilmuwan menduga bahwa lubang-lubang tersebut disebabkan oleh merembesnya metana dari bawah sedimen dasar laut.
Metana adalah gas yang mudah terbakar dan dapat menimbulkan bahaya bagi kapal dan peralatan yang melintas di atas lubang tersebut.
Namun, setelah mengamati lubang-lubang tersebut lebih dekat, para ilmuwan menemukan bahwa lubang-lubang tersebut tidak selalu berada di dekat sumber metana. Selain itu, lubang-lubang tersebut sering kali ditemukan di dekat habitat lumba-lumba dan belut pasir.
Berdasarkan pengamatan tersebut, para ilmuwan menyimpulkan bahwa lubang-lubang tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh aktivitas lumba-lumba dan belut pasir.
Lumba-lumba dan belut pasir sering kali menggali lubang di dasar laut untuk mencari makanan atau tempat berlindung.
Untuk menguji hipotesis ini, para ilmuwan memasang kamera bawah air di dekat lubang-lubang tersebut. Hasilnya, kamera tersebut berhasil merekam lumba-lumba dan belut pasir yang sedang menggali lubang.
Penemuan ini menunjukkan bahwa lubang-lubang aneh di dasar Laut Utara tidak selalu berbahaya. Lubang-lubang tersebut dapat menjadi tanda kehadiran lumba-lumba dan belut pasir di wilayah tersebut.
Lubang-lubang aneh di dasar Laut Utara tidak selalu disebabkan oleh merembesnya metana dari bawah sedimen dasar laut.
Lubang-lubang tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh aktivitas lumba-lumba dan belut pasir.
Penemuan ini menunjukkan bahwa lubang-lubang tersebut dapat menjadi tanda kehadiran lumba-lumba dan belut pasir di wilayah tersebut.
BACA JUGA - Peneliti Temukan Lubang Hitam Terdekat dengan Bumi
Lubang-lubang ini, yang berukuran sekitar 1 meter lebar dan 2 meter dalam, pertama kali ditemukan pada tahun 2019 oleh tim ekspedisi yang dipimpin oleh Dr. Iain Suthers dari University of Aberdeen.
Awalnya, para ilmuwan menduga bahwa lubang-lubang tersebut disebabkan oleh merembesnya metana dari bawah sedimen dasar laut.
Metana adalah gas yang mudah terbakar dan dapat menimbulkan bahaya bagi kapal dan peralatan yang melintas di atas lubang tersebut.
Namun, setelah mengamati lubang-lubang tersebut lebih dekat, para ilmuwan menemukan bahwa lubang-lubang tersebut tidak selalu berada di dekat sumber metana. Selain itu, lubang-lubang tersebut sering kali ditemukan di dekat habitat lumba-lumba dan belut pasir.
Berdasarkan pengamatan tersebut, para ilmuwan menyimpulkan bahwa lubang-lubang tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh aktivitas lumba-lumba dan belut pasir.
Lumba-lumba dan belut pasir sering kali menggali lubang di dasar laut untuk mencari makanan atau tempat berlindung.
Untuk menguji hipotesis ini, para ilmuwan memasang kamera bawah air di dekat lubang-lubang tersebut. Hasilnya, kamera tersebut berhasil merekam lumba-lumba dan belut pasir yang sedang menggali lubang.
Penemuan ini menunjukkan bahwa lubang-lubang aneh di dasar Laut Utara tidak selalu berbahaya. Lubang-lubang tersebut dapat menjadi tanda kehadiran lumba-lumba dan belut pasir di wilayah tersebut.
Lubang-lubang aneh di dasar Laut Utara tidak selalu disebabkan oleh merembesnya metana dari bawah sedimen dasar laut.
Lubang-lubang tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh aktivitas lumba-lumba dan belut pasir.
Penemuan ini menunjukkan bahwa lubang-lubang tersebut dapat menjadi tanda kehadiran lumba-lumba dan belut pasir di wilayah tersebut.
(wbs)