Ribuan Wilayah di AS Akan Menjadi Kota Hantu pada 2100

Selasa, 16 Januari 2024 - 21:03 WIB
loading...
Ribuan Wilayah di AS Akan Menjadi Kota Hantu pada 2100
Wilayah di Amerika Serikat Bakal menjadi Kota Hantu pada 2100. FOTO/ DAILY
A A A
NEW YORK - Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Nature Climate Change pada bulan Juli 2023 menemukan bahwa ribuan kota di Amerika Serikat (AS) bisa menjadi kota hantu pada tahun 2100.



Studi ini menggunakan model iklim untuk memprediksi dampak perubahan iklim terhadap populasi kota-kota di AS.

Seperti dilansir dari Science Alert, tudi ini menemukan bahwa jika suhu global meningkat sebesar 2 derajat Celcius, sekitar 1.200 kota di AS akan kehilangan lebih dari 25% populasinya.

Jika suhu global meningkat sebesar 4 derajat Celcius, sekitar 2.000 kota akan kehilangan lebih dari 50% populasinya.

Kota-kota yang paling berisiko menjadi kota hantu adalah kota-kota yang terletak di daerah pesisir, di mana kenaikan permukaan laut akan menyebabkan banjir dan erosi pantai.

Kota-kota yang terletak di daerah kering, di mana kekeringan dan kebakaran hutan akan menjadi lebih sering dan parah, juga berisiko tinggi menjadi kota hantu.

Berikut adalah beberapa kota di AS yang berisiko menjadi kota hantu pada tahun 2100:

1. Miami, Florida
2. New Orleans, Louisiana
3. Norfolk, Virginia
4. Charleston, South Carolina
5. Galveston, Texas
6. Los Angeles, California
7. Oakland, California
8. San Francisco, California
9. Seattle, Washington

Para peneliti mendefinisikan kota seperti yang didefinisikan oleh Biro Sensus AS: sebagai kumpulan orang di tempat-tempat yang biasa kita sebut sebagai borough, desa, dan kota kecil, serta kota metropolitan besar.

“Sebagian besar penelitian berfokus pada kota-kota besar, namun hal tersebut tidak memberi kita perkiraan mengenai skala masalahnya,” kata Sutradhar kepada Rachel Nuwer di Scientific American.

Dampak dari perubahan iklim terhadap populasi kota-kota di AS akan sangat signifikan. Kota-kota yang menjadi kota hantu akan kehilangan sumber daya ekonomi dan sosial yang penting. Hal ini akan menyebabkan peningkatan kemiskinan, kriminalitas, dan konflik sosial.

Studi ini merupakan peringatan penting bagi pemerintah dan masyarakat AS untuk mengambil tindakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4046 seconds (0.1#10.140)