Kehebatan DragonFire, Senjata Laser Pembunuh Drone Milik Inggris

Senin, 22 Januari 2024 - 21:37 WIB
loading...
Kehebatan DragonFire, Senjata Laser Pembunuh Drone Milik Inggris
DragonFire pemakaiannya cukup efisien, hanya Rp204 ribu sekali tembak. (Foto: Newsweek)
A A A
JAKARTA - Pemerintah Inggris tengah mengembangkan sebuah senjata laser dengan kecepatan cahaya super bernama DragonFire. Kementerian Pertahanan Inggris pun dinilai telah mencapai tonggak penting dalam pengujian senjata laser militer yang dapat menyerang setiap target udara dan laut yang terlihat.

Pengembangan senjata energi terarah, melansir Newsweeks, Senin (22/1/2024) telah meningkat pesat di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir, termasuk di Amerika Serikat.

Laser DragonFire sebagai senjata energi yang dapat menyerang target dengan kecepatan cahaya. Senjata ini cukup presisi untuk mengenai target seukuran koin—sekitar 2,3 sentimeter dalam diameter—lebih dari 1 kilometer (0,6 mil) jauhnya dan biayanya jauh lebih rendah daripada senjata pertahanan udara tradisional.

Tembakan kekuatan tinggi pertama senjata laser tersebut telah diuji terhadap target udara sepekan lalu. Saat ini, jangkauan penuh DragonFire masih diklasifikasikan.



"Jenis senjata canggih ini memiliki potensi untuk merevolusi medan pertempuran dengan mengurangi ketergantungan pada amunisi mahal, sambil juga mengurangi risiko kerusakan bersama," kata Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapp.

DragonFire pemakaiannya cukup efisien, hanya 12,70 dollar AS atau setara dengan Rp204 ribu. Menilik efisiensi biaya serta kekuatan, Angkatan Darat maupun Angkatan Laut Kerajaan Inggris sedang mempertimbangkan penggunaan DragonFire sebagai bagian dari langkah-langkah pertahanan udara masa depan mereka.

Laser ini hasil kerjasama antara Laboratorium Sains dan Teknologi Pertahanan MoD (Dstl) dan beberapa mitra industri Inggris. Inggris mengumumkan tembakan kekuatan tinggi statis pertama senjata laser ini pada November 2022. Pada saat itu, sistem tersebut telah menunjukkan kemampuannya untuk melacak target udara dan laut dengan tingkat presisi yang sangat tinggi.



"Percobaan ini telah membuat kita mengambil langkah besar dalam merealisasikan peluang-peluang potensial dan memahami ancaman yang ditimbulkan oleh senjata energi terarah," kata Paul Hollinshed, kepala Dstl.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2917 seconds (0.1#10.140)