Ukuran Bulan Menciut, Ilmuwan Beberkan Sesuatu yang Akan Terjadi di Bumi

Jum'at, 09 Februari 2024 - 09:26 WIB
loading...
Ukuran Bulan Menciut, Ilmuwan Beberkan Sesuatu yang Akan Terjadi di Bumi
Ilmuwan pastikan ukuran bulan menciut. FOTO/ DAILY
A A A
NEW YORK - Pengamatan yang dilakukan ilmuwan terhadap bulan, terkuak bahwa ukuran bulan mengalami penyusutan. Apakah perubahan ukuran bulan, berbahaya untuk Bumi, berikut ulasannya.



Bulan secara perlahan menyusut dan penyebab utamanya adalah tarikan gravitasi Bumi.

Tarikan ini menyebabkan bulan bergerak menjauh dari Bumi dengan kecepatan sekitar 3,8 cm per tahun.

Tak hanya Gravitasi, gempa dangkal yang terjadi di bulan membuat penurunan ukuran.

Terjadinya gempa tersebut, termasuk pada lokasi yang menurut National Aeronautics and Space Administration (NASA) potensial untuk dikunjungi oleh manusia.

Seperti dilansir dari IFL Science, Tom Watters ahli geologi bulan menjelaskan bahwa bulan adalah benda mati yang secara geologis terjadinya suatu hal di bulan tidak akan berubah, tetapi bulan adalah benda yang aktif secara seismik.

Venetian terkait gempa bulan sudah ada sejak era Apollo dan lebih dari 50 tahun yang lalu, para astronot menempatkan seismometer di sekitar permukaan bulan untuk merekam getaran yang terjadi.

Gempa dangkal yang kuat terjadi di bagian dekat kutub selatan dan dekat dengan lokasi pendaratan misi Artemis III NASA.

Misi tersebut untuk mengirimkan manusia kembali ke bulan, kemungkinan akan berlangsung pada tahun 2027.

Lokasi tersebut dipilih karena wilayah Kutub Selatan bulan merupakan tempat yang gelap secara permanen, sehingga beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa dimungkinkan lokasi tersebut mengandung air.

Dalam penelitian terbaru, Tom Watters bersama tim menyatakan bahwa gempa dahsyat yang terjadi di bulan, terjadi karena patahan seismik aktif, yang terjadi pada saat bulan menyusut.

Sedangkan penelitian yang lain menyatakan bahwa belum cukup informasi dalam menentukan tempat berbahaya untuk melakukan pendaratan di bulan.

Pengukuran bulan dapat diukur dan diameternya mengalami penyusutan sekitar 150 kaki selama beberapa ratus juta tahun terakhir. Penyusutan terjadi akibat pendinginan alam inti cairan bulan.

Tarikan gravitasi bumi di bulan, juga memberikan gaya pada permukaan bulan, sehingga akan menambah tekanan dan membantu membentuk patahan dorongan di bulan.

Tom Watters menyatakan bahwa, bumi tidak mengalami penyusutan seperti ini. Inti cair bumi cenderung mendingin, tetapi kerak bumi terbuat dari lempeng-lempeng tektonik.

Hal tersebut tidak sama seperti bulan, yang hanya memiliki lempeng tunggal. Energi dari inti bumi menggerakkan lempeng-lempeng tersebut atau dilepaskan melalui letusan gunung berapi.

Sehingga, penyusutan bulan mempunyai dampak yang tidak berarti bagi bumi, perubahan ukuran tidak akan mengubah terjadinya gerhana, sehingga pasar surut air laut di bumi tidak terpengaruh.

Tom Watters juga menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi penduduk bumi untuk khawatir dengan menyusutnya bulan, kecuali penduduk bumi pindah ke bulan.

Penyusutan bulan ini memang tidak terlihat secara kasat mata, namun efeknya bisa terasa dalam jangka panjang. Berikut beberapa masalah yang bisa muncul akibat penyusutan bulan:

Perubahan pasang surut: Pasang surut laut dikendalikan oleh gravitasi bulan dan matahari. Saat bulan menyusut, gravitasinya juga melemah, sehingga pasang surut laut akan menjadi lebih rendah. Hal ini dapat berdampak pada ekosistem laut dan pesisir.

Perubahan rotasi Bumi: Bulan memiliki efek stabil pada rotasi Bumi. Saat bulan menyusut, efek ini juga berkurang, sehingga rotasi Bumi bisa menjadi lebih tidak stabil. Hal ini dapat menyebabkan perubahan pada panjang hari dan musim.

Perubahan iklim: Ada penelitian yang menunjukkan bahwa bulan memiliki pengaruh pada iklim Bumi. Penyusutan bulan dapat mengganggu pengaruh ini dan menyebabkan perubahan iklim yang tidak terduga.

Meskipun efek penyusutan bulan masih terbilang kecil saat ini, para ilmuwan terus memantau situasinya. Di masa depan, mungkin diperlukan tindakan untuk mengatasi masalah ini, seperti meluncurkan satelit untuk menggantikan efek gravitasi bulan.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6272 seconds (0.1#10.140)