Terungkap! Senjata Rahasia Ukraina Melawan Rusia Ternyata Kucing, Kok Bisa?

Senin, 12 Februari 2024 - 18:08 WIB
loading...
Terungkap! Senjata Rahasia Ukraina Melawan Rusia Ternyata Kucing, Kok Bisa?
Para pencinta kucing menggalang dana ribuan dolar AS untuk pembelian peralatan dan senjata bagi tentara di garis depan. (Foto: Oleksandr Liashuk)
A A A
JAKARTA - Kucing di Ukraina memainkan peran kunci dalam mendukung upaya tentara dan warga sipil sejak invasi Rusia pada Februari 2022 lalu.

Business Insider melansir, Senin (12/2/2024), para kucing bahkan menjaga keamanan tentara di garis depan dan memberikan kenyamanan bagi warga yang terlantar. Mereka juga membantu Ukraina mengumpulkan dana untuk militer.

Hal itu terjadi karena popularitas kucing Ukraina melonjak di media sosial. Para pencinta kucing pun menggalang dana ribuan dolar AS untuk pembelian peralatan dan senjata bagi tentara di garis depan.

Seperti kisah Oleksandr Liashuk, seorang tentara dari Odesa di Ukraina selatan. Bersama kucingnya, Shayba telah mengumpulkan sekitar 80 ribu dollar AS atau senilai Rp1,245 miliar dari kampanye penggalangan dana mereka di media sosial. Liashuk mengaitkan kesuksesan penggalangan dana itu dengan popularitas Shayba.



"Pemujanya ada di mana-mana dari Chile hingga Jepang, jadi cerita-cerita Shayba menyentuh hati orang di seluruh dunia, memotivasi mereka untuk berkontribusi pada bantuan Ukraina," kata Liashuk.

Berkat upaya penggalangan dana Shayba, Liashuk berhasil membeli delapan kendaraan militer, sebuah senjata anti-drone, dan kamera pencitraan termal. Pihak berwenang Ukraina bahkan memberinya penghargaan sukarelawan atas bantuan tersebut.

Kucing lain yang berada di tengah konflik di garis depan bernama Stepan. Melalui akun Instagramnya, ia memiliki 1,4 juta pengikut. Kondisi Stepan yang cacat akibat ledakan dari tembakan artileri Rusia di Kharkiv membuat publik bersimpati. Namun, pemiliknya, Anna Volodymyrivna Dmytrenko menolak untuk mengungkapkan hasil sumbangan buat kucingnya tersebut. “Stepan memainkan peran penting dalam kampanye penggalangan dana untuk militer Ukraina,” kata Dmytrenko.



Tahun lalu, dia dan pemiliknya mendukung museum amal TheWarFragments dalam upaya mengumpulkan hampir 800 ribu dollar AS atau sekira Rp 20 miliar untuk mendukung kebutuhan militer Brigade Serangan Ketiga Ukraina.

Hasilnya dibagi untuk Brigade Khartia sebesar 665 ribu dollar AS atau Rp10,34 miliar untuk membeli sistem perang elektronik dan peralatan rekognisi. "Bantuan ini bukan hanya untuk peralatan — ini kesempatan untuk menyelamatkan nyawa para pembela kita dan meningkatkan kemampuan mereka di medan perang," kata Dymtrenko.

Pada 2022, Stepan juga menjadi duta Save Ukrainian Culture, sebuah proyek untuk memulihkan obyek budaya Ukraina yang rusak selama invasi Rusia. Dorongan tambahan yang diberikan kepada upaya pendanaan Ukraina sangat diharapkan mengingat persediaan amunisi menipis, memaksa militer untuk mengurangi beberapa operasi dan meningkatkan produksi drone domestiknya.

Dmytrenko dan Liashuk berharap kucing mereka bisa memberikan harapan kepada tentara untuk mendapatkan peralatan yang diperlukan untuk terus berjuang. "Dalam masa-masa sulit ini, Stepan telah menjadi simbol persatuan dan ketahanan, menunjukkan bahwa bahkan satu kucing kecil bisa mewujudkan impian besar," kata Dmytrenko.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0892 seconds (0.1#10.140)