Jenazah Wanita Ini Bergerak Lagi setelah 5 Jam Meninggal, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Jum'at, 23 Februari 2024 - 17:54 WIB
loading...
Jenazah Wanita Ini Bergerak...
Mayat wanita ini bergerak kembali setelah 5 jam dinyatakan mati. DAILY
A A A
GUATEMALA - Jenazah seorang wanita dilaporkan bergerak setelah beberapa jam berada di kamar mayat sebuah rumah sakit di Guatemala.



Seperti dilansir dari Daily Star, Jumat (23/2/2024), insiden itu terjadi di Rumah Sakit Umum San Juan de Dios, Kota Guatemala.

Juru bicara rumah sakit mengatakan, jenazah wanita muda tersebut awalnya tiba di rumah sakit dalam 'kondisi yang tidak dapat dikendalikan'.

“Dia menunjukkan tanda-tanda malnutrisi parah dan memiliki riwayat penyakit kejang dan lumpuh otak,''

“Dia kemudian dihubungkan ke monitor, tapi tidak ada tanda-tanda pernapasan atau aktivitas otak,''

“Setelah 30 menit upaya penyelamatan, wanita tersebut dinyatakan meninggal dan jenazahnya dipindahkan ke kamar mayat berdasarkan protokol yang telah ditetapkan,” ujarnya.

Setelah lima jam di kamar mayat, ahli patologi melihat pergerakan di tubuh wanita tersebut. Dia kemudian dirawat kembali di ruang gawat darurat.

Staf medis berusaha menyelamatkan wanita tersebut, namun dia tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan sebelum dinyatakan meninggal untuk kedua kalinya.

Para peneliti berhasil merekam aktivitas otak orang yang sedang mengalami sakaratul maut. Itu, dilakukan secara tidak sengaja terhadap seorang pasien epilepsi berusia 87 tahun yang tiba-tiba meninggal dunia saat sedang dipantau gelombang otaknya.

Mati suri dalam ilmu sains sendiri telah diteliti, selama penelitian, pasien mengalami serangan jantung dan meninggal. Gara-gara situasi unik itu, ilmuwan mendapatkan informasi baru terhadap bagaimana otak bereaksi pada saat sakaratul maut dan menghadapi kematian.

Penelitian itu memang tidak dirancang khusus untuk merekam otak manusia yang sekarat. Tapi, cukup banyak informasi yang di dapat. Para peneliti mencatat sekitar 15 menit aktivitas otak saat jantung berhenti berdetak.

Namun, untuk melihat bagaimana otak bereaksi saat kematian, mereka memusatkan perhatian pada dua interval 30 detik di sekitar waktu saat jantung berhenti.

Dalam pemeriksaan, peneliti menemukan osilasi gamma dalam rekaman otak pasien.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1633 seconds (0.1#10.140)