Apa Isi dalam Black Box Pesawat yang Jadi Petunjuk saat Kecelakaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Apa isi dalam black box pesawat terbang yang merupakan perangkat elektronik canggih yang mampu merekam segala aktivitas selama penerbangan.
Balck box merupakan dua buah boks yang harus ada dalam setiap peswat terbang. Keduanya adalah Cockpit Voice Recorder (CVR) dan Flight Data Recorder (FDR).
Kedua boks itu menyimpan informasi penerbangan dan membantu dalam rekonstruksi berbagai peristiwa yang terjadi di pesawat termasuk kecelakaan pesawat terbang.
Meski disebut Black Box bukan berarti kedua boks tersebut berwarna hitam. Alih-alih kedua box tersebut berwarna oranye. Kebutuhan Black Box dirasa mendesak saat era 1950-an, otoritas transportasi terkait dan investigator kesulitan menemukan penyebab jatuhnya pesawat.
Dari situlah muncul ide untuk memasang alat perekam ke dalam pesawat. Awalnya seluruh informasi yang terjadi di pesawat terekam ke strip logam. Namun berubah ke drive magnetik karena dianggap lebih banyak menyimpan informasi.
Seiring waktu dengan informasi yang perlu terus direkam drive magnetik juga diganti dengan sebuah memori chip yang superkuat.
Pertanyaannya mengapa Black Box sangat dibutuhkan untuk investigasi pesawat jatuh? Seperti disebutkan di awal, dua kotak Black Box, yakni perekam suara kokpit (CVR) dan perekam data penerbangan (FDR), merekam semua informasi tentang penerbangan dan membantu merekonstruksi peristiwa yang menyebabkan kecelakaan pesawat.
Selain itu CVR juga merekam transmisi radio dan suara lain di kokpit seperti percakapan antara pilot, suara mesin. Saat bekerja FDR juga mencatat lebih dari 80 jenis informasi seperti ketinggian, kecepatan udara, arah penerbangan, percepatan vertikal, pitch, roll, status autopilot dan lain-lain.
Lalu mengapa Blak Box bisa tidak rusak ketika pesawat jatuh? Black box diketahui disimpan di sebuah tempat yang terbuat dari baja atau titanium. Tempat itu juga terisolasi dari panas ekstrim, dingin dan basah.
Balck box merupakan dua buah boks yang harus ada dalam setiap peswat terbang. Keduanya adalah Cockpit Voice Recorder (CVR) dan Flight Data Recorder (FDR).
Kedua boks itu menyimpan informasi penerbangan dan membantu dalam rekonstruksi berbagai peristiwa yang terjadi di pesawat termasuk kecelakaan pesawat terbang.
Meski disebut Black Box bukan berarti kedua boks tersebut berwarna hitam. Alih-alih kedua box tersebut berwarna oranye. Kebutuhan Black Box dirasa mendesak saat era 1950-an, otoritas transportasi terkait dan investigator kesulitan menemukan penyebab jatuhnya pesawat.
Dari situlah muncul ide untuk memasang alat perekam ke dalam pesawat. Awalnya seluruh informasi yang terjadi di pesawat terekam ke strip logam. Namun berubah ke drive magnetik karena dianggap lebih banyak menyimpan informasi.
Seiring waktu dengan informasi yang perlu terus direkam drive magnetik juga diganti dengan sebuah memori chip yang superkuat.
Pertanyaannya mengapa Black Box sangat dibutuhkan untuk investigasi pesawat jatuh? Seperti disebutkan di awal, dua kotak Black Box, yakni perekam suara kokpit (CVR) dan perekam data penerbangan (FDR), merekam semua informasi tentang penerbangan dan membantu merekonstruksi peristiwa yang menyebabkan kecelakaan pesawat.
Selain itu CVR juga merekam transmisi radio dan suara lain di kokpit seperti percakapan antara pilot, suara mesin. Saat bekerja FDR juga mencatat lebih dari 80 jenis informasi seperti ketinggian, kecepatan udara, arah penerbangan, percepatan vertikal, pitch, roll, status autopilot dan lain-lain.
Lalu mengapa Blak Box bisa tidak rusak ketika pesawat jatuh? Black box diketahui disimpan di sebuah tempat yang terbuat dari baja atau titanium. Tempat itu juga terisolasi dari panas ekstrim, dingin dan basah.